NAMA :
HAYATUN SAKINAH
HUSNA
FADILAH
MAKUL :
TAFSIR TARBAWI
SEMESTER
: III.A STAI DINIYAH PEKANBARU
TUJUAN
PENDIDIKAN (Adz-Dzariyyat ayat 56)
A. Surah Ad-Dzariyat ayat 56
وَمَا خَلَقْتُ
الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Artinya: Dan Aku tidak menciptakan jin dan
manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku, (Qs. Ad-Dzariyat: 56)
B. Arti kata/ Mufrodat
Lafadh/ kalimat
|
Arti/ terjemahan
|
خلقت
|
Telah menciptakan
|
الجن
|
Jin
|
الإنس
|
Manusia
|
ليعبدون
|
Untuk menyembah
|
C.Asbabun Nuzul
Ketika para malaikat mengetahui bahwa Allah SWT
akan menciptakan khalifah di muka bumi. Allah SWT menyampaikan perintah-Nya
kepada mereka secara terperinci. Dia memberitahukan bahwa Dia akan menciptakan
manusia dari tanah. Maka ketika Dia menyempurnakannya dan meniupkan roh di
dalamnya, para malaikat harus bersujud kepadanya. Yang harus dipahami bahwa
sujud tersebut adalah sujud penghormatan, bukan sujud ibadah, karena sujud
ibadah hanya diperuntukkan kepada Allah SWT.
D.Munasabah
Ayat
Pada ayat sebelumnya Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad saw
untuk memberi peringatan. Dan pada ayat ini Allah menyebutkan bahwa di antara
peringatan itu ialah bahwa Allah menciptakan jin dan manusia untukberibadah
kepada-Nya.
E.Tafsir surah Ad-Dzariyat ayat 56
Maksud ayat tersebut adalah Allah menciptakan
manusia dengan tujuan untuk menyuruh mereka beribadah kepada-Nya, bukan karena
Allah butuh kepada mereka. Kehadiran manusia ke bumi melalui proses kelahiran,
sedangkan kematian sebagai pertanda habisnya kesempatan hidup di dunia dan
selanjutnya kembali menghadap Allah untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya
semasa hidup di dunia.
Ayat ini pula
dengan sangat jelas mengabarkan kepada kita bahwa tujuan penciptaan jin dan
manusia tidak lain hanyalah untuk “mengabdi” kepada Allah SWT. Dalam gerak
langkah dan hidup manusia haruslah senantiasa diniatkan untuk mengabdi kepada
Allah. Tujuan pendidikan yang utama dalam Islam menurut Al-Qur’an adalah agar
terbentuk insan-insan yang sadar akan tugas utamanya di dunia ini sesuai dengan
asal mula penciptaannya, yaitu sebagai abid. Sehingga dalam melaksanakan proses
pendidikan, baik dari sisi pendidik atau anak didik, harus didasarisebagai pengabdian
kepada Allah SWT semata.
Dalam
khazanah pemikiran pendidikan Islam, pada umumnya para ulama berpendapat bahwa
tujuan akhir pendidikan Islam adalah ”untuk beribadah kepada Allah SWT”. Kalau
dalam sistem pendidikan nasional, pendidikan diarahkan untuk mengembangkan
manusia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa, maka dalam konteks
pendidikan Islam justru harus lebih dari itu, dalam arti, pendidikan Islam
bukan sekedar diarahkan untuk mengembangkan manusia yang beriman dan bertaqwa,
tetapi justru berusaha mengembangkan manusia menjadi imam/pemimpin bagi orang
beriman dan bertaqwa (waj’alna li al-muttaqina imaama).
Untuk memahami profil imam/pemimpin bagi orang
yang bertaqwa, maka kita perlu mengkaji makna takwa itu sendiri. Inti dari
makna takwa ada dua macam yaitu; itba’ syariatillah (mengikuti ajaran Allah
yang tertuang dalam al-Qur’an dan Hadits) dan sekaligus itiba’ sunnatullah
(mengikuti aturan-aturan Allah, yang berlalu di alam ini), Orang yang itiba’
sunnatullah adalah orang-orang yang memiliki keluasan ilmu dan kematangan
profesionalisme sesuai dengan bidang keahliannya. Imam bagi orang-orang yang
bertaqwa, artinya disamping dia sebagai orang yang memiki profil sebagai itba’
syaria’tillah sekaligus itba’ sunnatillah, juga mampu menjadi pemimpin,
penggerak, pendorong, inovator dan teladan bagi orang-orang yang bertaqwa.
Secara normatif
tujuan pendidikan di Indonesia diamanatkan dalam UU No 20 tahun 2003 tentang
Sisdiknas. Didalam UU ini disebutkan bahwa pendidikan bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Hal ini
tentunya sesuai dan seimbang antara tujuan pendidikan yang tercantum dalam UU
No 20 tahun 2003 dengan apa yang terkandung didalam surat Adz-Dzariyat ayat 56.
Bahwa hakikatnya tujuan pendidikan pada dasarnya adalah untuk menciptakan
manusia yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Tujuan
pendidikan khususnya pendidikan islam bervariasi, meliputi berbagai aspek
kehidupan manusia yang diapresiasi sebaik mungkin , ditunjukkan pada jalan yang
lurus yang diridhai Allah, menjauhkan dari jalan yang menyesatkan dan merugikan
serta mengakibatkan kesengsaraan di dunia dan akhirat. Diantaranya tujuan
pendidikan tersebut adalah :
1. Pembentukan
aqidah yang benar bagi manusia
Pendidikan
islam dengan berbagai macam konsep dan lembaganya serta yang melakukannya, baik
di rumah, masjid, sekolah, maupun komunitas masyarakat lainnya, harus menjurus
pada pembentukan akidah yang benar bagi manusia.
Beraqidah
terhadap Allah, baik zat-Nya, nama-nama-Nya, sifat-sifat-Nya, maupun
rukun-rukun iman lainnya.
2. Pengajaran
ibadah yang benar
Pendidikan
islam dengan seluruh lembaga dan para penyelenggara didalamnya harus mengajari
manusia untuk beribadah yang benar kepada Allah, melatihnya untuk
melaksanakannya sesuai dengan yang digariskan oleh Allah, baik berupa kewajiban
maupun sunnah secara kontinuitas (istimrar).
Pengajaran
peribadahan harus diambil dari sumber-sumber yang benar dalam Islam dan
teks-teks agama yang benar dari Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Pengajaran ini
tidak akan terealisasi sesuai dengan yang diinginkan kecuali dengan
melaksanakan keimanan, keislaman, keadilan, dan berjihad di jalan Allah.
Semuanya diterpakan sehari-hari setelah menguasai dan memahaminya secara teori
dan keilmuan.
Seluruh lembaga
pendidikan yang telah disebutkan dituntut harus menafsirkan hal itu kepada kaum
muslimin, melatihkannya dan memberikan bantuan kepada mereka.
Tujuan
pendidikan mengarah kepada pembentukan manusia yang berperikehidupan takwa
kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, sesuai dengan keindahan, kesempurnaan dan
ketinggian derajatnya, menguasai dan memelihara alam dan tempat tinggalnya, dan
terpenuhi hak-hak asasinya. Peri kehidupan seperti itu sesuai dengan tuntutan
dimensi-dimensi kefitrahan, keindividualan, kesosialan, kesusilaan,
keberagamaan manusia.
G. Nilai-nilai pendidikan dalam surat
Adz-Dzariyat ayat 56
Surat Adz-Dzariyat ayat 56 ini secara garis
besar menjelaskan tentang hakikat sejati tujuan dari diciptakannya jin dan
manusia, yaitu tak lain adalah untuk beribadah kepada-Nya dan senantiasa
meminta petunjuk hanya kepada-Nya.
Manusia sejak awal sudah diperintahkan untuk
beribadah kepada-Nya, mendekatkan diri kepada-Nya. Dan untuk melakukan hal itu
sangat lah diperlukan pendidikan agar apa yang kita lakukan tidak melenceng
dari yang sudah ditetapkan oleh agama.
Nilai yang terkandung dalam surat
Adz Dzariyat ayat 56 adalah sebagaiberikut:
1. Kita sebagai mnausia ciptaan Allah, maka
seharusnya kita beriman kepada Allah dan patuh atas segala perintah-Nya.
2. Kita hendaknya taat
dan tunduk terhadap perintah Allah.
3. Jika kita murka kepada Allah, maka Allah akan memberi azab yang pedih
kepada kita dan tidak ada seorangpun yang mampu menolak azab tersebut, dan juga
tidak ada seorangpun yang dapat menolong kita untuk menghindari azab tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar