Kamis, 11 April 2019

MAKALAH MATERI SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM UNTUK MTS KELAS VII


MATA KULIAH                                                                DOSEN PEMBIMBING
MATERI PAI MI/MTS/MA                                              DRA.H.YENI ANIS.MA


MATERI SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM UNTUK MTS KELAS VII


Disusun Oleh:
Ririn Pratiwi
Nimko: 1216.15.1373


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DINIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PEKANBARU
2017






DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.. 3
BAB I. 4
PENDAHULUAN.. 4
A.   Latar belakang. 4
B.    Rumusan masalah. 4
C.    Tujuan. 4
BAB II. 5
PEMBAHASAN.. 5
1.    Sejarah kekhalifahan dinasti umayyah. 5
2.    Profil dan kepemimpinan umar bin abdul aziz. 7
BAB III. 10
PENUTUP. 10
A.   Kesimpulan. 10
B.    Saran. 10
DAFTAR PUSTAKA.. 11












KATA PENGANTAR


Assalamuallaikum wr.wb
            Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat kasih sayangnya saya dapat menyelesaikan makalah Materi PAI MI/MTS/MA yang bertemakan sejarah kebudayaan islam tentang bani umayyah dan profil umar bin abdul aziz ini tepat pada waktunya. Makalah ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana sejarah kekhalifahan bani umayyah.
            Saya ucapkan terimakasih kepada teman-teman yang telah membantu saya untuk menyelesaikan makalah ini, akan tetapi saya menyadari bahwa makalah ini tentu tidak sempurna. Untuk itu saya senang hati menerima kritik dan saran yang bersifat membangun para pembaca. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat untuk kita semua.
Wassalamuallaikum wr.wb

                                                                        Pekanbaru, 23 Oktober 2017

                                                                                    Penulis






BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar belakang

            Catatan emas telah ditorehkan umat islam dalam membangun peradaban islam dimuka bumi ini. Selama hampir 9 abad peradaban islam menguasai dunia. Bermula dari kepemimpinan Rasulullah SAW, khulafaurrasyidin dan pasca khulafaurrasyidin. Dimana salah satunya adalah dinasti bani umayyah yang berkuasa selama 90 tahun. Kerajaan bani umayyah didirikan oleh muawiyah bin abu sufyan 41H/661M didamaskus dan berlangsung hingga 132H/750M. Sejarah telah membuktikan prestasi yang ditorehkan bani umayyah ini.

B.     Rumusan masalah

1.      Bagaimana sejarah kekhalifahan Bani Umayyah?
2.      Bagaimana profil dan kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz?

C.    Tujuan

1.      Untuk mengetahui sejarah kekhalifahan Bani Umayyah.
2.      Untuk mengetahui profil dan kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz.




 


BAB II

PEMBAHASAN

1.      Sejarah kekhalifahan dinasti umayyah

A.    Sejarah dinasti umayyah
Sejarah berdirinya dinasti umayyah berasal dari nama umayyah bin ‘abdul syams bin abdul manaf, yaitu salah seorang dari pemimpin kabilah quraisy pada zaman jahiliyah. Bani umayyah baru masuk agama islam pada fathul mekkah. Memasuki tahun ke 40H/660 M, pertikaian politik terjadi dikalangan umat islam, puncaknya adalah ketika terbunuhnya khalifah ali bin abi thalib. Setelah khalifah terbunuh, umat islam diwilayah iraq mengangkat al-hasan putra tertua ali sebagai khalifah yang sah. Sementara itu mu’awiyah bin abi sufyan sebagai gubernur provinsi suriah (damaskus) juga menobatkan dirinya sebagai khalifah.
Namun, karena hasan ternyata lemah sementara mu’awiyah bin abi sufyan bertambah kuat, maka hasan bin ali menyerahkan pemerintahannya kepada mu’awiyah bin abi sufyan. Mu’awiyah merupakan pendiri dinasti bani umayyah. Karier politik mu’awiyah mulai meningkat pada masa pemerintahan umar bin khattab. Setelah kematian yazid bin abu sufyan pada peperangan yarmuk, mu’awiyah diangkat menjadi kepala disebuah kota disyria. Karena sukses memimpinnya, menjadi gubernur syria oleh khalifah umar. Mu’awiyah selama menjabat sebagai gubernur syria, giat melancarkan perluasan wilayah kekuasaan islam. Pada masa pemerintahan khalifah ali bin abi thalib, mu’awiyah terlibat konflik dengan khalifah ali bin abi thalib untuk mempertahankan kedudukanya sebagai gubernur syria. Sejak saat itu mu’awiyah berambisi untuk menjadi khalifah dengan mendirikan dinasti umayyah. Setelah menurunkan hasan ibn ali, mu’awiyah menjadi penguasa seluruh imperium islam, dan menaklukan afrika utara merupakan peristiwa penting dan bersejarah selama kekuasaannya.

B.     Sistem pemerintahan bani umayyah
      Dalam pengelolaan pemerintahan, mu’awiyah mendirikan beberapa departemen yaitu: diwanulkhatam yang fungsinya adalah mencatat semua peraturan yang dikeluarkan oleh khalifah, diwanulbarid yang fungsinya adalah memberi tahu pemerintah pusat tentang perkembangan yang terjadi disemua provinsi.
      Pada masa muawiyah bin abu sufyan kekuasaan bersifat monarchiheridetis (kepemimpinan secara turun temurun). Muawiyah bin abu sufyan menerapkan sistem monarki dipengaruhiboleh sistem monarki yang ada dipersia dan byzantium. Dalam perkembangan selanjutnya, setiap khalifah menobatkan salah seorang anak dan kerabat sukunya yang dipandang sesuai untuk menjadi penerusnya. Sistem yang diterapkan muawiyah mengakhiri bentuk demokrasi. Kekhalifahan menjadi monarchiheridetis (kerajaan turun-temurun), yang diperoleh tidak dengan pemilihan atau suara terbanyak.

C.     Khalifah bani umayyah
      Dinasti bani umayyah berkuasa selama 90 tahun dari tahun 41-132 H atau 661-750 M. selama dinasti bani umayyah terdapat empat belas khalifah antara lain:
1)      Muawiyah bin abu sufyan (41-60 H/661-680 M)
2)      Yazid bin muawiyah (60-64 H/680-683 M)
3)      Muawiyah bin yazid (64-64 H/ 683-683 M)
4)      Marwan bin hakam (64-65H/684-685 M)
5)      Abdul malik bin marwan (65-86 H/685-705 M)
6)      Walid bin abdul malik (86-96 H/705-715 M)
7)      Sulaiman bin abdul malik (96-99 H/715-717 M)
8)      Umar bin abdul aziz (99-101 H/717-720 M)
9)      Yazid bin abdul malik (101-105 H/720-724 M)
10)  Hisyam bin abdul malik (105-125 H/724-743 M)
11)  Walid bin yazid bin abdul malik (125-126 H/743-744 M)
12)  Yazid bin walid bin abdul malik (126-127 H/744 M)
13)  Ibrahim bin walid bin abdul malik (127 H/744 M)
14)  Marwan bin muhammad (127-133 H/744-750 M)

D.    Faktor-faktor penyebab kemunduran dinasti umayyah
      Kebesaraan yang dibangun oleh daulah bani umayyah ternyata tidak dapat menahan kemunduran dinasti yang berkuasa hampir satu abad ini, hal tersebut diakibatkan oleh beberapa faktor yang kemudian mengantarkan pada titik kehancuran. Diantara faktor-faktor tersebut adalah:
1)      Terjadinya pertentangan keras antara kelompok suku arab utara (irak) yang disebut mudariyah dan suku arab selatan (suriah) himyariyah, pertentangan antara kedua kelompok tersebut mencapai puncaknya pada masa dinasti umayyah karena para khalifah cenderung berpihak pada satu etnis kelompok.
2)      Ketidakpuasan sejumlah pemeluk islam non arab.
3)      Konflik-konflik politik yang melatarbelakangi terbentuknya daulah umayyah.
4)      Lemahnya pemerintahan dinasti bani umayyah juga disebabkan oleh sikap hidup mewah dilikungan istana sehingga anak-anak khalifah tidak sanggup memikul beban berat kenegaraan tatkala mereka mewarisi kekuasaan.
5)      Penyebab langsung tergulingnya kekuasaan dinasti bani umayyah adalah munculnya kekuatan baru yang dipelopori oleh keturunan abbas bin abdul muthalib.

2.      Profil dan kepemimpinan umar bin abdul aziz

A.    Profil khalifah Umar bin Abdul Aziz
      Nama lengkapnya umar bin abdul aziz bin marwan bin al-hakam bin abu al-ish bin umayyah bin abd syams bin manaf. Ayahnya adalah abdul aziz bin marwan, salah seorang gubernur. Ia seorang yang pemberani dan dermawan. Ia menikah dengan seorang wanita salehah dari kaum quraisy keturunan Umar bin Khattab, bernama ummua ashim binti ashim bin umar bin khattab, abdul aziz merupakan seorang ulama yang shaleh. Beliau adalah murid abu hurairah ra. Sahabat Nabi Muhammad. Ibunya ummu ashim, laila binti ashim bin umar bin khattab. Bapaknya laila merupakan anak umar bin khattab, ia sering menyampaikan hadits Nabi dari umar.
      Umar bin abdull aziz lahir ditahun 61 H dimadinah munawaroh, pada masa pemerintahan yazid bin muawiyah, khalifah kedua dinasti bani umayyah. Ia memiliki empat saudara kandung yaitu: Umar, Abu Bakar, Muhammad, dan Ashim. Ibu mereka adalah laila binti ashim bin umar bin khattab dan enam saudara lain ibu yaitu Al- ashbagh, sahal, suhail, ummu hakam, zabban dan ummul banin.
      Istrinya adalah wanita yang salehah dari kalangan kerajaan bani umayyah, ia merupakan putri dari khalifah abdul malik bin marwan (khalifah kelima dinasti bani umayyah) yaitu fatimah binti abdul malik. Fatimah binti abdul malik memiliki nasab yang baik, putri khalifah, kakeknya juga khalifah, saudara perempuan dari khalifah, dan istri dari khalifah yang mulia Umar bin Abdul Aziz, namun hidupnya sederhana.
      Umar bin abdul aziz mempunyai empat belas anak laki-laki diantara mereka adalah Abdul Malik, Abdul Aziz, Abdullah, ibrahim, ishaq, ya’qub, bakar, al-walid, musa, ashim, yazid, zaban, abdullah serta tiga anak perempuan, aminah, ummu ammar, dan ummu abdillah.
      Umar bin abdul aziz tidak memiliki usia yang panjang, ia wafat hari jum’at disepuluh hari terakhir bulan rajab tahun 101 H pada usia 40 tahun, usia yang masih relatif muda dan masih dikategorikan usia produktif. Namun, dibalik usia yang singkat tersebut, ia telah berbuat banyak untuk peradaban manusia dan islam secara khusus.
      Ia meninggalkan harta warisan yang sedikit buat anak laki-lakinya hanya mendapatkan jatah 19 dirham saja, sementara satu anak dari hisyam bin abdul malik (khalifah kesepuluh bani umayyah) mendapatkan warisan dari bapaknya sebesar satu juta dirham. Namun, beberapa tahun setelah itu salah seorang anak abdul aziz mampu menyiapkan seratus ekor luda lengkap dengan perlengkapannya dalam rangka jihad dijalan Allah, pada saat yang sama salah seorang anak hisyam menerima sedekah dari masyarakat.
      Beliau memerintah hanya selama 2 tahun 5 bulan 4 hari. Setelah beliau wafat, kekhalifahan digantikan oleh iparnya, Yazid bin Abdul malik.

B.     Pola kepemimpinan umar bin abdul aziz
      Pengangkatan umar bin abdul aziz sebagai khalifah berdasarkan wasiat khalifah sulaiman bin abdul malik (khalifah ketujuh bani umayyah). Umar bin abdul aziz diangkat menjadi khalifah pada usianya 37 tahun setelah wafat sulaiman bin abdul malik. Beliau tidak suka dilantik sebagai khalifah dengan sistem turun temurun. Kemudian beliau memerintahkan agar orang-orang berkumpul untuk mendirikan shalat. Selepas shalat, beliau berdiri menyampaikan pidatonya. Diawal pidato, beliau mengucap puji-pujian kepada Allah dan bershalawat kepada Nabi SAW. Kemudia berkata: “wahai sekalian umat manusia! Aku telah diuji untuk memegang tugas ini tanpa meminta pandangan dariku terlebih dahulu dan bukan jugapermintaan aku serta tidak dibicarakan dengan umat Islam. Sekarang aku membatalkan baiah yang kalian berikan kepada aku dan pilihlah seorang khalifah yang kamu ridhoi”.
      Tiba-tiba orang ramai serentak berkata: “kami telah memilih kamu wahai amirul mukminin dan kami juga ridho. Oleh karena itu, perintahlah kami dengan kebaikan dan keberkahan”.
      Umar bin abdul aziz berpesan kepada orang-orang supaya bertakwa, zuhud kepada kekayaan dunia dan mendorong mereka supaya mencintai akhirat. Kemudian beliau berkata: “wahai umat manusi! Siapapun yang taat kepada Allah, dia wajib ditaati dan siapapun yang tidak taat kepada Allah, dia tidak wajib ditaati oleh siapapun. Wahai umat manusia! Taatlah kamu kepada aku selagi aku taat kepada Allah didalam memimpin kamu dan jika aku tidak taat kepada Allah, janganlah siapapun mentaati aku”. Setelah itu beliau turun dari mimbar.
      Umar bin abdul aziz mengumpulkan para ulama kemudian beliau berkata kepada mereka: “ aku mengumpulkan kalian semua untuk bertanya pendapat tentang perkara yang berkaitan dengan harta yang diambil secara dholim yang masih berada bersama-sama dengan keluarga aku?” lalu mereka menjawab: “wahai amirul mukminin! Perkara tersebut berlaku bukan pada masa pemerintahan kamu dan dosa kedholiman tersebut ditanggung oleh orang yang mencerobohinya.”
      Umar merasa tidak puas jawaban tersebut, sebaliknya beliau menerima pendapat dari kelompok yang lain termasuk anak beliau sendiri Abdul Malik yang berkata kepada beliau: “aku berpendapat bahwa harta itu hendaklah dikembalikan kepada pemilik asalnya selama kamu mengetahuinya. Jika kamu tidak mengembalikannya, kamu akan menanggung dosa bersama-sama dengan orang yang mengambilnya secara dhalim.” Umar berpuas hati mendengar pendapat tersebut lalu beliau mengembalikan semua barangan yang diambil secara dhalim kepada pemilik asalnya.
      Selama menjadi khalifah, umar bin abdul aziz melakukan beberapa kebijakan antara lain:
a.       Bidang agama
b.      Bidang pengetahuan
c.       Bidang sosial politik
d.      Bidang ekonomi
e.       Bidang militer
f.       Bidang dakwah dan perluasa wilayah
      Pada masa pemerintahan khalifah Umar bin abdul aziz, dinasti bani umayyah semakin kuat, tidak ada pemberontakkan, berkurang tindakan penyelewengan, rakyat hidup sejahtera sehingga baitul maal penuh dengan harta zakat karena tidak ada yang mau menerima zakat. Pada zaman pemerintahan Umar bin abdul aziz, pasukan kaum muslimin sudah mencapai pintu kota paris disebelah barat dan negeri cina disebelah timur. Pada waktu itu portugal dan spanyol berada dibawah kekuasaannya.

C.     Kepribadian umar bin abdul aziz
      Umar bin abdul aziz merupakan sosok pribadi yang baik. Dia memiliki karakter yang hampir sama dengan karakter yang dimiliki para khulafaurrasyidin. Sehingga ada para ulama memasukkan beliau sebagai khulafaurrasyidin yang kelima. Adapun karakter yang dimilikinya adalah:
a.       Rasa takut kepada Allah
b.      Wara’
c.       Zuhud
d.      Tawadhu’
e.       Adil
f.       Sabar

BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Sejarah berdirinya dinasti umayyah berasal dari nama umayyah bin ‘abdul syams bin abdul manaf, yaitu salah seorang dari pemimpin kabilah quraisy pada zaman jahiliyah. Bani umayyah baru masuk agama islam pada fathul mekkah. Memasuki tahun ke 40H/660 M, pertikaian politik terjadi dikalangan umat islam, puncaknya adalah ketika terbunuhnya khalifah ali bin abi thalib. Setelah khalifah terbunuh, umat islam diwilayah iraq mengangkat al-hasan putra tertua ali sebagai khalifah yang sah. Sementara itu mu’awiyah bin abi sufyan sebagai gubernur provinsi suriah (damaskus) juga menobatkan dirinya sebagai khalifah.

B.     Saran
Akhirnya selesai makalah saya yang membahas tentang materi SKI untuk MTS. Sunggguh, masih banyak kekurangan yang harus saya perbaiki dalam penyusunan makalah ini. Apabila terdapat kesalahan dalam penulisan saya mohon maaf, kritik dan saran dari pembaca akan saya terima, terimakasih.












DAFTAR PUSTAKA


Mohammad,amin thohari.Siti nadhroh.Yun yun yunadi.2014.Sejarah Kebudayaan Islam.jakarta:kementerian Agama



























Tidak ada komentar: