MATA
KULIAH DOSEN PEMBIMBING
STRA.PEMB
AL-QUR’AN HADITS SITI HALIMAH,M.PD
STRATEGI
PEMBELAJARAN IMLA’/DIKTE
Disusun
Oleh:
Misriyani
Nimko:
1216.15.1370
Ririn
Pratiwi
Nimko:
1216.15.1373
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM DINIYAH
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PEKANBARU
2017
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
B. Rumusan
Masalah
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Metode Imla’
B. Kelebihan
Metode Imla’
C. Kelemahan-kelemahan
Metode Imla’
D. Syarat-syarat
yang perlu diperhatikan guru apabila metode imla’ ini digunakan
E. Langkah-langkah
yang ditempuh dalam metode imla’
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Assalamuallaikum wr.wb
Alhamdulillah
puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat kasih sayangnya saya dapat
menyelesaikan makalah Strategi pembelajaran Al-Qur’an hadist yang bertemakan strategi pembelajaran imla’/dikte ini
tepat pada waktunya. Makalah ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana
strategi pembelajaran imla’ itu dilakukan dengan baik.
Saya
ucapkan terimakasih kepada teman-teman yang telah membantu saya untuk
menyelesaikan makalah ini, akan tetapi saya menyadari bahwa makalah ini tentu
tidak sempurna. Untuk itu saya senang hati menerima kritik dan saran yang
bersifat membangun para pembaca. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat
untuk kita semua.
Wassalamuallaikum wr.wb
Pekanbaru,
29 November 2017
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam proses pembelajaran, metode
mempunyai kedudukan yang sangat signifikan untuk mencapai tujuan, karena ia
menjadi sarana yang bermaknakan materi pelajaran yang tersusun dari kurikulum
pendidikan yang sedemikian rupa sehingga dapat dipahami atau diserap oleh
peserta didik.
Metode yang digunakan oleh guru
diharapkan mampu menumbuhkan berbgai kegiatan belajar bagi pelajar sehubungan
dengan kegiatan mengajar guru.
Metode mengajar yang baik adalah
metode yang dapat menumbuhkan kegiatan belajar bagi pelajar, dan upaya guru
dalam memilih metode yang baik merupakan upaya mempertinggi mutu
pengajaran/pendidikan yang menjadi tanggung jawabnya.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa
pengertian metode imla’?
2. Apa
saja kelebihan metode imla’?
3. Apa
saja kelemahan metode imla’?
4. Apa
saja syarat-syarat yang diperhatikan guru dalam metode imla’?
5. Apa
saja langkah-langkah dari metode imla’?
C.
Tujuan
1. Untuk
mengetahui pengertian metode imla’
2. Untuk
mengetahui kelebihan metode imla’
3. Untuk
mengetahui kelemahan metode imla’
4. Untuk
mengetahui syarat-syarat metode imla’
5. Untuk
mengetahui langkah-langkah metode imla’
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Metode Imla’
Metode imla’(dikte) adalah suatu
cara menyajikan bahan pelajaran dengan menyuruh peserta didik menyalin apa-apa
yang dikatakan guru.
Alat penyajian bahan yang digunakan
oleh guru dalam metode ini adalah bahasa lisan, sedangkan alat peserta didik
yang terutama dalam menyalin bahan pelajaran itu ialah alat tulis serta
mendengarkannya.
Dalam islam, metode imla’(dikte) ini
selalu bergandengan dengan ijtihad. Metode ini selalu digunakan selama
pemikiran orang-orang islam masih tetap bebas berijtihad dalam berbagai bidang
ilmu pengetahuan. Sebab guru itu tidak memberi imla’ kecuali hasil pemikiran
dan karya ilmiahnya. Tetapi setelah gerakan daya cipta menjadi lemah, dan
ijtihad semakin berkurang, maka metode membaca sedikit demi sedikit
menggantikan tempat imla’.[1]
B.
Kelebihan Metode Imla’
1. Mudah
menjaga tata tertib kelas.
2. Disamping
memperoleh bahan pelajaran yang baru, peserta didik berlatih menulis dengan
cepat dan tepat.
C.
Kelemahan-kelemahan Metode Imla’
1. Peserta
didik kurang aktif, sebab ia hanya mendengar dan menyalin apa-apa yang
dikemukakan guru secara lisan.
2. Metode
ini melelahkan peserta didik.
D.
Syarat-syarat yang perlu diperhatikan guru apabila metode
imla’ ini digunakan
1. Guru
yang memakainya hendaknya mempunyai suara yang cukup keras.
2. Nada
suaranya menarik, bahasanya baik, dan dapat memutus-mutus kalimat menjadi
bagian-bagian yang berarti.
E.
Langkah-langkah yang ditempuh dalam metode imla’
1. Peserta
didik disuruh mempersiapkan alat-alat tulis misalnya pensil dan buku tulis.
2. Guru
mendiktekan bahan pelajaran, peserta didik menyalin apa-apa yang didiktekan
itu. Apabila perlu, bahan pelajaran yang didiktekan itu diulangi sementara
peserta didik sibuk menyalin. Pengulangan ini dimaksudkan agar peserta didik
dapat menyalin dengan sama persis apa-apa yang diucapkan oleh guru.
3. Guru
menerangkan melalui metode ceramah, isi dari bahan yang telah didiktekan.
Sementara guru menerangkan para peserta didik mendengarkan dengan teliti,
mencatat apa-apa yang dianggapnya penting atau mengajukan pertanyaan lisan.
4. Guru
menjawab pertanyaan peserta didik, setelah peserta didik mengerti maka guru
melanjutkan pelajaran dengan mendiktekan bahan pelajaran lain (jika waktu dan
bahan masih ada)
5. Menyuruh
beberapa pserta didik membacakan apa-apa yang telah dicatatnya. Apabila ada
kekeliruan dan kekurangan makan pelajar disuruh membetulkan dan menambah
catatannya.
6. Guru
menyuruh peserta didik mempelajari catatannya dirumah.[2]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Metode imla’(dikte) adalah suatu
cara menyajikan bahan pelajaran dengan menyuruh peserta didik menyalin apa-apa
yang dikatakan guru.
Kebaikan Metode Imla’
1. Mudah
menjaga tata tertib kelas.
2. Disamping
memperoleh bahan pelajaran yang baru, peserta didik berlatih menulis dengan
cepat dan tepat.
Kelemahan-kelemahan Metode Imla’
1. Peserta
didik kurang aktif, sebab ia hanya mendengar dan menyalin apa-apa yang
dikemukakan guru secara lisan.
2. Metode
ini melelahkan peserta didik.
B.
Saran
Akhirnya selesai makalah saya yang
membahas tentang strategi pembelajaran imla’(dikte). Sungguh, masih banyak
kekurangan yang harus saya perbaiki dalam penyusunan makalah ini. Apabila
terdapat kesalahan dalam penulisan saya mohon maaf, kritik dan saran dari
pembaca akan saya terima, terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA
Ramayulis.2005.Metodologi
Pendidikan Agama Islam.Jakarta: Kalam Mulia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar