Kamis, 11 April 2019

MAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN PAI ,PROSEDUR PELAKSANAAN EVALUASI



MATA KULIAH                                                          DOSEN PEMBIMBING
EVALUASI PEMBELAJARAN PAI                         DRA.H.YENI ANIS.MA


PROSEDUR PELAKSANAAN EVALUASI

Disusun Oleh:
Ririn Pratiwi
Nimko: 1216.15.1373


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DINIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PEKANBARU
2018





DAFTAR PUSTAKA










KATA PENGANTAR


Assalamuallaikum wr.wb
            Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat kasih sayangnya saya dapat menyelesaikan makalah evaluasi pembelajaran PAI yang bertemakan prosedur pelaksanaan evaluasi ini tepat pada waktunya. Makalah ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimanabagaimana langkah-langkah dalam pelaksanaan evaluasi.
            Saya ucapkan terimakasih kepada teman-teman yang telah membantu saya untuk menyelesaikan makalah ini, akan tetapi saya menyadari bahwa makalah ini tentu tidak sempurna. Untuk itu saya senang hati menerima kritik dan saran yang bersifat membangun para pembaca. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat untuk kita semua.
Wassalamuallaikum wr.wb

                                                                        Pekanbaru, 1 Maret 2018

                                                                                    Penulis








BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

            Evaluasi merupakan salah satu kegiatan utama yang harus dilakukan oleh seorang guru dalam kegiatan pembelajaran. Dengan penilaian, guru akan mengetahui perkembangan hasil belajar, intelegensi, bakat khusus, minat, hubungan sosial, sikap dan kepribadian siswa atau peserta didik. Untuk keperluan evaluasi diperlukan teknik evaluasi yang bermacam-macam, seperti kuesioner, tes, skala, format observasi, dan lain-lain. Dari sekian banyak teknik evaluasi, secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni teknik  tes dan nontes.[1]
           

B.     Rumusan Masalah

1.      Bagaimana langkah perencanaan dalam pelaksanaan evaluasi?
2.      Bagaimana langkah pengumpulan data dalam pelaksanaan evaluasi?
3.      Bagaimana langkah pengolahan data?
4.      Bagaimana laporan hasil penelitian dalam pelaksanaan evaluasi?

C.    Tujuan

1.      Untuk mengetahui langkah perencanaan dalam pelaksanaan evaluasi.
2.      Untuk mengetahui langkah pengumpulan data dalam pelaksanaan evaluasi.
3.      Untuk mengetahui langkah pengolahan data dalam pelaksanaan evaluasi.
4.      Untuk mengetahui laporan hasil penelitian dalam pelaksanaan evaluasi.

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Prosedur Pelaksanaan Evaluasi

            Keberhasilan suatu kegiatan evaluasi akan dipengaruhi pula oleh keberhasilan evaluator dalam melaksanakan prosedur evaluasi. Prosedur yang dimaksud adalah langkah-langkah pokok yang harus ditempuh dalam kegiatan evaluasi. Pengembangan prosedur evaluasi pembelajaran di uraikan sebagai berikut :

1.      Langkah Perencanaan Evaluasi

            Hal ini dimaksudkan agar hasil yang diperoleh dapat lebih maksimal. Perencanaan ini penting bahkan mempengaruhi prosedur evaluasi secara menyeluruh. W.James Propham (1974) mengemukakan “maksud  perencanaan evaluasi adalah untuk memfasilitasi pengumpulan data, sehingga memungkinkan membuat pernyataan yang valid tentang pengaruh sebuah efek atau yang muncul di luar program, praktik, atau kebijakan yang di teliti” selanjutnya Robert H Davis, dkk (1974) mengemukakan tiga kegunaan dari perencanaan evaluasi:
a.       Perencanaan evaluasi membantu Anda untuk mengetahui apakah standar dalam menyatakan sikap atau perilaku  telah mencapai sasaran atau tidak, jika demikian sasaran akan dinyatakan ambigu dan Anda akan kesulitan merancang tes untuk mengukur prestasi siswa.
b.      Perencanaan evaluasi adalah proses awal yang dipersiapkan untuk mengumpulkan informasi  yang  tersedia
c.       Rencana evaluasi menyediakan waktu yang cukup untuk mendesain tes. Untuk merancang sebuah tes yang baik memerlukan persiapan yang cermat dan kualitas tes biasanya membaik jika dirancang dengan cara tidak tergesa-gesa, Implikasinya adalah perencanaan evaluasi harus dirumuskan secara jelas dan spesifik, terurai dan konprehensif sehingga perencanaan tersebut bermakna dalam menentukan langkah-langkah selanjutnya dengan menetapkan tujuan-tujuan tingkah laku (behavioral objective)atau indikator yang akan dicapai, dapat mempersiapkan pengumpulan data dan informasi yang dibutuhkan serta dapat menggunakan waktu yang tepat.
Dalam perencanaan evaluasi ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya adalah sebagai berikut:
a.       Analisis kebutuhan: suatu proses yang dilakukan oleh seseorang untuk mengidentifikasi kebutuhan dan menentukan skala prioritas pemecahannya. Analisis kebutuhan merupakan bagian integral dari sistem pembelajaran secara keseluruhan yang dapat  digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah pembelajaran.
b.      Menentukan tujuan pembelajaran: tujuan penilaian merupakan dasar utnuk menentukan arah, ruang lingkup, materi, model, dan karakter alat penilaian. Ada empat tujuan penilaian: penilaian formatif, penilaian sumatif, penilaian diagnostik, dan penilaian penempatan.
c.       Mengidentifikasi kompetensi dan hasil belajar: bertujuan untuk mengidentifikasi kompetensi yang akan diuji sesuai dengan standar kompetensi, kompetensi dasar, hasil belajar dan indikator yang terbagi dalam tiga domain yaitu domain kognitif, domain afektif, dan domain psikomotorik.
d.      Menyusun kisi-kisi: kisi-kisi adalah format pemetaan soal yang menggambarkan distribusi item untuk berbagai topik atau pokok bahasan berdasarkan jenjang kemampuan tertentu yang berfungsi sebagai pedoman untuk menulis soal atau merakit soal menjadi perangkat tes. Kisi-kisi yang baik akan memperoleh perangkat soal yang relatif sama sekalipun penulis soalnya berbeda.
e.       Mengembangkan Draft: Draft merupakan penjabaran indikator menjadi pertanyaan-pertanyaan yang karakterisitiknya sesuai dengan pedoman kisi-kisi. Setiap pertanyaan harus jelas dan terfokus serta menggunakan bahasa yang efektif, baik bentuk pertanyaan maupun bentuk jawabannya. Kualitas butir soal akan menentukan kualitas tes secara keseluruhan. Dengan prosedur soal yang disusun di telaah oleh tim ahli yang terdiri dari ahli bahasa, ahli bidang studi, ahli kurikulum dan ahli evaluasi. Untuk draft dalam bentuk nontes dapat dibuat dalam bentuk angket, pedoman observasi, pedoman wawancara, studi dokumentasi, skala sikap, penilaian bakat, dan minat.
f.       Uji Coba dan Analisis Soal: Bertujuan untuk mengetahui soal-soal mana yang perlu diubah, diperbaiki, bahkan dibuang sama sekali, serta soal mana yang baik untuk diperguankan selanjutnya. Soal yang baik adalah soal yang sudah mengalami beberapa kali uji coba dan revisi yang didasarkan atas: analisis empiris, yang dimaksudkan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan setiap soal yang digunakan. Selanjutnya analisis rasional, yang dimaksudkan untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan setiap soal. Kedua analisis tersebut dilakukan pula terhadap instrumen evaluasi dalam bentuk nontes.
g.      Revisi dan Merakit Soal (Instrumen Baru): Soal yang sudah di uji coba dan di analisis, direvisi kembali sesuai dengan proporsi tingkat kesukaran soal dan daya pembeda. Dengan demikian, ada soal yang masih dapat diperbaiki dari segi bahasa, atau direvisi total, baik menyangkut pokok soal (stem) maupun alternatif jawaban (option) yang kemudian dilakukan perakitan soal menjadi suatu instrumen yang terpadu dengan memperhatikan validitas skor tes, nomor urut soal, pengelompokkan bentuk soal, penataan soal dan sebagainya.[2]

2.      Pengumpulan Data

Soal pertama yang dihadapi dalam melakukan langkah ini adalah menentukan data apa saja yang kita butuhkan untuk melakukan tugas evaluasi yang kita hadapi dengan baik. Selanjutnya buku-buku pelajaran yang kita pergunakan sebagai pegangan utama biasanya menyebutkan pula tujuan-tujuan yang lazimnya harus dicapai oleh pengajaran melalui bahan seperti yang tercantum dalam buku itu. Jadi banyak sumber-sumber yang kita gunakan untuk menentukan jenis data yang harus kita kumpulkan untuk keperluan suatu tugas evaluasi.
Pemilihan cara atau metode untuk mengumpulkan suatu jenis data dapat merupakan suatu persoalan yang rumit dan oleh karenanya meminta pertimbangan yang sungguh-sungguh dari pihak yang bersangkutan. Dalam hal ini pengetahuan yang mendalam tentang metodologi akan merupakan suatu pegangan yang sangat berguna.
            Selanjutnya dalam langkah pengumpulan data ini ialah pemilihan alat yang kita pergunakan. Untuk penyelesaian soal ini biasanya pengetahuan mengenai alat-alat yang telah tersedia akan merupakan suatu pegangan yang sangat berguna.[3]

3.      Pengolahan Data

Setelah semua data dikumpulkan, baik secara langsung maupun secara tidak langsung, maka selanjutnya dilakukan pengolahan data. Data hasil evaluasi, ada yang berbentuk kualitatif, ada juga yang berbentuk kuantitatif. Kemudian kita buat tabel atau daftar, dari tabel atau daftar distribusi frekuensi, dapat kita hitung presentase, rata-rata kelompok, nilai median, modus, peringkat, dan sebagainya sesuai dengan kebutuhan. Pengolahan data tersebut akan memberikan nilai kepada peserta didik berdasarkan kualitas hasil pekerjaannya. Dalam pengolahan data biasanya sering menggunakan analisis statistik. Analisis statistik digunakan jika ada data kuantitatif, sedangkan untuk data kualitatif tidak dapat diolah dengan statistik. Jika data kualitatif akan diolah dengan statistik, maka data tersebut harus diubah terlebih dahulu menjadi data kuantitatif (kuantifikasi data). Dan tidak semua data kualitatif dapat diubah menjadi data kuantitatif, sehingga tidak dapat diolah dengan statistik. Ada empat langkah pokok dalam mengolah hasil penilaian, yaitu:
a.       Menskor, yaitu memberikan skor pada hasil evaluasi yang dapat dicapai oleh peserta didik. Untuk menskor atau memberikan angka diperlukan tiga jenis alat bantu, yaitu kunci jawaban, kunci skoring dan pedoman konversi.
b.      Mengubah skor mentah menjadi skor standar sesuai dengan norma tertentu.
c.       Mengkonvesikan skor standar ke dalam nilai, baik berupa huruf atau angka.
d.      Melakukan analisis soal (jika diperlukan) untuk mengetahui derajat validitas dan reliabilitas soal, tingkat kesukaran soal, dan daya pembeda (seperti dalam pilihan ganda).
Jika data yang diolah sudah dengan aturan, langkah selanjutnya adalah menafsirkan data itu sehingga memberikan makna. Langkah penafsiran data sebenarnya tidak dapat dilepaskan dari pengolahan data itu sendiri, karena setelah mengolah data dengan sendirinya akan menafsirkan hasil pengolahan itu. Memberikan interpretasi maksudnya adalah pembuatan pernyataan mengenai hasil pengolahan data. Interpretasi terhadap sesuatu hasil evaluasi didasarkan atas kriteria tertentu yang disebut norma. Norma dapat ditetapkan lebih dulu secara rasional dan sistematis sebelum kegiatan evaluasi dilaksanakan.
Dalam kegiatan pembelajaran, biasanya kriteria bersumber pada tujuan setiap mata pelajaran (standar kompetensi dan kompetensi dasar). Ada dua jenis penafsiran data, yaitu penafsiran kelompok dan penafsiran individual :
a.       Penafsiran kelompok, yakni penafsiran yang dilakukan untuk mengetahui karakteristik kelompok berdasarkan data hsil evaluasi, seperti prestasi kelompok, rata-rata kelompok, sikap kelompok terhadap guru dan materi pelajaran yang diberikan, dan distribusi nilai kelompok. Tujuan utamanya adalah sebagai persiapan untuk melakukan penafsiran kelompok, untuk mengetahui sifat-sifat tertentu pada suatu kelompok, dan untuk mengadakan perbandingan antar kelompok.
b.      Penafsiran individual, yakni penafsiran hanya dilakukan perseorangan. Tujuan utamanya untuk melihat tingkat kesiapan peserta didik, pertumbuhan fisik, kemajuan belajar, dan kesulitan yang dihadapinya.[4]

4.      Laporan hasil penelitian

Pada akhir penggal waktu proses pembelajaran, antara lain akhir catur wulan, akhir semester, akhir tahun ajaran, akhir jenjang persekolahan diperluakan suatu laporan kemajuan peserta didik, yang selanjutnya merupakan laporan kemajuan sekolah. Laporan ini akan memberikan bukti sejauh mana tujuan pendidikan yang diharapkan oleh anggota masyarakat khususnya orang tua peserta didik dapat tercapai.
Agar anggota masyarakat dapat dinilai kemajuan sekolah secara objektif  ada baiknya setiap lembaga pendidikan membuka diri untuk memberikan informasi secara berkala. Pemberian informasi ini dapat berupa laporan umum dan laporan khusus tentang prestasi yang dicapai oleh sekolah. Dikatakan laporan umum karena informasi tersebut terbuka untuk siapa saja yang berminat dengan sasaran utamanya adalah orang tua, anak didik dan masyarakat disekitar sekolah. Contohnya:
a.       Menunjukkan karya ilmiah peserta didik selama waktu tertentu.
b.      Menunjukkan karya seni, baik seni lukis, seni tari, seni drama, dll
c.       Mengadakan pertunjukan olahraga .


            Sedangkan laporan khusus disampaikan hanya pada orang tua dan peserta didik, karena laporan ini banyak menyangkut masalah pribadi yang tabu untuk diketahui oleh orang lain.  Paling tidak ada dua jenis wadah yang dapat digunakan untuk menyampaikan laporan ini yaitu melalui:
a.       Pertemuan dengan orang tua peserta didik: pertemuan pendidik/guru dengan orang tua peserta didik merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dengan buku rapor peserta didik. Dengan adanya pertemuan tatap muka ini kedua belah pihak akan membagi dan saling melengkapi informasi tentang pribadi peserta didik. Melalui peretemuan ini masalah yang dihadapi disekolah ataupun yang terjadi dirumaha akan dapat dicari jalan keluarnya demi keberhasilan peserta didik.
b.      Buku laporan kemajuan atau buku rapor: kalau pada laporan kemajuan umum telah dipamerkan kegiatan atau hasil kegiatan individual atau hasil kegiatan kelompok yang menyangkut pengembangan ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik, maka seharusnya dalam buku rapor ketiga ranah ini dilaporkan kemajuannya bagi setiap peserta didik.[5]











BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

            Keberhasilan suatu kegiatan evaluasi akan dipengaruhi pula oleh keberhasilan evaluator dalam melaksanakan prosedur evaluasi. Prosedur yang dimaksud adalah langkah-langkah pokok yang harus ditempuh dalam kegiatan evaluasi. Pengembangan prosedur evaluasi pembelajaran di uraikan sebagai berikut :
1.      Langkah perencanaan
2.      Langkah pengumpulan data
3.      Langkah pengolahan data
4.      Laporan hasil penelitian

B.     Saran

          Akhirnya selesai makalah saya yang membahas tentang prosedur pelaksanaan evaluasi. Sunggguh, masih banyak kekurangan yang harus saya perbaiki dalam penyusunan makalah ini. Apabila terdapat kesalahan dalam penulisan saya mohon maaf, kritik dan saran dari pembaca akan saya terima, terimakasih.








DAFTAR PUSTAKA

Daryanto.2005.evaluasi pendidikan.jakarta: PT Rineka Cipta.hlm:141-145

https://alisadikinwear.wordpress.com/2011/10/20/prosedur-pengembangan-evaluasi-pembelajaran/
           
http://evaluasipembelajaranelghazy.blogspot.co.id/2015/09/prosedur-pengembangan-evaluasi.html




            [1] http://akuniania11.blogspot.co.id/2016/01/perencanaan-dan-pelaksanaan-evaluasi.html
            [2] https://alisadikinwear.wordpress.com/2011/10/20/prosedur-pengembangan-evaluasi-pembelajaran/
            [3] Daryanto.2005.evaluasi pendidikan.jakarta: PT Rineka Cipta.hlm:141-145
            [4]http://evaluasipembelajaranelghazy.blogspot.co.id/2015/09/prosedur-pengembangan-evaluasi.html
            [5] Ibid.hlm:165-169

Tidak ada komentar: