Kamis, 11 Oktober 2018

MAKALAH PENGANTAR FISAFAT, PENGERTIAN FILSAFAT


MAKALAH  PENGANTAR FILSAFAT
PENGERTIAN FILSAFAT


DOSEN PEMBIMBING
MUTASIR SHI, M.Sy
   Disusun oleh:
 HAYATUN SAKINAH
    NIMKO : 1216.15.1369





SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DINIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PEKANBARU
2016


DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR.. 3
BAB I. 4
PENDAHULUAN.. 4
A. Latar Belakang. 4
B. Rumusan masalah. 4
C. Tujuan. 4
BAB II. 5
PEMBAHASAN.. 5
A. Pengertian Filsafat 5
B. Objek Kajian Filsafat 7
C. Manfaat Mempelajari Filsafat 9
BAB III. 10
KESIMPULAN DAN SARAN.. 10
A. Kesimpulan. 10
B. Saran. 10
DAFTAR PUSTAKA.. 11



KATA PENGANTAR
Alhamdulillah Kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang mana dengan Taufiq dan Hidayah serta Inayah-Nya,saya  dapat menyelesaikan makalah  sederhana  ini.
Semoga shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad Saw dan seluruh keluarganya, para sahabat,tabi’in,dan tabi’it-tabi’in, serta para pengikut setia Beliau hingga akhir zaman.
Makalah ini membahas tentang “Pengertian Filsafat”yang dirangkum dari beberapa sumber, dengan maksud agar memudahkan Mahasiswa dalam mempelajari materi perkuliahan.
Semoga dengan tersusunnya makalah ini, bisa dijadikan sebagai pelajaran dan bermanfaat untuk kita semua, amin.


Pekanbaru, 7 September 2016

 Hayatun Sakinah





BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar kata filsafat. Namun, apakah kita mengerti mengenai filsafat itu sendiri? Banyak orang yang belum mengetahui makna sesungguhnya filsafat, padahal filsafat merupakan ilmu yang sangat penting karena merupakan induk dari segala ilmu pengetahuan. Selain itu banyak pula yang belum mengetahui mengenai ruang lingkup atau objek filsafat yang sangat berkaitan erat terhadap pengertian filsafat itu sendiri. Sesungguhnya mengenai objek, metode kajian, sifat dasar dan cabang-cabang filsafat semuanya memiliki hubungan yang erat, sehingga perlu adanya pengkajian mengenai hal itu.
Filsafat sesungguhnya mencakup seluruh ilmu pengetahuan, kemudian berkembang sedemikian rupa menjadi semakin rasional dan sistematis. Filsafat merupakan upaya pemikiran dan penyelidikan secara mendalam atau radikal (sampai keakar persoalan), sehingga banyak masalah pokok yang perlu dibahas dan dipecahkan.
Maka dari itu penulis menyusun makalah ini untuk memberi penjelasan mengenai Pengertian Filsafat, Objek Kajian Filsafat, dan manfaat mempelajari Filsafat guna memahami betapa pentingnya mempelajari pendidikan filsafat.

B. Rumusan masalah

1.    Apa Pengertian Filsafat?
2.    Apa  Objek Kajian Filsafat?
3.    Apa manfaat mempelajari Filsafat?

C. Tujuan

1.    Untuk mengetahui pengertian filsafat.
2.    Untuk mengetahui objek kajian filsafat.
3.    Untuk mengetahui manfaat mempelajari filsafat.



BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Filsafat

Secara terminologis, filsafat mempunyai arti yang bermacam-macam, sebanyak orang yang memberikan pengertian. Berikut ini dikemukakan beberapa definisi tersebut :
1.    Plato (477 SM-347 SM). Ia seorang filsuf Yunani terkenal, gurunya Aristoteles, ia sendiri berguru kepada Socrates. Ia mengatakan bahwa filsafat adalah pengetahuan tentang segala yang ada, ilmu yang berminat untuk mencapai kebenaran yang asli.
2.    Aristoteles (381SM-322SM), mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu yang meliputi kebenaran yang terkandung di dalamnya ilmu-ilmu; metafisika, logika, etika, ekonomi, politik, dan estetika.
3.    Marcus Tulius Cicero (106SM-43SM), seorang politikus dan ahli pidato Romawi merumuskan filsafat sebagai pengetahuan tentang sesuatu yang maha agung dan usaha-usaha untuk mencapainya.
4.    Al-Farabi (wafat 950M), seorang filsuf muslim mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang alam maujud dan bertujuan menyelidiki hakikat yang sebenarnya.[1]
5.    Poedjawijatna mendefenisikan filsafat sebagai sejenis pengetahuan yang berusaha mencari sebab yang sedalam dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan pikiran belaka.
6.    Hasbullah Bakry mengatakan bahwa filsafat adalah sejenis pengetahuan yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai keTuhanan, alam semesta dan manusia sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana hakikatnya sejauh yang dapat dicapai akal manusia dan bagaimana sikap manusia itu seharusnya setelah  mencapai pengetahuan itu.[2]
Secara etimologis, filsafat diambil dari bahasa Arab, falsafah-berasal dari bahasa Yunani, Philosophia, kata majemuk yang berasal dari kata Philos yang artinya cinta atau suka, dan kata Sophia yang artinya bijaksana. Dengan demikian secara etimologis, filsafat memberikan pengertian cinta kebijaksanaan.[3]
Jadi, dari kutipan diatas dapat diketahui bahwa dari segi bahasa, filsafat adalah keinginan yang mendalam untuk mendapat kebijakan, atau keinginan yang dalam untuk menjadi bijak.
Pengertian filsafat berkembang dari masa ke masa. Adapun kata filsafat yang digunakan untuk menunjuk berbagai objek yang berbeda yaitu :
1.    Sebagai bidang pengetahuan,yaitu pengetahuan filsafat ,suatu bidang yang ingin mengetahui segala sesuatu secara mendalam.
2.    Istilah filsafat digunakan untuk menamakan hasil karya.contohnya, hasil karya yang mendalam dari Plato disebut filsafat plato.
3.    Istilah filsafat digunakan untuk menunjuk nama suatu keyakinan. Contohnya, Mulder pernah mendefenisikan filsafat sebagai sikap terhadap perjuangan hidup.
4.    Istilah filsafat digunakan untuk memberi nama suatu usaha untuk menemukan pengetahuan  yang mendalami tentang sesuatu. Contohnya, defenisi dari Langeveld,disini filsafat berarti berfilsafat. Runes mengatakan bahwa mencari kebenaran serta  kebenaran itu sendiri itulah filsafat.bila ia menjawab tentang sesuatu secara sistematis,radikal, dan universal serta bertanggung jawab, maka sistem pemikirannya dan kegiatannya itu kita sebut filsafat.
5.    Istilah filsafat digunakan untuk menamakan orang yang cinta pada kebijakan dan ia berusaha mencapainya.  Disini perkataan “ia filosof” berarti ia pecinta dan pencari kebijakan. [4]


Dalam rangka memahami pengertian filsafat, uraian-uraian diatas menjelaskan bahwa salah satu  kesulitan dalam menentukan defenisi filsafat ialah karena berbedanya defenisi yang dibuat oleh para ahli . Bila dirinci, dapatlah diketahui bahwa kesulitan membuat defenisi filsafat,jadi juga berarti sulitnya memahami apa itu filsafat. Hal ini diisebabkan karna beberapa hal yaitu karena pengertian filsafat berkembang dari masa ke masa , pengertian filsafat berbeda antara satu tokoh dengan tokoh lainnya, dan karena kata filsafat itu telah dipakai untuk menunjuk berbagai macam objek yang sesunggunhnya berbeda.
Namun, menurut kesimpulan saya sendiri,filsafat ialahkeinginan yang mendalam bagi seseorang untuk mengetahui berbagai pengetahuan yang dikaji secara mendalamguna mencapai suatu kebijakan dengan mencari hakikat yang sebenarnya atau kebenaran yang asli pada pengetahuan itusendiri sehingga dapat menghasilkan suatu pengetahuan .

B. Objek Kajian Filsafat

1. Objek Materia Filsafat
Adalah segala sesuatu yang ada dan yang mungkin ada yang meliputi segala sesuatu yang konkrit seperti manusia,benda,binatang,dan lain-lain maupun yang bersifat abstrak. Tentang objek materi ini banyak yang sama dengan objek materi sains, bedanya ialah dalam dua hal pertama: sains menyelidiki hal yang empiris, filsafat menyelidiki objek itu juga tetapi bukan bagian yang empiris melainkan bagian yabg abstrak. Kedua:ada objek materi filsafat yang tidak diteliti oleh sains seperti Tuhan,hari akhir, yaitu objek materi yang untuk selama-lamanya tida empiris jadi objek materi filsafat lebih luas dari objek materi sains.[5]
2. Objek Forma Filsafat
Cara memandang seorang peneliti terhadap objek materi tertentu. Suatu objek materi tertentu dapat ditinjau dari berbagai macam sudut pandang yang berbeda, yang mana objek forma filsafat ialah penyelidikan yang mendalam artinya ingin taunya filsafat ingin tau bagian dalamnya. Kata mendalam artinya ingin tahu tentang objek yang tidak empiris. Penyelidikan sains tidak mendalam karea ia hanya ingin tau sampai batas objek itu dapat diteliti secara empiris.sedangkan objek penelitian filsafat adalah pada daerah tidak dapat diriset tetapi dapat dipilarkan secara logis jadi sains menyelidiki dengan riset sedangkan filsafat menyelidiki dengan pemikiran.[6]
Marilah kita ambil contoh ini, yaitu tentang hujan.
Apa itu hujan? Mata melihat ,hujanialah air yang turun dari langit. Ini pengetahuan sains. Mengapa air itu turun? Ilmuan mengadakan  riset, iamenemukan bahwa hujan itu ialah air yang menguap,berkumpul diatas, lalu turun, dan itulah yang disebut hujan. Ini sains.  Mengapa air laut,air danau, air sumur itu menguap? Menurut sains karenja ada pemanasan.  Ini masih pengetahuan sains.  Mengapa di Indonesia banyak hujan? Karena di Indonesia banyak gunung, di padang pasir tidak. Ini masih sains. Akan tetapi, mengapa di Indonesia  banyak gunung , di padang pasir tidak? Sains tidak dapat lagi menjawab karena tidak dapat diteliti  lagi secara empiris. Filosof berfikir. Ia menemukan : itu kebetulan ; kebetulan saja di Indonesia banyak gunung, di padang pasir tidak. Apa itu kebetulan? Hukum alam ialah hukum kehendak alam kata sebagian, hukum kehendak Tuhan sebagian lagi. Mulai dari kata kebetulan., sampai kehendak Tuhan di akhir ini, ini sudah pengetahuan filsafat.  Jawaban-jawaban itu semua hanya berdasarkan pemikiran logis, tanpa dukungan fakta empiris. Berfikir tanpa dukungan data seperti  ini sering juga disebut berfikir spekulatif;inilah filsafat.
Dunia dibentuk oleh dua kekuatan, yaitu agama dan atau filsafat[7]. Disini yang menjadi objeknya adalah dunia. Dunia yaitu segala sesuatu yang mencakup dunia, kehidupan pun termasuk cakupan dari dunia itu sendiri. Nah, dalam buku Prof.Dr.Ahmad Tafsir menjelaskan bahwa isi filsafat ditentukan  oleh objek apa yang difikirkan . objek yang difikirkan oleh filosof ialah segala yang ada dan yang mungkin ada (objek materia) lalu melakukan penyelidikan yang mendalam (objek forma)[8]. nah, inilah yang saya maksud segala apa yang ada pada dunia termasuk kehidupannya yaitu segala yang ada dan yang mungkin ada yang diselidiki secara mendalam tentang dunia serta kehidupannya. Menurut saya, filsafat ini erat kaitannya dengan agama. Kenapa saya katakan begitu? Agama adalah keyakinan atau kepercayaan yang dimiliki pada setiap orang, dan keyakinan saya adalah kepada Allah SWT. Dan karena bagi saya, pada hakikatnya semua pengetahuan  itu berasal dari Allah, dan bila dikaji betul-betul semuanya telah ada dalam al-qur’an. Seperti yang dicontohkan tadi tentang hujan, pada ujung-ujungnya kita akan kembalikan semua jawaban dan pengetahuan hanya kepada Allah SWT.

C. Manfaat Mempelajari Filsafat

1.    Dengan belajar filsafat diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan, karena dengan bertambahnya ilmu pengetahuan akan bertambah pula cakrawala pendang yang semakin luas . sehingga dapat mebantu penyelesaian masalah yang akan kita hadapi dengan cara yang lebih bijaksana.
2.    Agar terlatih berfikir serius,agar mampu memahami filsafat, agar mungkin menjadi filosof,dan agar menjadi warga negara yang baik.[9]
3.    Dasar dari semua tindakan adalah ide.sesungguhnya filsafat didalamnya memuat ide-ide yang fundemental. Ide-ide itulah yang akan membawa manusia kearah suatu kemampuan untuk merentang kesadarannya dalam segala tindakannya
4.    Pada umumnya dapat dikatakan bahwa dengan belajar filsafat semakin menjadikan orang mampu untuk menangani berbagai pertanyaan mendasar manusia yang tidak terletak dalam wewenang metodis ilmu-ilmu khusus.



BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Secara etimologis, filsafat diambil dari bahasa Arab, falsafah-berasal dari bahasa Yunani, Philosophia, kata majemuk yang berasal dari kata Philos yang artinya cinta atau suka, dan kata Sophia yang artinya bijaksana. Dengan demikian secara etimologis, filsafat memberikan pengertian cinta kebijaksanaan.

Jadi, dari kutipan diatas dapat diketahui bahwa dari segi bahasa, filsafat adalah keinginan yang mendalam untuk mendapat kebijakan, atau keinginan yang dalam untuk menjadi bijak.

             Adapun objek kajian filsafat yaitu ada dua yaitu objek materia dan objek forma. Objek materia adalah segala yang mungkin ada dan mungkin ada tadi sedangkan objek forma adalah sifat penyelidikan yang mendalam.
          Ada beberapa manfaat dalam mempelajari filsafat yang telah diuraikan diatas , salah satunya untuk melatih berfikir serius dalam memamahami filsafat.

B. Saran

Akhirnya selesailah makalah saya yang membahas tentang pengertian filsafat. Sungguh, masih banyak kekurangan yang harus saya perbaiki dalam penyusunan makalah ini. Apabila terdapat kesalahan penulisan saya mohon maaf, kritik dan saran dari pembaca akan saya tunggu. Terimakasih.



DAFTAR PUSTAKA


Ahmadi ,Asmoro. 2001.Filsafat Umum .Jakarta: PT.Raja Grafindo
Tafsir, Ahmad. 2003.Filsafat Umum. Bandung:PT  Remaja Rosdakarya Offset
Rumah radhen . 2013.makalah filsafat.https://rumahradhen.wordpress.com /materi-kuliahku/materi-lain/ pembelajaran/makalah-filsafat/
Fatkhun Nasir. 2013.kumpulan makalah islamhttp://islammakalah.blogspot.co.id /p/pengertian-filsafat_30.html





[1]Asmoro Ahmadi.Filsafat Umum .Jakarta:PT.Raja Grafindo.2001. hlm.2-3
[2]Ahmad Tafsir.Filsafat Umum. Bandung:PT  Remaja Rosdakarya Offset.2003.hlm 10
[3]Ibid.hlm 9
[4]Ibid.hlm 13
[5]Ibid.hlm 21.
[6]Ibid.hlm 21-22
[7]Ibid.hlm 19
[8]Ibid.hlm 21
[9]Ibid.hlm 19

Tidak ada komentar: