MAKALAH PENGANTAR FILSAFAT
PENGERTIAN FILSAFAT
PENGERTIAN FILSAFAT

DOSEN PEMBIMBING
MUTASIR SHI, M.Sy
MUTASIR SHI, M.Sy
Disusun oleh:
HAYATUN SAKINAH
HAYATUN SAKINAH
NIMKO : 1216.15.1369
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DINIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PEKANBARU
2016
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PEKANBARU
2016
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Filsafat
B. Objek Kajian Filsafat
C. Manfaat Mempelajari
Filsafat
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah
Kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang mana dengan Taufiq dan
Hidayah serta Inayah-Nya,saya dapat
menyelesaikan makalah sederhana ini.
Semoga
shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad Saw
dan seluruh keluarganya, para sahabat,tabi’in,dan tabi’it-tabi’in, serta para
pengikut setia Beliau hingga akhir zaman.
Makalah
ini membahas tentang “Pengertian Filsafat”yang dirangkum dari beberapa
sumber, dengan maksud agar memudahkan Mahasiswa dalam mempelajari materi perkuliahan.
Semoga
dengan tersusunnya makalah ini, bisa dijadikan sebagai pelajaran dan bermanfaat
untuk kita semua, amin.
Pekanbaru, 7 September 2016
Hayatun Sakinah
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam
kehidupan sehari-hari kita sering mendengar kata filsafat. Namun, apakah kita
mengerti mengenai filsafat itu sendiri? Banyak orang yang belum mengetahui
makna sesungguhnya filsafat, padahal filsafat merupakan ilmu yang sangat
penting karena merupakan induk dari segala ilmu pengetahuan. Selain itu banyak
pula yang belum mengetahui mengenai ruang lingkup atau objek filsafat yang
sangat berkaitan erat terhadap pengertian filsafat itu sendiri. Sesungguhnya
mengenai objek, metode kajian, sifat dasar dan cabang-cabang filsafat semuanya
memiliki hubungan yang erat, sehingga perlu adanya pengkajian mengenai hal itu.
Filsafat
sesungguhnya mencakup seluruh ilmu pengetahuan, kemudian berkembang sedemikian
rupa menjadi semakin rasional dan sistematis. Filsafat merupakan upaya
pemikiran dan penyelidikan secara mendalam atau radikal (sampai keakar
persoalan), sehingga banyak masalah pokok yang perlu dibahas dan dipecahkan.
Maka
dari itu penulis menyusun makalah ini untuk memberi penjelasan mengenai Pengertian
Filsafat, Objek Kajian Filsafat, dan manfaat mempelajari Filsafat guna
memahami betapa pentingnya mempelajari pendidikan filsafat.
B. Rumusan
masalah
1. Apa
Pengertian Filsafat?
2. Apa Objek Kajian
Filsafat?
3. Apa manfaat mempelajari Filsafat?
C. Tujuan
1. Untuk
mengetahui pengertian filsafat.
2. Untuk
mengetahui objek kajian filsafat.
3. Untuk
mengetahui manfaat mempelajari filsafat.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Filsafat
Secara
terminologis, filsafat mempunyai arti yang bermacam-macam, sebanyak orang yang
memberikan pengertian. Berikut ini dikemukakan beberapa definisi tersebut :
1.
Plato
(477 SM-347 SM). Ia seorang filsuf Yunani terkenal, gurunya Aristoteles, ia
sendiri berguru kepada Socrates. Ia mengatakan bahwa filsafat adalah
pengetahuan tentang segala yang ada, ilmu yang berminat untuk mencapai
kebenaran yang asli.
2.
Aristoteles
(381SM-322SM), mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu yang meliputi kebenaran
yang terkandung di dalamnya ilmu-ilmu; metafisika, logika, etika, ekonomi,
politik, dan estetika.
3.
Marcus
Tulius Cicero (106SM-43SM), seorang politikus dan ahli pidato Romawi merumuskan
filsafat sebagai pengetahuan tentang sesuatu yang maha agung dan usaha-usaha
untuk mencapainya.
4.
Al-Farabi
(wafat 950M), seorang filsuf muslim mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu
pengetahuan tentang alam maujud dan bertujuan menyelidiki hakikat yang
sebenarnya.[1]
5.
Poedjawijatna
mendefenisikan filsafat sebagai sejenis pengetahuan yang berusaha mencari sebab
yang sedalam dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan pikiran belaka.
6.
Hasbullah
Bakry mengatakan bahwa filsafat adalah sejenis pengetahuan yang menyelidiki
segala sesuatu dengan mendalam mengenai keTuhanan, alam semesta dan manusia
sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana hakikatnya sejauh
yang dapat dicapai akal manusia dan bagaimana sikap manusia itu seharusnya
setelah mencapai pengetahuan itu.[2]
Secara
etimologis, filsafat diambil dari bahasa Arab, falsafah-berasal dari
bahasa Yunani, Philosophia, kata majemuk yang berasal dari
kata Philos yang artinya cinta atau suka, dan
kata Sophia yang artinya bijaksana. Dengan demikian secara etimologis,
filsafat memberikan pengertian cinta kebijaksanaan.[3]
Jadi, dari
kutipan diatas dapat diketahui bahwa dari segi bahasa, filsafat adalah
keinginan yang mendalam untuk mendapat kebijakan, atau keinginan yang dalam
untuk menjadi bijak.
Pengertian filsafat berkembang dari masa ke masa. Adapun kata
filsafat yang digunakan untuk menunjuk berbagai objek yang berbeda yaitu :
1.
Sebagai
bidang pengetahuan,yaitu pengetahuan filsafat ,suatu bidang yang ingin
mengetahui segala sesuatu secara mendalam.
2.
Istilah
filsafat digunakan untuk menamakan hasil karya.contohnya, hasil karya yang
mendalam dari Plato disebut filsafat plato.
3.
Istilah
filsafat digunakan untuk menunjuk nama suatu keyakinan. Contohnya, Mulder
pernah mendefenisikan filsafat sebagai sikap terhadap perjuangan hidup.
4.
Istilah
filsafat digunakan untuk memberi nama suatu usaha untuk menemukan
pengetahuan yang mendalami tentang
sesuatu. Contohnya, defenisi dari Langeveld,disini filsafat berarti
berfilsafat. Runes mengatakan bahwa mencari kebenaran serta kebenaran itu sendiri itulah filsafat.bila ia
menjawab tentang sesuatu secara sistematis,radikal, dan universal serta
bertanggung jawab, maka sistem pemikirannya dan kegiatannya itu kita sebut
filsafat.
5.
Istilah
filsafat digunakan untuk menamakan orang yang cinta pada kebijakan dan ia
berusaha mencapainya. Disini perkataan
“ia filosof” berarti ia pecinta dan pencari kebijakan. [4]
Dalam rangka
memahami pengertian filsafat, uraian-uraian diatas menjelaskan bahwa salah
satu kesulitan dalam menentukan defenisi
filsafat ialah karena berbedanya defenisi yang dibuat oleh para ahli . Bila
dirinci, dapatlah diketahui bahwa kesulitan membuat defenisi filsafat,jadi juga
berarti sulitnya memahami apa itu filsafat. Hal ini diisebabkan karna beberapa
hal yaitu karena pengertian filsafat berkembang dari masa ke masa , pengertian
filsafat berbeda antara satu tokoh dengan tokoh lainnya, dan karena kata
filsafat itu telah dipakai untuk menunjuk berbagai macam objek yang sesunggunhnya
berbeda.
Namun, menurut kesimpulan
saya sendiri,filsafat ialahkeinginan yang mendalam bagi seseorang untuk
mengetahui berbagai pengetahuan yang dikaji secara mendalamguna mencapai suatu
kebijakan dengan mencari hakikat yang sebenarnya atau kebenaran yang asli pada
pengetahuan itusendiri sehingga dapat menghasilkan suatu pengetahuan .
B. Objek Kajian
Filsafat
1. Objek
Materia Filsafat
Adalah segala
sesuatu yang ada dan yang mungkin ada yang meliputi segala sesuatu yang konkrit
seperti manusia,benda,binatang,dan lain-lain maupun yang bersifat abstrak.
Tentang objek materi ini banyak yang sama dengan objek materi sains, bedanya
ialah dalam dua hal pertama: sains menyelidiki hal yang empiris, filsafat
menyelidiki objek itu juga tetapi bukan bagian yang empiris melainkan bagian
yabg abstrak. Kedua:ada objek materi filsafat yang tidak diteliti oleh sains
seperti Tuhan,hari akhir, yaitu objek materi yang untuk selama-lamanya tida
empiris jadi objek materi filsafat lebih luas dari objek materi sains.[5]
2. Objek
Forma Filsafat
Cara memandang
seorang peneliti terhadap objek materi tertentu. Suatu objek materi tertentu
dapat ditinjau dari berbagai macam sudut pandang yang berbeda, yang mana objek
forma filsafat ialah penyelidikan yang mendalam artinya ingin taunya filsafat
ingin tau bagian dalamnya. Kata mendalam artinya ingin tahu tentang objek yang
tidak empiris. Penyelidikan sains tidak mendalam karea ia hanya ingin tau
sampai batas objek itu dapat diteliti secara empiris.sedangkan objek penelitian
filsafat adalah pada daerah tidak dapat diriset tetapi dapat dipilarkan secara
logis jadi sains menyelidiki dengan riset sedangkan filsafat menyelidiki dengan
pemikiran.[6]
Marilah
kita ambil contoh ini, yaitu tentang hujan.
Apa itu hujan?
Mata melihat ,hujanialah air yang turun dari langit. Ini pengetahuan sains.
Mengapa air itu turun? Ilmuan mengadakan
riset, iamenemukan bahwa hujan itu ialah air yang menguap,berkumpul
diatas, lalu turun, dan itulah yang disebut hujan. Ini sains. Mengapa air laut,air danau, air sumur itu
menguap? Menurut sains karenja ada pemanasan.
Ini masih pengetahuan sains.
Mengapa di Indonesia banyak hujan? Karena di Indonesia banyak gunung, di
padang pasir tidak. Ini masih sains. Akan tetapi, mengapa di Indonesia banyak gunung , di padang pasir tidak? Sains
tidak dapat lagi menjawab karena tidak dapat diteliti lagi secara empiris. Filosof berfikir. Ia
menemukan : itu kebetulan ; kebetulan saja di Indonesia banyak gunung, di
padang pasir tidak. Apa itu kebetulan? Hukum alam ialah hukum kehendak alam
kata sebagian, hukum kehendak Tuhan sebagian lagi. Mulai dari kata kebetulan.,
sampai kehendak Tuhan di akhir ini, ini sudah pengetahuan filsafat. Jawaban-jawaban itu semua hanya berdasarkan
pemikiran logis, tanpa dukungan fakta empiris. Berfikir tanpa dukungan data
seperti ini sering juga disebut berfikir
spekulatif;inilah filsafat.
Dunia dibentuk
oleh dua kekuatan, yaitu agama dan atau filsafat[7].
Disini yang menjadi objeknya adalah dunia. Dunia yaitu segala sesuatu yang
mencakup dunia, kehidupan pun termasuk cakupan dari dunia itu sendiri. Nah,
dalam buku Prof.Dr.Ahmad Tafsir menjelaskan bahwa isi filsafat ditentukan oleh objek apa yang difikirkan . objek yang
difikirkan oleh filosof ialah segala yang ada dan yang mungkin ada (objek
materia) lalu melakukan penyelidikan yang mendalam (objek forma)[8].
nah, inilah yang saya maksud segala apa yang ada pada dunia termasuk
kehidupannya yaitu segala yang ada dan yang mungkin ada yang diselidiki secara
mendalam tentang dunia serta kehidupannya. Menurut saya, filsafat ini erat
kaitannya dengan agama. Kenapa saya katakan begitu? Agama adalah keyakinan atau
kepercayaan yang dimiliki pada setiap orang, dan keyakinan saya adalah kepada
Allah SWT. Dan karena bagi saya, pada hakikatnya semua pengetahuan itu berasal dari Allah, dan bila dikaji
betul-betul semuanya telah ada dalam al-qur’an. Seperti yang dicontohkan tadi
tentang hujan, pada ujung-ujungnya kita akan kembalikan semua jawaban dan
pengetahuan hanya kepada Allah SWT.
C. Manfaat
Mempelajari Filsafat
1.
Dengan
belajar filsafat diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan, karena dengan
bertambahnya ilmu pengetahuan akan bertambah pula cakrawala pendang yang
semakin luas . sehingga dapat mebantu penyelesaian masalah yang akan kita
hadapi dengan cara yang lebih bijaksana.
2.
Agar
terlatih berfikir serius,agar mampu memahami filsafat, agar mungkin menjadi
filosof,dan agar menjadi warga negara yang baik.[9]
3.
Dasar
dari semua tindakan adalah ide.sesungguhnya filsafat didalamnya memuat ide-ide
yang fundemental. Ide-ide itulah yang akan membawa manusia kearah suatu
kemampuan untuk merentang kesadarannya dalam segala tindakannya
4.
Pada umumnya dapat dikatakan bahwa dengan belajar
filsafat semakin menjadikan orang mampu untuk menangani berbagai pertanyaan
mendasar manusia yang tidak terletak dalam wewenang metodis ilmu-ilmu khusus.
BAB III
KESIMPULAN
DAN SARAN
A. Kesimpulan
Secara
etimologis, filsafat diambil dari bahasa Arab, falsafah-berasal dari
bahasa Yunani, Philosophia, kata majemuk yang berasal dari
kata Philos yang artinya cinta atau suka, dan
kata Sophia yang artinya bijaksana. Dengan demikian secara
etimologis, filsafat memberikan pengertian cinta kebijaksanaan.
Jadi, dari kutipan diatas dapat diketahui bahwa dari segi bahasa,
filsafat adalah keinginan yang mendalam untuk mendapat kebijakan, atau
keinginan yang dalam untuk menjadi bijak.
Adapun
objek kajian filsafat yaitu ada dua yaitu objek materia dan objek forma. Objek
materia adalah segala yang mungkin ada dan mungkin ada tadi sedangkan objek
forma adalah sifat penyelidikan yang mendalam.
Ada beberapa manfaat
dalam mempelajari filsafat yang telah diuraikan diatas , salah satunya untuk
melatih berfikir serius dalam memamahami filsafat.
B. Saran
Akhirnya
selesailah makalah saya yang membahas tentang pengertian filsafat. Sungguh,
masih banyak kekurangan yang harus saya perbaiki dalam penyusunan makalah ini.
Apabila terdapat kesalahan penulisan saya mohon maaf, kritik dan saran dari
pembaca akan saya tunggu. Terimakasih.
DAFTAR
PUSTAKA
Ahmadi ,Asmoro.
2001.Filsafat Umum .Jakarta: PT.Raja Grafindo
Tafsir, Ahmad.
2003.Filsafat Umum. Bandung:PT
Remaja Rosdakarya Offset
Rumah radhen .
2013.makalah filsafat.https://rumahradhen.wordpress.com
/materi-kuliahku/materi-lain/ pembelajaran/makalah-filsafat/
Fatkhun Nasir. 2013.kumpulan makalah islamhttp://islammakalah.blogspot.co.id
/p/pengertian-filsafat_30.html
[1]Asmoro
Ahmadi.Filsafat Umum .Jakarta:PT.Raja Grafindo.2001. hlm.2-3
[2]Ahmad
Tafsir.Filsafat Umum. Bandung:PT
Remaja Rosdakarya Offset.2003.hlm 10
[3]Ibid.hlm
9
[4]Ibid.hlm
13
[5]Ibid.hlm
21.
[6]Ibid.hlm
21-22
[7]Ibid.hlm
19
[8]Ibid.hlm
21
[9]Ibid.hlm
19
Tidak ada komentar:
Posting Komentar