Kamis, 11 April 2019

MAKALAH SISTEM DAN KEBIJAKAN PENDIDIKAN DI JEPANG DAN DI IRAN



MATA KULIAH                                                              DOSEN PEMBIMBING
PERBANDINGAN PENDIDIKAN                               TAFSIRUDDIN, M.PDI


SISTEM DAN KEBIJAKAN PENDIDIKAN DIJEPANG DAN DI IRAN

Disusun Oleh:
Ririn Pratiwi
Nimko: 1216.15.1373


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DINIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PEKANBARU
2018





DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR.. 3
BAB I. 4
PENDAHULUAN.. 4
A.     Latar Belakang. 4
B.     Rumusan Masalah. 4
C.     Tujuan. 5
BAB II. 6
PEMBAHASAN.. 6
A.     Profil Jepang. 6
B.     Kebijakan Pendidikan di Jepang. 6
C.     Sistem Pendidikan di Jepang. 7
D.     Pembiayaan pendidikan dijepang. 11
E.     Filsafat pendidikan dan Orientasi Pendidikan diiran. 11
F.      Kebijakan di bidang pendidikan agama diiran. 12
G.     Kebijakan di bidang manajemen pendidikan formal 14
H.     Pembiayaan pendidikan. 15
BAB III. 17
PENUTUP. 17
A.     Kesimpulan. 17
B.     Saran. 17
DAFTAR PUSTAKA.. 18










KATA PENGANTAR

Assalamuallaikum wr.wb
            Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat kasih sayangnya saya dapat menyelesaikan makalah perbandingan pendidikan yang bertemakan sistem dan kebijakan pendidikan dijepang dan diiran ini tepat pada waktunya. Makalah ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana sistem dan kebijakan pendidikan dijepang dan diiran.
            Saya ucapkan terimakasih kepada teman-teman yang telah membantu saya untuk menyelesaikan makalah ini, akan tetapi saya menyadari bahwa makalah ini tentu tidak sempurna. Untuk itu saya senang hati menerima kritik dan saran yang bersifat membangun para pembaca. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat untuk kita semua.
Wassalamuallaikum wr.wb

                                                                        Pekanbaru, 1 Maret 2018

                                                                                    Penulis











BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

            Bagi negara Jepang pendidikan merupakan alat yang berperan sangat penting guna meningkatkan Sumber Daya Manusia. Dimana kualitas pendidikan harus terus ditingkatkan karena mampu menentukan kualitas Sumber Daya Manusia pada suatu negara itu sendiri. Pendidikan diharapkan mampu mengembangkan kemampuan dan watak setiap individu di tengah peradaban bangsa. Jepang dianggap unggul dalam memajukan pendidikan yang ada di negaranya diamana Jepang terpilih sebagai negara dengan kualitas dan sistem pendidikan terbaik se-Asia dan tercatat sejak tahun 1970 negara Matahari Terbit ini mampu mengemban setiap tujuan-tujuan pendidikan yang telah dicanangkannya hanya dalam kurun waktu 25 tahun.
            Berbagai keunggulan pendidikan di negara Jepang seperti pada jurusan : kedokteran, teknologi, sastra, dan seni serta masih banyak lagi merupakan keberhasilan sistem pendidikan Jepang yang secara gemilang telah mampu menjawab berbagai permasalahan mengenai Sumber Daya Manusia yang di butuhkan diberbagai bidang lapangan pekerjaan.
iran adalah sebuah negara republik yang mayoritas penduduknya orang Islam, serta memiliki sejarah yang cukup panjang dan mempunyai peradababan tinggi sehinggamemiliki peran penting didunia. Dalam perkembangan sejarah Islam, bangsa Iran mempunyai peranan dan andil yang besar, baik dari sisi penyebaran Islam dan perluasan wilayah ke belahan timur, maupun dari sisi pembangunan budaya dan peradaban Islam.
Iran telah mengenal peradaban jauh sebelum bangsa Arab mengenalnya. Kemudian secara tepat Iran mampu beradaptasi dengan ajaran Islam yang membuka jalan bagi pemeluknya untuk menciptakan suatu peradaban yang tinggi.
                        Bangsa  Iran telah memperoleh banyak kemajuan dalam berbagai bidang, terutama bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Sangat perlu rasanya untuk mengkaji pengalaman yang dicapai oleh bangsa Iran terutama dalam bidang pendidikan meliputi pendidikan Islam, dan sistem pendidikan.

B.     Rumusan Masalah

1.      Bagaimana profil sejarah dijepang?
2.      Bagaimana kebijakan pendidikan dijepang?
3.      Bagaimana sistem pendidikan dijepang?
4.      Bagaimana pembiayaan pendidikan dijepang?
5.      Bagaimana filsafat dan orientasi pendidikan diiran?
6.      Bagaimana kebijakan dibidang pendidikan agama diiran?
7.      Bagaimana kebijakan di bidang manajemen pendidikan formal diiran?
8.      Bagaimana pembiayaan pendidikan diiran?

1.      Untuk mengetahui profil sejarah jepang.
2.      Untuk mengetahui kebijakan pendidikan dijepang.
3.      Untuk mengetahui sistem pendidikan dijepang.
4.      Untuk mengetahui pembiayaan dijepang.
5.      Untuk mengetahui filsafat dan orientasi pendidikan diiran.
6.      Untuk mengetahui kebijakan dibidang pendidikan agama diiran.
7.      Untuk  mengetahui kebijakan dibidang manajemen pendidikan formal diiran.
8.      Untuk mengetahui pembiayaan pendidikan diiran.
















BAB II

PEMBAHASAN


A.    Profil Jepang

            Jepang disebut Nippon atau Nihon dalam bahasa jepang. Sebutan Nippon sering digunakan dalam urusan resmi, termasuk nama negara dalam uang jepang, prangko, dan pertandingan olahraga internasional. Sementara itu, sebutan Nihon digunakan dalam urusan tidak resmi seperti pembicaraan sehari-hari.
            Kata Nippon dan Nihon berarti negara/negeri matahri terbit. Nama ini disebut dalam korespodensi kekaisaran jepang dengan dinasti Sui dicina , dan merujuk kepada letak jepang yang berada disebelah timur daratan cina. Negara ini dikenal dengan yamato.
            Jepang terletak diantara 30ºLU-47ºLU dan 128ºBT-146ºBT. Secara keseluruhan jepang mempunyai iklim muson laut sedang. Wilayah negara jepang mengalami dua iklim, yaitu: iklim sub tropis (jepang bagian selatan) dan iklim sedang (jepang bagian tengah dan jepang bagian utara).
            Berdasarkan hasil sensus tahun 2004, penduduk jepang berjumlah 127 juta jiwa. Kepadatan penduduk sekitar 336 jiwa/km2. Suku ainu adalah penduduk asli jepang. Sebagian penduduk jepang beragama shinto.
            Perekonomian jepang sebagian besar didukung oleh sektor perindustrian. Perindustrian jepang, antara lain: industri elektronik, kendaraan bermotor, kapal, kimia, farmasi, tekstil, dan makanan. Selain perindustrian, perekonomian jepang juga didukung oleh sektor pertanian dan pertenakan. Hasil pertanian jepang yaitu padi, kentang, jagung, gandum, kacang ,sayuran, dan buah-buahan. Peternakan yang ada dijepang antara lain peternakan sapi, babi dan ayam.

B.     Kebijakan Pendidikan di Jepang

            Peraturan pendidikan dijepang dapat dibedakan menjadi dua periode, yaitu sebelum dan sesudah perang dunia II. Sebelum perang, kebijakan pendidikan yang berlaku adalah salinan naskah kekaisaran tentang pendidikan (imperial rescript on education). Dinyatakan bahwa leluhur kaisar terdahulu telah membangun kekaisaran dengan berbasis nilai yang luas dan kekal, serta menanamkannya secara mendalam dan kokoh. Materi pelajarannya dipadukan dalam bentuk kesetiaan dan kepatuhan dari generasi ke generasi yang menggambarkan keindahannya. Itulah kejayaan dari karakter kaisar, dan ia juga telah mengendalikannya dengan sumber-sumber berpendidikan.
            Sesudah perang mulai tanggal 3 November 1946, konstitusi baru jepang menetapkan kebijakan pendidikannya atas dasar hak asasi manusia, jaminan kebebasan berfikir, dan hati  nurani, kebebasan beragama, kebebasan akademik, dan hak bagi semua orang untuk mendapatkan pendidikan sesuai dengan kemampuan mereka. Pada maret 1947, melalui peraturan pendidikan nasional (school education law) ditetapkan susunan dasar pendidikan atas dasar 6-3-3-4 beserta tujuan khusus pada tiap jenjangnya.
            Pada maret 1947 juga berlaku hukum dasar pendidikan (fundamental law of education) yang pada hakekatnya merupakan statement filsafat pendidikan demokratis yang dalam banyak hal berbeda dengan imperial rescript on education. Misalnya dalam hubungan antara warga dengan negara, dalam imperial rescript on education disebutkan bahwa, Citizens have the duty to develop their intellectual and moral faculties, observethe laws, and offer themselves courageously to the state in order the quard and maintain the prosperity of imperial throne (Imam Barnadib, 1986:53) (setiap warga memiliki kewajiban untuk mengembangkan daya intelektual dan moral mereka, melaksanakan hukum dan mempersembahkan keberaniannya demi negara untuk melindungi dan menjaga kesejahteraan istana kaisar).
            Sedangkan dalam fundamental law of education disebutkan bahwa citizen have the right to equal opportunity or receving education according to their ability: freedom from discrimination on account of race, cree sex social status, economic position, or family origin: financial assistance, to the able needy, academik freedom and the responsibility to build a peaceful state and society (Imam Banadib, 1986:53) (setiap warga negara memiliki kesempatan yang sama menerima pendidikan menurut kemampuan mereka, bebas dari diskriminasi atas dasar ras, jenis kelamin, status sosial, posisi ekonomi, asal-usul keluarga, bantuan finansial bagi yang memerlukan, kebebasan akademik, dan tanggung jawab untuk membangun negara dan masyarakat yang damai).
            Perbedaan yang lain adalah mengenai tujuan pendidikan. Dalam imperial rescript on education disebutkan bahwa tujuan pendidikan adalah untuk meningkatkan kesetiaan dan ketaatan bagi kaisar agar dapat memperoleh persatuan masyarakat dibawah ayah yang sama yakni kaisar. Adapun tujuan pendidikan menurut fundamental law of education adalah untuk meningkatkan perkembangan kepribadian secara utuh, menghargai nilai-nilai individu dan menanamkan jiwa yang bebas.



C.    Sistem Pendidikan di Jepang

            Pendidikan dijepang dipegang tiga lembaga pengelola yaitu:
1.      Sekolah negeri adalah sekolah yang dikelola pemerintah.
2.      Sekolah provinsi adalah sekolah yang dikelola pemerintah daerah.
3.      Sekolah swasta adalah sekolah yang dikelola badan hukum.

Sistem pendidikan dijepang dibangun atas empat tingkat, yaitu:
1.      Sistem administrasi pusat, perfektual (antara provinsi dan kabupaten).
2.      Sistem administrasi municipal (antara kabupaten dan kecamatan).
3.      Sistem administrasi sekolah. Sistem administrasi tersebut menerapkan kombinasi antara sentralisasi, desentralisasi, manajemen berbasis sekolah (school based management).
4.      Sistem administrasi partisipasi masyarakat.
            Masing-masing sistem administrasi tersebut memiliki tingkatan dan peranannya dan kewenangannya masing-masing untuk saling mengisi dan bekerjasama dalam mengatur setiap sistem administrasi pada pendidikan jepang. Disamping itu terjalin kohesi yang baik antara pemerintah, kepala sekolah, guru, murid dan orang tua sehingga dukungan terhadap perkembangan dan kemajuan pendidikan berlangsung dengan baik. Sehingga tercipta sinergi yang memungkinkan sistem tersebut menjadi relatif efisien dan efektif. Hal ini merupakan faktor utama pencapaian mutu pendidikan dijepang yang relatif tinggi.
            Sistem pendidikan dijepang dibangun atas prinsip-prinsip:
1.      Legalisme
Pendidikan dijepang tetap mengedepankan aturan hukum dan melegalkan hak setiap individu untuk memperoleh pendidikan tanpa mendiskriminasikan siapapun, suku, agama, ras, dan antar golongan berhak mendapatkan pendidikan yang layak.

2.      Administrasi yang demokratis
Negara memberikan kesempatan kepada siapa saja untuk memperoleh pendidikan dengan biaya yang masih terjangkau oleh masyarakatnya. Baiaya pendidikan jepang diusahakan untuk bisa dijangkau sesuai keuangan masyarakatnya, memberikan beasiswa bagi siswa yang berprestasi ataupun kurang mampu.

3.      Netralitas
Pendidikan jepang diberikan kepada setiap siswa dengan tingkat pendidikan masing-masing dengan mengedepankan pandangan persamaan derajat setiap siswanya tanpa membeda-bedakan latar belakang materil, asal-usul keluarga, jenis kelamin, status sosial, posisi ekonomi, suku, agama, ras, dan antar golongan.

4.      Desentralisasi
Penyebaran kebijakan-kebijakan pendidikan dari pemerintah pusat secara merata kepada seluruh sekolah yang ada dinegara tersebut sehingga perkembangan dan kemajuan sistem pendidikan dapat diikuti dengan baik.

            Berikut ini sistem pendidikan dijepang berdasarkan jenjang-jenjang pendidikan, yaitu:
1.      Pendidikan Prasekolah
Pendidikan prasekolah dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu kelompok barmain (KB) atau play group (PG) dan taman kanak-kanak (TK).
Play group (PG) merupakan fasilitas yang disediakan bagi para orang tua yang bekerja sehingga tidak dapat mengasuh anaknya disiang hari. Pendaftaran murid baru dimulai setiap awal januari. Permohonan untuk masuk ke PG ini dilakukan dikantor pemerintahan stempat karena terbatasnya jumlah tempat untuk masuk kekelompok bermain ini.
Abd. Rahman Assegaf (2003: 176-177) memaparkan bahwa TK dijepang menerima murid berusia 3 sampai 5 tahun untuk lama pendidikan 1 sampai 3 tahun. Anak berusia 3 tahun diterima dan mengikuti pendidikan selama 3 tahun, sedangkan anak berusia 4 tahun mengikuti pendidikan selama 2 tahun dan bagi pendaftar berusia 5 tahun hanya menempuh pendidikan prasekolah selama 1 tahun. Lebih dari 50% TK dijepang dikelola oleh swasta, sisanya oleh pemerintah kota dan hanya sebagian kecil yang merupakan TK negeri. Meski demikian, semua TK adalah pendidikan prasekolah dibawah naungan departemen ilmu pengetahuan pendidikan dan kebudayaan yang dikelola berdasarkan hukum pendidikan.

2.      Pendidikan Wajib (pendidikan menengah pertama)
            Wajib disekolah berlaku bagi anak usia 6-15 tahun, tetapi kebanyakan anak bersekolah lebih lama dari yang diwajibkan. Tiap anak bersekolah di SD pada usia 6-12 tahun, lalu SMP hingga usia 15 tahun. Pendidikan wajib ini bersifat Cuma-Cuma bagi semua anak, khususnya biaya sekolah dan buku. Untuk alat-alat pelajaran, kegiatan diluar sekolah, piknik dan makan siang disekolah perlu membayar sendiri. Namun bagi anak-anak dari keluarga yang tidak mampu mendapatkan bantuan khusus dari pemerintah pusat dan daerah. Disamping itu ada juga bantuan untuk kebutuhan belajar, perawatan kesehatan dan lain-lain. Seorang anak yang telah tamat SD diwajibkan meneruskan pendidikannya kejenjang SMP. Dengan demikian sekolah wajib ditempuh selama 9 tahun, 6 tahun diSD dan 3 tahun di SMP.
            Hampir semua siswa dijepang belajar bahasa inggris sejak tahun pertama SMP, dan kebanyakan mempelajarinya paling tidak selama 6 tahun. Mata pelajaran wajib di SMP adalah bahasa jepang, ilmu-ilmu sosial, matematika, sains, musik, seni rupa, pendidikan jasmani, dan pendidikan kesejahteraan keluarga. Berbagai mata pelajaran tersebut diberikan pada waktu yang berlainan setiap hari selama seminggu sehingga jarang ada jadwal pelajaran yang sama pada hari yang berbeda. (Abd. Rahman Assegaf, 2003: 177-178).

3.      Pendidikan menengah atas
Ada tiga jenis SMA, yaitu full time, part time (terutama malam hari), dan tertulis. Sekolah menegah yang full time berlangsung selama 3 tahun, sedangkan kedua jenis sekolah lainnya menghasilkan diploma yang setara. Bagian terbesar siswa mendapat pendidikan menengah atas di SMA full time. Jurusan di SMA dapat dikategorikan kedalam beberapa jenis berdasarkan pola kurikulum, yaitu jurusan umum (akademis), pertanian, teknik, perdagangan, perikanan, home economic, dan perawatan. Untuk masuk kesalah satu jenis sekolah tersebut, siswa harus mengikuti ujian masuk dan membawa surat referensi dari SMP tempat ia lulus sebelumnya.[1]

4.      Pendidikan Tinggi
Setelah menyelesaikan ditingkat menengah atas, siswa melanjutkan pendidikannya kedaigaku (universitas) atau ke tanki-daigaku (junior college) dengan persyaratan lulus ujian masuk.
Daigaku diselenggarakan selam 4 tahun kecuali pada program-program kedokteran dan kedokteran gigi. Bentuk lain institusi pendidikan tinggi adalah kotosenmon gakko, yang kuliahnya berlangsung selama 5 tahun yang mahasiswanya adalah tamatan sekolah menengah tingkata atas. Perguruan tinggi ini khusus untuk pendidikan kejuruan teknik.[2]

D.    Pembiayaan pendidikan dijepang

Description: https://mosaicnotes.files.wordpress.com/2014/02/screen-shot-2014-02-22-at-7-10-18-pm.png        

E.     Filsafat pendidikan dan Orientasi Pendidikan diiran

            Adapun sistem pendidikannya dapat diuraikan sebagai berikut:
1.      Sekolah persiapan (taman kanak-kanak), dimulai pada usia 5 tahun.
2.      Sekolah dasar, dimulai pada anak usia 7 tahun yang merupakan tahap awal proses pendidikan. Pendidikan SD ini ditempuh selama 6 tahun.
3.      Sekolah lanjutan pertama atau sekolah orientasi. Di sini proses pendidikan berlangsung selama 3 tahun.
4.      Sekolah lanjutan atas atau sekolah Sains Teoritis.
5.      Pendidikan tinggi, yang ditempuh setelah menyelesaikan pendidikan sekolah menengah atas dan lulus seleksi.

Pada tahun 1957, kementerian republik Islam Iran mengumumkan bahwa tujuan pendidikan adalah:
1.      Pengembangan fisik
2.      Pengembangan social
3.      Pengembangan intelektual
4.      Pengembangan moral
5.      Pengembangan estetika

            Prioritas mereka adalah terjaminnya usaha membesarkan anak-anak dan generasi muda sehingga menjadi muslim yang konsekuen dan mempnyai komitmen yang tinggi terhadap agama Islam. Upaya pendidikan diarahkan pada penggnaan al-qur’an, tradisi islam, dan konstitusi repblik Islam Iran sebagai dasar dalam merumuskan tujuan dan sasaran pendidikan. Sasaran utama pendidikan adalah pembangunan nasional, yang berdirmskan berdasar dari konstitusi dan laporan dewan tertinggi perubahan dasar pendidikan yang ditunjuk oleh Dewan Tertinggi Revolusi Kebudayaan Iran.
            Pendidikan harus dikembangkan untuk meningkatakan produktivitas, mewujudkan integrasi social, moral, dan spiritual dengan penekanan utama untuk memperkuat dan mendorong keimanan terhadap Islam. Pendidikan juga harus menekankan pentingnya peningkatan kalitas tenaga kerja dalam semua enis dan level perekonomian, dan dengan demikian pendidikan harus dipandang sebagai investasi untuk masa depan.
            Masalah utama yang selama ini dan sampai sekarang dihadapi pendidikan Iran adalah bagaimana merekonsiliasi antara nilai-nilai tradisional dan pengembangan masyarakat berdasarkan ilmu pengetahan dan teknologi.

F.     Kebijakan di bidang pendidikan agama diiran

            Waktu Shah Reza Pahlevi berkuasa, hampir semua sarana pendidikan terpusat di kota. Penduduk pedesaan sangat tidak beruntung dalam hal ini. Setelah Revolusi Islam, berbagai pusat pemberantasan buta huruf didirikan di seluruh pelosok negara, terutama di pedusunan. Pada tahun 1979, dilakukan gerakan melek huruf hingga menjangkau sekitar tiga juta rakyat dengan lebih dari 167.000 kelas pemberantasan buta huruf.
            Mengingat revolusi Iran berdasarkan nilai Islam, maka pada masa pascarevolusi banyak didirikan sekolah agama untuk mendidik siswa agar mampu berasimilasi dengankebudayaan Islam. Banyak pelajar dan mahasiswa masuk ke sekolah dan perguruan tinggi, terutama di pusat kota seperti Teheran, Qom, dan Masyhad. Dibandingkan sebelum Revolusi, Iran Pasca revolusi banyak mengalami perubahan. Perubahan tersebut antara lain tampak dalam hal kurikulum, buku pelajaran, kegiatan akademik, dan gerakan melek huruf.
            Revolusi yang terjadi pada 1979 tidak hanya dalam aspek pemerintahan, tetapi juga dalam bidang pendidikan, yaitu islamisasi ilmu pengetahuan. Setelah  revolusi, sekolah-sekolah swasta dinasionalisasi, semua siswa dipisahkan menurut jenis kelamin, buku pelajaran yang mencerminkan ajaran  Islam dicetak.  Banyak perguruan tinggi yang ditutup dan dibuka kembali secara berangsur- angsur mulai 1982-1983 dengan menggunakan kurikulum yang Islami (Islamisasi ilmu pengetahuan).
            Pada 1980 dibentuk suatu komite revolusi kebudayaan yang bertugas mengawasi nilai-nilai Islam dalam pendidikan. Lembaga penyedia buku teks pelajaran yang anggotanya terdiri atas mayoritas ulama berhasil menghasilkan 3000 koleksi buku pelajaran baru yang mencerminkan pandangan Islam. Proses pembelajaran dengan paradigma islamisasi ilmu pengetahuan telah diperkenalkan ke dalam kelas utama enam bulan setelah revolusi di Republik Islam Iran.
            Pendidikan Islam di Iran terintegrasi dalam semua mata pelajaran yang diberikan kepada peserta didik melalui nilai-nilai keislaman dalam semua materi pelajaran. Dalam praktiknya di lapangan, pelaksanaannya diawasi oleh Komite Revolusi Kebudayaan yang didirikan pada 1980. Materi pelajaran agama  (religious education) diberikan selama dua jam setiap minggu ditambah materi pelajaran tentang Alquran.
            Bagi mereka yang berkeinginan mempelajari secara mendalam tentang ilmu keislaman, dapat melanjutkan ke tingkat perguruan tinggi pada Fakultas Teologi atau di universitas swasta setelah mereka lulus ujian masuk perguruan tinggi. Terdapat universitas Islam swasta terbesar di Iran, yaitu Islamic Azad University, di mana cabangnya tersebar di semua provinsi di Iran, dengan jumlah mahasiswa mencapai 1,5 juta mahasiswa.
            Di samping sistem pendidikan Islam formal, pendidikan Islam nonformal juga diberikan di masjid atau maktab. Materi pembelajarannya adalah Alquran, logika, bahasa Arab, dan gramatika (nahwu).



G.    Kebijakan di bidang manajemen pendidikan formal

            Berbeda dengan sistem pendidikan di Indonesia sekarang ini, pendidikan di Iran masih bersifat sentralistik terdiri dari pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan tinggi. Pendidikan dasar dan menengah di bawah naungan Departemen Pendidikan (ministry of education), sedangkan pendidikan tinggi di bawah naungan dan pengawasan Departemen Ilmu dan Teknologi.
            Undang-undang Dasar Republik Iran memberi penekanan pada kewajiban pendidikan dan pengajaran. Itulah sebabnya pemerintah menyediakan sarana cuma-cuma bagi para pemuda dan anaka-anak sampai tingkat sekolah menengah pertama. Kementrian Pendidikan dan Pengajaran bertugas mengurusi anak-anak agar mendapat pendidikan dasar hingga tamat SMP.
            Jenjang pendidikan di Iran dimulai dari taman kanak-kanak untuk anak yang berkisar umur 5-6 tahun, lama pendidikan satu tahun, di mana tahap ini bersifat opsional (tidak diwajibkan). Pendidikan prasekolah  pada umumnya diselenggarakan oleh lembaga-lembaga swasta. Tujuan umum pendidikan awal ini adalah untuk mempersiapkan anak-anak memasuki pendidikan formal. Kegiatan pada pendidikan prasekolah ini antara lain permainan bersama, membaca cerita, bernyanyi, permainan aktivitas, dan pekerjaan tangan yang perlengkapannya sangat sederhana seperti kertas, papan tulis kertas, dan pena.
            Pendidikan dasar (Dabestan) untuk anak berumur antara 6 tahun sampai dengan 11 tahun, jangka waktu pendidikan lima tahun, wajib diikuti oleh semua warga negara.
            Pendidikan menengah/siklus orientasi (Rahnamayi) untuk anak berkisar antara umur 11 tahun sampai dengan 14 tahun. Lama belajar 3 tahun, wajib diikuti oleh setiap warga Negara.
            Untuk tingkat SMA (Dabirestan), lama belajar 3 tahun, tidak diwajibkan bagi setiap warga negara. Pada tingkat ini telah mengarah kepada keretampilan/teknis dimana antara teori dan praktik untuk setiap program diseimbangkan. Untuk teori terdiri atas matematika, fisika, ilmu-ilmu ekspremental, sastra, dan humaniora.
            Sebelum masuk melanjutkan ke perguruan tinggi atau universitas, setiap siswa diharuskan mengikuti persiapan masuk ke perguruan tinggi  (Konkoor)  selama satu tahun. Setelah  lulus persiapan masuk perguruan tinggi, mahasiswa dapat melanjutkan ke program perguruan tinggi dengan tahapan sebagai berikut:
1.      Teknik/vocational school (Fogh-e-Diplom atau Kardani) lama pendidikan dua tahun.
2.      Univesitas/bachelor degree (Karsenase atau licence) lama pendidikan empat tahun.
3.      Master degree (karsenase-ye Arsyad atau Fogh Lisence) lama pendidikan dua tahun.
4.      Program doktor/PhD (Karsenasi-Arshad-napayvasteh atau Doktora) lama pendidikan tiga tahun.

            Khusus fakultas kedokteran dan Sastra Parsi, di kampus-kampus di Iran, mahasiswanya tidak perlu membayar biaya apapun. Semua harus digratiskan. Alasannya, jika mahasiswa fakultas kedokteran harus membayar, dikhawatirkan setelah lulus akan mencari kembalian uang yang telah dibayarkan sebelumnnya. Apalagi, sebagian profesinya, uang itu dipungut dari orang sakit atau lagi kesusahan.
            Kalender pendidikan di Republik Islam Iran berlangsung selama 10 bulan dari bulan septembar sampai dengan bulan Juni. Hari belajar sabtu sampai dengan kamis.Untuk kurikulum pendidikan di negara Iran dilaksanakan secara terpusat. Tetapi pada tahun 1970 ada usaha ke arah perluasan partisipasi dalam proses penentuan isi dan penyiapan bahan pelajaran. Panitia khusus dibentuk untuk melakukan pengkajian ulang atau review atas rekomendasi yang diajukan panitia lokal dari daerah yang berbeda-beda dan oleh para ahli. Di tingkat pendidikan tinggi, para dosen lah yang menentukan isi mata kuliah.

H.    Pembiayaan pendidikan

Anggaran kementrian pendidikan pada tahun 1996 adalah 6.130 miliyar riyal (RI), merupakan 3,8% dari anggaran belanja Negara. Anggaran yang disetujui adalah RI 5.455,6 miliyar riyal, tetapi untuk menyediakan dana talangan bagi kementrian pendidikan, bebrapa tambahan tambahan dana telah di alokasikan dan anggaran pendidikan bertambah menjadi RI 6.130 miliyar riyal. Selain itu, untuk meningkatkan anggaran, beberapa kesepakatan telah disetujui selama dua tahun terakhir untuk memberikan sumber dana baru bagi kementrian pendidikan.
Pada tahun 2003, total pembiayaan pendidikan (termasuk pendidikan dasar hingga prauniversitas) sejumlah RI 39, 880 miliyar riyal atau 12% dari total anggaran belanja Negara pada tahun 2001.
Pendidikan di Iran didanai oleh pemerintah. Walaupun terdapat sekolah-sekolah swasta, pemerintah tetap memberikan subsidi atau subsidi guru dan staf, walaupun sumbangan dari orangtua siswa juga ada untuk keperluan pemeliharaan sekolah (maintenance). Biaya untuk uang sekolah pada sekolah swasta tidak terlalu tinggi.
Konsititusi Republik Islam Iran menggariskan kerangka dasar pengembangan pendidikan. Pasal 3 menyatakan bahwa pemerintah bertanggung jawab menyediakan pendidikan yang gratis sampai pendidikan tingkat menengah bagi semua penduduk Iran. Hal yang sama di tegaskan lagi pada Pasal 30, yakni pemerintah Iran berkewajiban memberikan pendidikan yang gratis dan selanjutnya mempasilitasi akses ke pendidikan tinggi.[3]






























BAB III

PENUTUP


A.    Kesimpulan

            Sistem pendidikan dijepang sebagai berikut:
1.      Pendidikan Prasekolah
Abd. Rahman Assegaf (2003: 176-177) memaparkan bahwa TK dijepang menerima murid berusia 3 sampai 5 tahun untuk lama pendidikan 1 sampai 3 tahun. Anak berusia 3 tahun diterima dan mengikuti pendidikan selama 3 tahun, sedangkan anak berusia 4 tahun mengikuti pendidikan selama 2 tahun dan bagi pendaftar berusia 5 tahun hanya menempuh pendidikan prasekolah selama 1 tahun.
2.      Pendidikan Wajib (pendidikan menengah pertama)
            Wajib disekolah berlaku bagi anak usia 6-15 tahun.
3.      Pendidikan menengah atas
Ada tiga jenis SMA, yaitu full time, part time (terutama malam hari), dan tertulis.
4.      Pendidikan Tinggi
Setelah menyelesaikan ditingkat menengah atas, siswa melanjutkan pendidikannya kedaigaku (universitas) atau ke tanki-daigaku (junior college) dengan persyaratan lulus ujian masuk.

            Sistem pendidikan diiran sebagai berikut:
1.      Sekolah persiapan (taman kanak-kanak), dimulai pada usia 5 tahun.
2.      Sekolah dasar, dimulai pada anak usia 7 tahun yang merupakan tahap awal proses pendidikan. Pendidikan SD ini ditempuh selama 6 tahun.
3.      Sekolah lanjutan pertama atau sekolah orientasi. Di sini proses pendidikan berlangsung selama 3 tahun.
4.      Sekolah lanjutan atas atau sekolah Sains Teoritis.
Pendidikan tinggi, yang ditempuh setelah menyelesaikan pendidikan sekolah menengah atas dan lulus seleksi.

B.     Saran

        Akhirnya selesai makalah saya yang membahas tentang sistem dan kebijakan pendidikan dijepang dan diiran . Sunggguh, masih banyak kekurangan yang harus saya perbaiki dalam penyusunan makalah ini, kritik dan saran dari pembaca akan saya terima, terimakasih.

DAFTAR PUSTAKA


Zhebaulil.blogspot.co.id/2014/12/perbandingan-pendidikan-di-jepang.html

https://www.google.co.id/amp/s/muh12royanfatih.wordpress.com/2017/06/16/sistem-pendidikan--di-jepang/amp/

Karyailmu99.blogspot.co.id/2016/02/makalah-potret-pendidikan-di-negara-iran.html


            [1] Zhebaulil.blogspot.co.id/2014/12/perbandingan-pendidikan-di-jepang.html
            [2]https://www.google.co.id/amp/s/muh12royanfatih.wordpress.com/2017/06/16/sistem-pendidikan--di-jepang/amp/
            [3] Karyailmu99.blogspot.co.id/2016/02/makalah-potret-pendidikan-di-negara-iran.html

Tidak ada komentar: