Kamis, 11 Oktober 2018

RESUME TAFSIR TARBAWI TUJUAN PENDIDIKAN (Adz-Dzariyyat ayat 56)


NAMA           : HAYATUN SAKINAH
  HUSNA FADILAH
MAKUL        : TAFSIR TARBAWI
SEMESTER  : III.A STAI DINIYAH PEKANBARU

TUJUAN PENDIDIKAN (Adz-Dzariyyat ayat 56)
A. Surah Ad-Dzariyat ayat 56
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Artinya: Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku, (Qs. Ad-Dzariyat: 56)

B. Arti kata/ Mufrodat
Lafadh/ kalimat
Arti/ terjemahan
خلقت
Telah menciptakan
الجن
Jin
الإنس
Manusia
ليعبدون
Untuk menyembah

C.Asbabun Nuzul
Ketika para malaikat mengetahui bahwa Allah SWT akan menciptakan khalifah di muka bumi. Allah SWT menyampaikan perintah-Nya kepada mereka secara terperinci. Dia memberitahukan bahwa Dia akan menciptakan manusia dari tanah. Maka ketika Dia menyempurnakannya dan meniupkan roh di dalamnya, para malaikat harus bersujud kepadanya. Yang harus dipahami bahwa sujud tersebut adalah sujud penghormatan, bukan sujud ibadah, karena sujud ibadah hanya diperuntukkan kepada Allah SWT.

D.Munasabah Ayat
Pada ayat sebelumnya  Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad saw untuk memberi peringatan. Dan pada ayat ini Allah menyebutkan bahwa di antara peringatan itu ialah bahwa Allah menciptakan jin dan manusia untukberibadah kepada-Nya.



E.Tafsir surah Ad-Dzariyat ayat 56
Maksud ayat tersebut adalah Allah menciptakan manusia dengan tujuan untuk menyuruh mereka beribadah kepada-Nya, bukan karena Allah butuh kepada mereka. Kehadiran manusia ke bumi melalui proses kelahiran, sedangkan kematian sebagai pertanda habisnya kesempatan hidup di dunia dan selanjutnya kembali menghadap Allah untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya semasa hidup di dunia. 
          Ayat ini pula dengan sangat jelas mengabarkan kepada kita bahwa tujuan penciptaan jin dan manusia tidak lain hanyalah untuk “mengabdi” kepada Allah SWT. Dalam gerak langkah dan hidup manusia haruslah senantiasa diniatkan untuk mengabdi kepada Allah. Tujuan pendidikan yang utama dalam Islam menurut Al-Qur’an adalah agar terbentuk insan-insan yang sadar akan tugas utamanya di dunia ini sesuai dengan asal mula penciptaannya, yaitu sebagai abid. Sehingga dalam melaksanakan proses pendidikan, baik dari sisi pendidik atau anak didik, harus didasarisebagai pengabdian kepada Allah SWT semata.
               Dalam khazanah pemikiran pendidikan Islam, pada umumnya para ulama berpendapat bahwa tujuan akhir pendidikan Islam adalah ”untuk beribadah kepada Allah SWT”. Kalau dalam sistem pendidikan nasional, pendidikan diarahkan untuk mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa, maka dalam konteks pendidikan Islam justru harus lebih dari itu, dalam arti, pendidikan Islam bukan sekedar diarahkan untuk mengembangkan manusia yang beriman dan bertaqwa, tetapi justru berusaha mengembangkan manusia menjadi imam/pemimpin bagi orang beriman dan bertaqwa (waj’alna li al-muttaqina imaama).
Untuk memahami profil imam/pemimpin bagi orang yang bertaqwa, maka kita perlu mengkaji makna takwa itu sendiri. Inti dari makna takwa ada dua macam yaitu; itba’ syariatillah (mengikuti ajaran Allah yang tertuang dalam al-Qur’an dan Hadits) dan sekaligus itiba’ sunnatullah (mengikuti aturan-aturan Allah, yang berlalu di alam ini), Orang yang itiba’ sunnatullah adalah orang-orang yang memiliki keluasan ilmu dan kematangan profesionalisme sesuai dengan bidang keahliannya. Imam bagi orang-orang yang bertaqwa, artinya disamping dia sebagai orang yang memiki profil sebagai itba’ syaria’tillah sekaligus itba’ sunnatillah, juga mampu menjadi pemimpin, penggerak, pendorong, inovator dan teladan bagi orang-orang yang bertaqwa.


F. Keterkaitan Surat Adz-Dzariyat ayat 56 dengan Tujuan Pendidikan
Secara normatif tujuan pendidikan di Indonesia diamanatkan dalam UU No 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas. Didalam UU ini disebutkan bahwa pendidikan bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Hal ini tentunya sesuai dan seimbang antara tujuan pendidikan yang tercantum dalam UU No 20 tahun 2003 dengan apa yang terkandung didalam surat Adz-Dzariyat ayat 56. Bahwa hakikatnya tujuan pendidikan pada dasarnya adalah untuk menciptakan manusia yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Tujuan pendidikan khususnya pendidikan islam bervariasi, meliputi berbagai aspek kehidupan manusia yang diapresiasi sebaik mungkin , ditunjukkan pada jalan yang lurus yang diridhai Allah, menjauhkan dari jalan yang menyesatkan dan merugikan serta mengakibatkan kesengsaraan di dunia dan akhirat. Diantaranya tujuan pendidikan tersebut adalah :
1. Pembentukan aqidah yang benar bagi manusia
Pendidikan islam dengan berbagai macam konsep dan lembaganya serta yang melakukannya, baik di rumah, masjid, sekolah, maupun komunitas masyarakat lainnya, harus menjurus pada pembentukan akidah yang benar bagi manusia.
Beraqidah terhadap Allah, baik zat-Nya, nama-nama-Nya, sifat-sifat-Nya, maupun rukun-rukun iman lainnya.
2. Pengajaran ibadah yang benar
Pendidikan islam dengan seluruh lembaga dan para penyelenggara didalamnya harus mengajari manusia untuk beribadah yang benar kepada Allah, melatihnya untuk melaksanakannya sesuai dengan yang digariskan oleh Allah, baik berupa kewajiban maupun sunnah secara kontinuitas (istimrar).
Pengajaran peribadahan harus diambil dari sumber-sumber yang benar dalam Islam dan teks-teks agama yang benar dari Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Pengajaran ini tidak akan terealisasi sesuai dengan yang diinginkan kecuali dengan melaksanakan keimanan, keislaman, keadilan, dan berjihad di jalan Allah. Semuanya diterpakan sehari-hari setelah menguasai dan memahaminya secara teori dan keilmuan.
Seluruh lembaga pendidikan yang telah disebutkan dituntut harus menafsirkan hal itu kepada kaum muslimin, melatihkannya dan memberikan bantuan kepada mereka.
Tujuan pendidikan mengarah kepada pembentukan manusia yang berperikehidupan takwa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, sesuai dengan keindahan, kesempurnaan dan ketinggian derajatnya, menguasai dan memelihara alam dan tempat tinggalnya, dan terpenuhi hak-hak asasinya. Peri kehidupan seperti itu sesuai dengan tuntutan dimensi-dimensi kefitrahan, keindividualan, kesosialan, kesusilaan, keberagamaan manusia.

G. Nilai-nilai pendidikan dalam surat Adz-Dzariyat ayat 56
Surat Adz-Dzariyat ayat 56 ini secara garis besar menjelaskan tentang hakikat sejati tujuan dari diciptakannya jin dan manusia, yaitu tak lain adalah untuk beribadah kepada-Nya dan senantiasa meminta petunjuk hanya kepada-Nya.
Manusia sejak awal sudah diperintahkan untuk beribadah kepada-Nya, mendekatkan diri kepada-Nya. Dan untuk melakukan hal itu sangat lah diperlukan pendidikan agar apa yang kita lakukan tidak melenceng dari yang sudah ditetapkan oleh agama.
Nilai yang terkandung dalam surat Adz Dzariyat ayat 56 adalah sebagaiberikut:
1. Kita sebagai mnausia ciptaan Allah, maka seharusnya kita beriman kepada Allah dan patuh atas segala perintah-Nya.
2. Kita hendaknya taat dan tunduk terhadap perintah Allah.
3. Jika kita murka kepada Allah, maka Allah akan memberi azab yang pedih kepada kita dan tidak ada seorangpun yang mampu menolak azab tersebut, dan juga tidak ada seorangpun yang dapat menolong kita untuk menghindari azab tersebut.

Tidak ada komentar: