MATA
KULIAH DOSEN PEMBIMBING
MATERI
PAI MI/MTS/MA DRA.H.YENI
ANIS.MA
MATERI
SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM UNTUK MTS KELAS VII
Disusun
Oleh:
Ririn
Pratiwi
Nimko:
1216.15.1373
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM DINIYAH
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PEKANBARU
2017
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
B. Rumusan
masalah
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
1. Sejarah
kekhalifahan dinasti umayyah
2. Profil
dan kepemimpinan umar bin abdul aziz
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Assalamuallaikum wr.wb
Alhamdulillah
puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat kasih sayangnya saya dapat
menyelesaikan makalah Materi PAI MI/MTS/MA yang bertemakan sejarah kebudayaan islam tentang bani umayyah dan profil umar bin abdul
aziz ini tepat pada waktunya. Makalah ini dimaksudkan untuk mengetahui
bagaimana sejarah kekhalifahan bani umayyah.
Saya
ucapkan terimakasih kepada teman-teman yang telah membantu saya untuk
menyelesaikan makalah ini, akan tetapi saya menyadari bahwa makalah ini tentu
tidak sempurna. Untuk itu saya senang hati menerima kritik dan saran yang
bersifat membangun para pembaca. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat
untuk kita semua.
Wassalamuallaikum wr.wb
Pekanbaru,
23 Oktober 2017
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Catatan emas telah ditorehkan umat
islam dalam membangun peradaban islam dimuka bumi ini. Selama hampir 9 abad
peradaban islam menguasai dunia. Bermula dari kepemimpinan Rasulullah SAW, khulafaurrasyidin
dan pasca khulafaurrasyidin. Dimana salah satunya adalah dinasti bani umayyah
yang berkuasa selama 90 tahun. Kerajaan bani umayyah didirikan oleh muawiyah
bin abu sufyan 41H/661M didamaskus dan berlangsung hingga 132H/750M. Sejarah
telah membuktikan prestasi yang ditorehkan bani umayyah ini.
B.
Rumusan masalah
1.
Bagaimana
sejarah kekhalifahan Bani Umayyah?
2.
Bagaimana profil
dan kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz?
C.
Tujuan
1.
Untuk mengetahui
sejarah kekhalifahan Bani Umayyah.
2.
Untuk mengetahui
profil dan kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Sejarah kekhalifahan dinasti umayyah
A. Sejarah
dinasti umayyah
Sejarah
berdirinya dinasti umayyah berasal dari nama umayyah bin ‘abdul syams bin abdul
manaf, yaitu salah seorang dari pemimpin kabilah quraisy pada zaman jahiliyah.
Bani umayyah baru masuk agama islam pada fathul mekkah. Memasuki tahun ke
40H/660 M, pertikaian politik terjadi dikalangan umat islam, puncaknya adalah
ketika terbunuhnya khalifah ali bin abi thalib. Setelah khalifah terbunuh, umat
islam diwilayah iraq mengangkat al-hasan putra tertua ali sebagai khalifah yang
sah. Sementara itu mu’awiyah bin abi sufyan sebagai gubernur provinsi suriah
(damaskus) juga menobatkan dirinya sebagai khalifah.
Namun,
karena hasan ternyata lemah sementara mu’awiyah bin abi sufyan bertambah kuat,
maka hasan bin ali menyerahkan pemerintahannya kepada mu’awiyah bin abi sufyan.
Mu’awiyah merupakan pendiri dinasti bani umayyah. Karier politik mu’awiyah
mulai meningkat pada masa pemerintahan umar bin khattab. Setelah kematian yazid
bin abu sufyan pada peperangan yarmuk, mu’awiyah diangkat menjadi kepala
disebuah kota disyria. Karena sukses memimpinnya, menjadi gubernur syria oleh
khalifah umar. Mu’awiyah selama menjabat sebagai gubernur syria, giat melancarkan
perluasan wilayah kekuasaan islam. Pada masa pemerintahan khalifah ali bin abi
thalib, mu’awiyah terlibat konflik dengan khalifah ali bin abi thalib untuk
mempertahankan kedudukanya sebagai gubernur syria. Sejak saat itu mu’awiyah
berambisi untuk menjadi khalifah dengan mendirikan dinasti umayyah. Setelah
menurunkan hasan ibn ali, mu’awiyah menjadi penguasa seluruh imperium islam,
dan menaklukan afrika utara merupakan peristiwa penting dan bersejarah selama
kekuasaannya.
B. Sistem
pemerintahan bani umayyah
Dalam pengelolaan pemerintahan, mu’awiyah mendirikan beberapa
departemen yaitu: diwanulkhatam yang fungsinya adalah mencatat semua peraturan
yang dikeluarkan oleh khalifah, diwanulbarid yang fungsinya adalah memberi tahu
pemerintah pusat tentang perkembangan yang terjadi disemua provinsi.
Pada masa muawiyah bin abu sufyan kekuasaan bersifat
monarchiheridetis (kepemimpinan secara turun temurun). Muawiyah bin abu sufyan
menerapkan sistem monarki dipengaruhiboleh sistem monarki yang ada dipersia dan
byzantium. Dalam perkembangan selanjutnya, setiap khalifah menobatkan salah
seorang anak dan kerabat sukunya yang dipandang sesuai untuk menjadi
penerusnya. Sistem yang diterapkan muawiyah mengakhiri bentuk demokrasi.
Kekhalifahan menjadi monarchiheridetis (kerajaan turun-temurun), yang diperoleh
tidak dengan pemilihan atau suara terbanyak.
C. Khalifah
bani umayyah
Dinasti bani umayyah berkuasa selama 90 tahun dari tahun 41-132
H atau 661-750 M. selama dinasti bani umayyah terdapat empat belas khalifah
antara lain:
1) Muawiyah
bin abu sufyan (41-60 H/661-680 M)
2) Yazid
bin muawiyah (60-64 H/680-683 M)
3) Muawiyah
bin yazid (64-64 H/ 683-683 M)
4) Marwan
bin hakam (64-65H/684-685 M)
5) Abdul
malik bin marwan (65-86 H/685-705 M)
6) Walid
bin abdul malik (86-96 H/705-715 M)
7) Sulaiman
bin abdul malik (96-99 H/715-717 M)
8) Umar
bin abdul aziz (99-101 H/717-720 M)
9) Yazid
bin abdul malik (101-105 H/720-724 M)
10) Hisyam
bin abdul malik (105-125 H/724-743 M)
11) Walid
bin yazid bin abdul malik (125-126 H/743-744 M)
12) Yazid
bin walid bin abdul malik (126-127 H/744 M)
13) Ibrahim
bin walid bin abdul malik (127 H/744 M)
14) Marwan
bin muhammad (127-133 H/744-750 M)
D. Faktor-faktor
penyebab kemunduran dinasti umayyah
Kebesaraan yang dibangun oleh daulah bani umayyah ternyata
tidak dapat menahan kemunduran dinasti yang berkuasa hampir satu abad ini, hal
tersebut diakibatkan oleh beberapa faktor yang kemudian mengantarkan pada titik
kehancuran. Diantara faktor-faktor tersebut adalah:
1) Terjadinya
pertentangan keras antara kelompok suku arab utara (irak) yang disebut
mudariyah dan suku arab selatan (suriah) himyariyah, pertentangan antara kedua
kelompok tersebut mencapai puncaknya pada masa dinasti umayyah karena para
khalifah cenderung berpihak pada satu etnis kelompok.
2) Ketidakpuasan
sejumlah pemeluk islam non arab.
3) Konflik-konflik
politik yang melatarbelakangi terbentuknya daulah umayyah.
4) Lemahnya
pemerintahan dinasti bani umayyah juga disebabkan oleh sikap hidup mewah
dilikungan istana sehingga anak-anak khalifah tidak sanggup memikul beban berat
kenegaraan tatkala mereka mewarisi kekuasaan.
5) Penyebab
langsung tergulingnya kekuasaan dinasti bani umayyah adalah munculnya kekuatan
baru yang dipelopori oleh keturunan abbas bin abdul muthalib.
2.
Profil dan kepemimpinan umar bin abdul aziz
A. Profil
khalifah Umar bin Abdul Aziz
Nama lengkapnya umar bin abdul aziz bin marwan bin al-hakam bin
abu al-ish bin umayyah bin abd syams bin manaf. Ayahnya adalah abdul aziz bin
marwan, salah seorang gubernur. Ia seorang yang pemberani dan dermawan. Ia
menikah dengan seorang wanita salehah dari kaum quraisy keturunan Umar bin
Khattab, bernama ummua ashim binti ashim bin umar bin khattab, abdul aziz
merupakan seorang ulama yang shaleh. Beliau adalah murid abu hurairah ra.
Sahabat Nabi Muhammad. Ibunya ummu ashim, laila binti ashim bin umar bin
khattab. Bapaknya laila merupakan anak umar bin khattab, ia sering menyampaikan
hadits Nabi dari umar.
Umar bin abdull aziz lahir ditahun 61 H dimadinah munawaroh,
pada masa pemerintahan yazid bin muawiyah, khalifah kedua dinasti bani umayyah.
Ia memiliki empat saudara kandung yaitu: Umar, Abu Bakar, Muhammad, dan Ashim.
Ibu mereka adalah laila binti ashim bin umar bin khattab dan enam saudara lain
ibu yaitu Al- ashbagh, sahal, suhail, ummu hakam, zabban dan ummul banin.
Istrinya adalah wanita yang salehah dari kalangan kerajaan bani
umayyah, ia merupakan putri dari khalifah abdul malik bin marwan (khalifah
kelima dinasti bani umayyah) yaitu fatimah binti abdul malik. Fatimah binti
abdul malik memiliki nasab yang baik, putri khalifah, kakeknya juga khalifah,
saudara perempuan dari khalifah, dan istri dari khalifah yang mulia Umar bin
Abdul Aziz, namun hidupnya sederhana.
Umar bin abdul aziz mempunyai empat belas anak laki-laki
diantara mereka adalah Abdul Malik, Abdul Aziz, Abdullah, ibrahim, ishaq,
ya’qub, bakar, al-walid, musa, ashim, yazid, zaban, abdullah serta tiga anak
perempuan, aminah, ummu ammar, dan ummu abdillah.
Umar bin abdul aziz tidak memiliki usia yang panjang, ia wafat
hari jum’at disepuluh hari terakhir bulan rajab tahun 101 H pada usia 40 tahun,
usia yang masih relatif muda dan masih dikategorikan usia produktif. Namun,
dibalik usia yang singkat tersebut, ia telah berbuat banyak untuk peradaban
manusia dan islam secara khusus.
Ia meninggalkan harta warisan yang sedikit buat anak
laki-lakinya hanya mendapatkan jatah 19 dirham saja, sementara satu anak dari
hisyam bin abdul malik (khalifah kesepuluh bani umayyah) mendapatkan warisan
dari bapaknya sebesar satu juta dirham. Namun, beberapa tahun setelah itu salah
seorang anak abdul aziz mampu menyiapkan seratus ekor luda lengkap dengan
perlengkapannya dalam rangka jihad dijalan Allah, pada saat yang sama salah
seorang anak hisyam menerima sedekah dari masyarakat.
Beliau memerintah hanya selama 2 tahun 5 bulan 4 hari. Setelah
beliau wafat, kekhalifahan digantikan oleh iparnya, Yazid bin Abdul malik.
B. Pola
kepemimpinan umar bin abdul aziz
Pengangkatan umar bin abdul aziz sebagai
khalifah berdasarkan wasiat khalifah sulaiman bin abdul malik (khalifah ketujuh
bani umayyah). Umar bin abdul aziz diangkat menjadi khalifah pada usianya 37
tahun setelah wafat sulaiman bin abdul malik. Beliau tidak suka dilantik
sebagai khalifah dengan sistem turun temurun. Kemudian beliau memerintahkan
agar orang-orang berkumpul untuk mendirikan shalat. Selepas shalat, beliau
berdiri menyampaikan pidatonya. Diawal pidato, beliau mengucap puji-pujian
kepada Allah dan bershalawat kepada Nabi SAW. Kemudia berkata: “wahai sekalian umat manusia! Aku telah
diuji untuk memegang tugas ini tanpa meminta pandangan dariku terlebih dahulu
dan bukan jugapermintaan aku serta tidak dibicarakan dengan umat Islam.
Sekarang aku membatalkan baiah yang kalian berikan kepada aku dan pilihlah
seorang khalifah yang kamu ridhoi”.
Tiba-tiba orang ramai serentak berkata: “kami telah memilih kamu wahai amirul
mukminin dan kami juga ridho. Oleh karena itu, perintahlah kami dengan kebaikan
dan keberkahan”.
Umar bin abdul aziz berpesan kepada
orang-orang supaya bertakwa, zuhud kepada kekayaan dunia dan mendorong mereka
supaya mencintai akhirat. Kemudian beliau berkata: “wahai umat manusi! Siapapun yang taat kepada Allah, dia wajib ditaati
dan siapapun yang tidak taat kepada Allah, dia tidak wajib ditaati oleh
siapapun. Wahai umat manusia! Taatlah kamu kepada aku selagi aku taat kepada
Allah didalam memimpin kamu dan jika aku tidak taat kepada Allah, janganlah
siapapun mentaati aku”. Setelah itu beliau turun dari mimbar.
Umar bin abdul aziz mengumpulkan para
ulama kemudian beliau berkata kepada mereka: “ aku mengumpulkan kalian semua untuk bertanya pendapat tentang perkara
yang berkaitan dengan harta yang diambil secara dholim yang masih berada
bersama-sama dengan keluarga aku?” lalu mereka menjawab: “wahai amirul mukminin! Perkara tersebut
berlaku bukan pada masa pemerintahan kamu dan dosa kedholiman tersebut
ditanggung oleh orang yang mencerobohinya.”
Umar merasa tidak puas jawaban tersebut,
sebaliknya beliau menerima pendapat dari kelompok yang lain termasuk anak
beliau sendiri Abdul Malik yang berkata kepada beliau: “aku berpendapat bahwa harta itu hendaklah dikembalikan kepada pemilik
asalnya selama kamu mengetahuinya. Jika kamu tidak mengembalikannya, kamu akan
menanggung dosa bersama-sama dengan orang yang mengambilnya secara dhalim.”
Umar berpuas hati mendengar pendapat tersebut lalu beliau mengembalikan semua
barangan yang diambil secara dhalim kepada pemilik asalnya.
Selama menjadi khalifah, umar bin abdul
aziz melakukan beberapa kebijakan antara lain:
a. Bidang
agama
b. Bidang
pengetahuan
c. Bidang
sosial politik
d. Bidang
ekonomi
e. Bidang
militer
f. Bidang
dakwah dan perluasa wilayah
Pada masa pemerintahan khalifah Umar bin abdul aziz, dinasti
bani umayyah semakin kuat, tidak ada pemberontakkan, berkurang tindakan
penyelewengan, rakyat hidup sejahtera sehingga baitul maal penuh dengan harta
zakat karena tidak ada yang mau menerima zakat. Pada zaman pemerintahan Umar
bin abdul aziz, pasukan kaum muslimin sudah mencapai pintu kota paris disebelah
barat dan negeri cina disebelah timur. Pada waktu itu portugal dan spanyol
berada dibawah kekuasaannya.
C. Kepribadian
umar bin abdul aziz
Umar bin abdul aziz merupakan sosok pribadi yang baik. Dia
memiliki karakter yang hampir sama dengan karakter yang dimiliki para
khulafaurrasyidin. Sehingga ada para ulama memasukkan beliau sebagai
khulafaurrasyidin yang kelima. Adapun karakter yang dimilikinya adalah:
a. Rasa
takut kepada Allah
b. Wara’
c. Zuhud
d. Tawadhu’
e. Adil
f. Sabar
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Sejarah berdirinya dinasti umayyah berasal dari nama
umayyah bin ‘abdul syams bin abdul manaf, yaitu salah seorang dari pemimpin
kabilah quraisy pada zaman jahiliyah. Bani umayyah baru masuk agama islam pada
fathul mekkah. Memasuki tahun ke 40H/660 M, pertikaian politik terjadi
dikalangan umat islam, puncaknya adalah ketika terbunuhnya khalifah ali bin abi
thalib. Setelah khalifah terbunuh, umat islam diwilayah iraq mengangkat
al-hasan putra tertua ali sebagai khalifah yang sah. Sementara itu mu’awiyah
bin abi sufyan sebagai gubernur provinsi suriah (damaskus) juga menobatkan
dirinya sebagai khalifah.
B.
Saran
Akhirnya selesai makalah saya yang membahas tentang
materi SKI untuk MTS. Sunggguh, masih banyak kekurangan yang harus saya
perbaiki dalam penyusunan makalah ini. Apabila terdapat kesalahan dalam
penulisan saya mohon maaf, kritik dan saran dari pembaca akan saya terima,
terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA
Mohammad,amin thohari.Siti nadhroh.Yun yun
yunadi.2014.Sejarah Kebudayaan Islam.jakarta:kementerian Agama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar