Minggu, 07 April 2019

MAKALAH Pengertian, Tujuan, dan Fungsi Evaluasi Pendidikan


MATA KULIAH                                                                                            DOSEN PEMBIMBING
EVALUASI PENDIDIKAN                                                                                      YENI ANIS, MA



MAKALAH
Pengertian, Tujuan, dan Fungsi Evaluasi Pendidikan


Disusun oleh:

WIRDATUL FITRI
NIM : 1216.16.200.1634



SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DINIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM PEKANBARU
1439 H/ 2018 M

KATA PENGANTAR


Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga tugas makalah   ini dapat terselesaikan dengan lancar dan tepat pada waktunya. Selanjutnya sholawat dan salam saya kirimkan kepada nabi besar Muhammad SAW sebagaimana beliau telah mengangkat derajat manusia dari alam kegelapan menuju alam yang terang benderang.
Ucapan terima kasih saya berikan kepada bapak dosen Yeni Anis, MA. Selaku dosen pengampu mata kuliah Evaluasi Pendidikan yang telah memberikan ilmu serta arahan pada tugas makalah ini.
Selanjutnya ucapan terima kasih saya berikan kepada teman-teman yang telah mau bekerja sama dan memberikan bantuannya terhadap tugas ini, tanpa mereka makalah ini juga tidak akan terselesaikan tepat pada waktunya. Harapan saya, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembacanya serta dapat menambah pengetahuan dan pemahaman pada pembahasan makalah ini. Aamiin.
Tentunya masih banyak kesalahan pada tugas makalah ini yang mungkin saya tidak sadari, oleh karena itu kritik dan saran bagi pembaca sangat saya harapkan guna perbaikan tugas makalah-makalah selanjutnya.



                                                                                                      Pekanbaru, 27 Februari 2018

Wirdatul Fitri

         


DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR.. ii
DAFTAR ISI. iii
BAB I. 4
PENDAHULUAN.. 4
A.   Latar belakang. 4
B.    Rumusan masalah. 4
C.    Tujuan. 4
BAB II. 5
PEMBAHASAN.. 5
A.   Pengertian evaluasi pendidikan. 5
B.    Tujuan evaluasi pendidikan. 6
C.    Fungsi evaluasi pendidikan. 7
BAB III. 9
PENUTUP. 9
A.   Kesimpulan. 9
B.    Saran. 9
DAFTAR PUSTAKA.. 10





BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Evaluasi bukan lagi merupakan hal yang asing dalam kehidupan masa sekarang, apalagi dalam dunia pendidikan. Istilah evaluasi mempunyai padanan kata dalam bahasa Indonesia, yaitu penilaian. Salah satu cara untuk memperbaiki proses pendidikan yang paling efektif ialah dengan mengadakan evaluasi tes hasil belajar. Hasil tes itu diolah sedemikian rupa sehingga dari hasil pengolahan itu dapat diketahui komponen-komponen manakah dari proses belajar-mengajar itu yang masih lemah.
Sekarang ini banyak orang yang melakukan kegiatan evaluasi, tetapi tidak mempunyai pemahaman terhadap istilah evaluasi tersebut. Hal ini tentunya akan menimbulkan masalah dalam proses pendidikan pada umumnya, dan proses pembelajaran pada khususnya. Karena aktivitas evaluasi tidak mempunyai syarat evaluasi sebagai suatu konsep pendidikan, dan banyak aktivitas evaluasi yang tidak sesuai dengan kaidah-kaidah yang ada.
Oleh karena itu guru atau calon guru harus dibekali bagaimana cara mengevaluasi pembelajaran yang baik dan sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan. Karena evaluasi bukan hanya suatu proses untuk mengklasifikasikan keberhasilan atau kegagalan dalam belajar, tetapi juga sangat penting untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengajaran.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian evaluasi pendidikan?
2.      Apa tujuan evaluasi pendidikan?
3.      Apa fungsi evaluasi pendidikan?
C.    Tujuan
1.      Mengetahui pengertian evaluasi pendidikan.
2.      Mengetahui tujuan evaluasi pendidikan.
3.      Mengetahui fungsi evaluasi pendidikan.



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Evaluasi Pendidikan
Evaluasi adalah proses yang menentukan sampai sejauh mana tujuan pendidikan dapat dicapai (Tyler, 1950, hlm. 69). Menyediakan informasi untuk pembuat keputusan, dikemukakan oleh Cronbach (1963), Stufflebeam (1971), juga Alkin(1969). Evaluasi ialah penelitian yang sistematik atau yang teratur tentang manfaat atau guna beberapa objek (joint committee, 1981).[1]
Evaluasi juga diatikan sebagai pengumpulan kenyataan secara sistematis untuk menetapkan apakah dalam kenyataannya terjadi perubahan dalam diri siswa dan menetapkan sejauh mana tingkat perubahan dalam pribadi siswa (Bloom, 1971).
            Selain istilah evaluasi seperti yang tercantum dalam defenisi diatas, penulis juga mendapati istilah pengukuran dan penilaian. Ketiga istilah tersebut pada umumnya cendrung diartikan sama (tidak berbeda). Padahal sebenarnya ketiga istilah tersebut tidak sama artinya, setidak – tidaknya ada kaitan antara ketiga istilah tersebut. Istilah ketiga tersebut ialah:
1.      Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan satu ukuran. Pengukuran tersebut bersifat kuantitatif.
2.      Menilai adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk. Penilaian ini bersifat kualitatif.
3.      Mengadakan evaluasi meliputi kedua langkah diatas yakni mengukur dan menilai.[2] 
Walaupun ada perbedaan antara pengukuran dan penilaian, namun kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan karena antara pengukuran dan penilaian terdapat hubungan yang erat. Sebab untuk dapat mengadakan penilaian yang tepat terhadap sesuatu terlebih dahulu harus didasarkan atas pengukuran – pengukuran. Misalnya untuk menilai apakah seorang anak dapat membaca dengan lancer atau tidak maka kita perlu mengukur berapa jumlah kata –kata yang dapat dibacanya dalam tempo satu menit, berapa kesalahan – kesalahan yang dibuatnya dan sebagainya.   
Sebaliknya pengukuran – pengukuran yang kita tidak akan memberi arti apa – apa kalau tidak kita hubungkan dengan penilaian. Misalnya apabila berdasarkan suatu pengukuran kita ketahui bahwa seorang anak dapat membaca dengan kecepatan 50 kata dalam satu menit. Apakah dapat kita katakana bahwa anak itu cukup lancer membaca atau tidak! Tentu saja kita belum bisa mengatakan apakah anak itu anak yang dapat membaca dengan lancar atau tidak tanpa kita ketahui kriteria penilaiannya. Kalau kecepatan membaca anak – anak yang sekelas dengan anak yang tadi pada umumnya adalah 40 kata tiap menit, maka anak tadi dapat kita katakan anak yang landan dalam membaca. Dan begitu pula dengan sebaliknya.[3]  
B.     Tujuan Evaluasi Pendidikan
Pendidikan disebuah lembaga pendidikan sangat diperlukan adanya evaluasi kerena hal tersebut dapat memajukan lembaga dan proses pendidikan di sekolahan itu.
Manfaat atau tujuan diadakannya evaluasi pendidikan adalah:
1.      Bagi siswa
Dengan diadakannya evaluasi atau penilaian maka siswa dapat mengetahui sejauh mana ia telah berhasil mengikuti pelajaran yang yang diberikan oleh guru. Apakah hasil pekerjaannya memuaskan atau tidak.
2.      Bagi guru
a.       Guru akan mengetahui siswa mana yang berhak melanjutkan pelajarannya dan siswa mana yang masih tertunda (butuh bimbingan khusus ) atau tinggal.
b.      Guru akan mengetahui apakah materi yang di ajarkan sudah tepat atau belum.
c.       Guru akan mengetahui apakah metode yang digunakan untuk mengajar sudah tepat atau belum.
3.      Bagi sekolahan
a.       Sekolah dapat mengetahui kondisi belajar yang ada di sekolah sudah sesuai dengan harapan atau belum.
b.       Informasi dari guru tentang tepat tidaknya kurikulum untuk sekolah itu dapat menjadi bahan pertimbangan bagi perencanaan sekolah untuk kedepannya.
c.       Informasi penilaian yang diperoleh dari tahun ketahun, dapat digunakan sebagai pedoman bagi sekolah, sudah memenuhi standar atau belum.
Tujuan utama melakukan evaluasi pendidikan dalam proses belajar mengajar adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat mengenai tingkat pencapaian tujuan instruksional oleh siswa sehingga dapat diupayakan tindak lanjutnya.[4]

C.    Fungsi Evaluasi Pendidikan
Fungsi evaluasi diantaranya adalah sebagai berikut:
1.      Penilaian berfungsi selektif.
Dengan cara mengadakan penilaian guru mempunyai cara untuk mengadakan seleksi atau penilaian terhadap siswanya. Penilaian itu sendiri mempunyai berbagai tujuan, antara lain:
a.       Untuk memilih siswa yang dapat diterima di sekolah tertentu.
b.      Untuk memilih siswa yang dapat naik ke kelas atau tingkat berikutnya.
c.       Untuk memilih siswa yang seharusnya mendapat beasiswa.
d.      Untuk memilih siswa yang sudah berhak meniggalkan sekolah dan sebagainya.
2.      Penilaian berfungsi diagnostic.
Bila alat yang digunakan dalam penilaian cukup memenuhi persyaratan, maka dengan melihat hasilnya, guru akan mengetahui kelemahan siswa. Di samping itu, di ketahui pula sebab-musabab kelemahan itu. Sehinggga dengan melakukan penilaian, sebenarnya guru mengadakan diagnosis kepada siswa tentang kebaikan dan kelemahannya. Dengan diketahuinya sebab-sebab kelemahan ini, akan lebih mudah dicari cara untuk mengatasi.
3.      Penilaian berfungsi sebagai penempatan.
Setiap siswa sejak lahir telah membawa bakat sendiri-sendiri sehingga pelajaran akan lebih efektif apabila disesuaikan dengan pembawaan yang ada. Akan tetapi disebabkan karena keterbatasan sarana dan tenaga, pendidikan yang bersifat individual kadang-kadang sukar sekali dilaksanakan. Pendekatan yang lebih bersifat melayani perbedaan kemampuan, adalah pengajaran secara kelompok. Untuk dapat menentukan dengan pasti di kelompok mana seorang siswa harus ditempatkan, digunakan suatu penilaian. Sekelompok siswa yang mempunyai hasil penilaian yang sama, akan berada dalam kelompok yang sama dalam belajar.
4.      Penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasilan.
Dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana suatu program berhasil diterapkan. Keberhasilan program ditentukan oleh beberapa faktor yaitu faktor guru, metode mengajar, kurikulum, sarana, dan sistem administrasi.[5]

























BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Evaluasi adalah pengumpulan kenyataan secara sistematis untuk menetapkan apakah dalam kenyataannya terjadi perubahan dalam diri siswa dan menetapkan sejauh mana tingkat perubahan dalam pribadi siswa. Manfaat atau tujuan diadakannya evaluasi pendidikan ini berdampak bagi siswa, guru, maupun sekolahan. Namun tujuan utama melakukan evaluasi pendidikan dalam proses belajar mengajar adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat mengenai tingkat pencapaian tujuan instruksional oleh siswa sehingga dapat diupayakan tindak lanjutnya.
Sedangkan fungsi dari evaluasi pendidikan ialah:
1.      Penilaian berfungsi selektif.
2.      Penilaian berfungsi diagnostic.
3.      Penilaian berfungsi sebagai penempatan.
4.      Penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasilan.

B.     Saran
Penulis menyadari jika dalam tulisan ini masih banyak kekurangan. Karena itu penulis berharap masukan dan saran yang membangun agar sempurnanya makalah ini.











DAFTAR PUSTAKA
Daryanto, 2005, Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Rineka Cipta
Faruda Yusuf Tayibnapis,2008, Evaluasi program dan instrument evaluasi untuk program pendidikan dan penelitian, Jakarta:PT Rineka Cipta
Wayan Nurkancana dan Sunartana, Evaluasi Hasil Belajar, Surabaya:Usaha Nasional
http://chamimampel.blogspot.co.id/2014/03/pengertian-tujuan-dan-fungsi-evaluasi.html


[1] Faruda Yusuf Tayibnapis, Evaluasi program dan instrument evaluasi untuk program pendidikan dan penelitian, (Jakarta:PT Rineka Cipta, 2008), hlm. 4
[2] Daryanto, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2005), hlm. 6
[3] Wayan Nurkancana dan Sunartana, Evaluasi Hasil Belajar, (Surabaya:Usaha Nasional), hlm. 12
[4] Faruda Yusuf Tayibnapis, op.cit
[5]Pengertian, tujuan, dan fungsi evaluasi pendidikan diakses” dari http://chamimampel.blogspot.co.id/2014/03/pengertian-tujuan-dan-fungsi-evaluasi.html, pada tanggal 27 Februari pukul 14.45

Tidak ada komentar: