MATA KULIAH DOSEN PEMBIMBING
Materi PAI SD/SMP/SMA Mursal.
MPDI
MATERI FIQIH UNTUK SMA KELAS X
Disusun Oleh:
Ririn Pratiwi
Nimko:
1216.15.1373
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DINIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM
PEKANBARU
2017
A.
ZAKAT
1.
Pengertian Zakat dan Hukumnya
Zakat berarti suci dan tumbuh dengan subur. Hal itu
sesuai dengan manfaat zakat baik bagi muzaki (yang berzakat) maupun bagi
mustahik (penerima zakat). Bagi muzaki, zakat berarti membersihkan hartanya
dari hak-hak mustahik, khususnya para fakir miskin. Selain itu, zakat juga
membersihkan jiwa dari sifat-sifat tercela, seperti kikir, tamak, serta
sombong. Sedangkan bagi mustahik, zakat dapat membersihkan jiwa dari
sifat-sifat tercela seperti iri hati dan dengki terhadap para muzaki. Allah SWT
berfirman sebagai berikut.
Artinya: ambillah zakat dari sebagian harta mereka,
dengan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan mereka. (Q.S. At-Taubah,
9:103)
Manfaat zakat yang lain adalah Dapat menyebabkan
harta para muzaki bertambah banyak
(subur). Hal ini mungkin diakibatkan oleh doa para mustahik, khususnya kaum
fakir miskin, sehingga harta mereka mendatangkan berkah. Rasulullah SAW
bersabda sebagai berikut.
Artinya: bentengilah dan suburkanlah hartamu itu
dengan zakat. (H.R. Al-Khatib dari Ibnu Mas’ud)
Menurut istilah syara’ zakat ialah mengeluarkan
sebagian harta benda sebai sedekah wajib sesuai perintah Allah SWT kepada
orang-orang yang telah memenuhi syarat-syaratnya dan sesuai pula dengan
ketentuan hukum islam. Zakat termasuk rukun islam yang ketiga. Hukum berzakat
adalah fardu’ain bagi setiap muslim/muslimah yang telah mencukupi
syarat-syaratnya.
2. Macam –macam Zakat dan Ketentuannya
Zakat dapat dibagi dua
macam yaitu:
a. Zakat
Fitrah
Zakat Fitrah adalah sedekah wajib yang dibayarkan
menjelang idul fitri dengan beberapa ketentuan dan persyaratan.
Syarat- syarat wajib zakat fitraah adalah sebagai
berikut:
1) Orang
yang mengeuarkan zakat harus beragama islam.
2) Pada
waktu terbenam matahari hari terakhir bulan Ramadhan orang tersebut sudah lahir
atau masih hidup. Orang yang lahir sesudah terbenam matahari atau meninggal
dunia sebelum terbenam matahari diterakhir bulam Ramadhan tidak wajib membayar
zakat fitrah.
3) Orang
tersebut mempunyai kelebihan harta untuk keperluan makan pada malam hari raya
dan siang harinya, baik untuk diri sendiri dan keluarganya maupun untuk hewan
peliharaannya.
Zakat fitrah hendaknya dibayarkan
sebelum shalat idul fitri. Bila dibayarkan setelah terbenam matahari pada hari
raya idul fitri, hukumnya seperti sedekah sunnah (tidak diterima sebagai zakat
fitrah).
Sesuatu hal yang harus dikeluarkan untuk
zakat fitrah adalah makanan pokok, seperti beras, jagung, dan gandum. Sedangkan
besarnya zakat fitrah untuk setiap pribadi adalah 3,1 liter beras atau makanan
pokok lain. Zakat fitrah juga boleh dibayar dengan uang, asalkan senilai dengan
harga beras 3,1 liter untuk setiap jiwanya.
b.
Zakat Mal
Zakat adalah zakat yang dikenakan atas harta yang
dimiliki oleh individu dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang telah
ditetapkan secara syarak.
Harta (mal) yang wajib dikeluarkan
zakatnya adalah emas, perak, mata uang, harta perniagaan, hewan ternak,
buah-buahan dan biji-bijian yang dapat dijadikan makanan pokok, bahan tambang
dan harta rikaz (harta terpendam).
Mengenai syarat wajib dan zakat mas, perak, mata
uang, dan harta perniagaan adalah sebagai berikut :
1) Pemilikny
orang islam yang merdeka (bukan hamba saya).
2) Merupakan
milik pribadi dan menjadi hak penuh pemiliknya
3) Sampai
nisabnya (jumlah minimum yang dikenakan zakat).
4) Harta
tersebut telah dimiliki genap satu tahun.
Berapa nisab dan besarnya zakat emas, perak, uang
kontan, dan harta perniagaan itu? Perhatikan daftar berikut.
No
|
Jenis
harta
|
Nisabnya
|
Besar
Zakatnya
|
keterangan
|
1.
|
Emas
|
20
Dinar (± 93,6 gram)
|
2,5
%-nya
|
Zakatnya
dikeluarkan setelah syarat-syarat lainya terpenuhi
|
2.
|
Perak
|
200
Dirham (± 672 gram)
|
2,5%-nya
|
|
3.
|
Uang
kontan
|
Senilai
dengan emas
|
2,5%-nya
|
|
4.
|
Harta
perniagaan
|
Senilai
dengan emas
|
2,5%-nya
|
Hewan ternak yang wajib dizakati adalah unta, sapi,
kerbau, dan kambing. Syarat-syarat wajib zakat hewan ternak serupa
syarat-syarat wajib emas dan perak hanya ditambah dengan syarat hewan itu harus
hewan peliharaan. Adapun nisab dan besar zakatnya adalah sebagai berikut.
1) Sapi
(Kerbau)
Nisabnya 30 s/d 39 sapi
( kerbau) zakatnya 1 ekor anak sapi yang berumur 1 tahun.
Nisabnya 40 s/d 59 sapi
( kerbau) zakatnya 1 ekor kerbau ( sapi) yang berumur dua tahun.
2) Kambing
(domba)
Nisabnya 40 s/d 120
ekor kambing zakatnya 1 ekor.
Nisabnya 121 s/d 200
ekor kambing zakatnya 2 ekor.
Hasil pertanian yang wajib dizakati ialah makanan
pokok, seperti beras, jagung, dan gandum, sedangkan hasil perkebunan adalah
kurma dan anggur. Waktu mengelurkan zakatnya adalah setiap selesai panen.
Mengenai nisab zakat hasil pertanian adalah sama yaitu ±930 liter.
Hasil tambang seperti emas, perak dan hasil tambang
lain, syarat-syarat wajib dikeluarkan zakatnya sama dengan zakat uang kontan
atau harta perniagaan. Perbedaannya bahwa hasil tambang ini zakatnya
dikeluarkan setelah barang tambang itu dihasilkan.
Harta rikaz atau harta terpendam yaitu harta yang
didapat dari simpanan pada masa lampau. Seseorang yang menemukan harta rikaz
seperti perhiasan emas dan perak, hendaknya ia mengeluarkan zakatnya sebesar
20% dari harta rikaz tersebut tanpa melihat nisab ataupun menunggu genap satu
tahun.
B.
HAJI
1.
Pengertian Haji dan Umrah
Pengertian haji secara etimologis berarti tujuan,
maksud, dan menyengaja. Menurut istilah haji adalah menyengaja mendatangi
Ka’bah (Baitullah) untuk menunaikan amalan-amalan tertentu antara lain tawaf
dan sa’i atau mengunjungi tempat tertentu pada waktu tertentu untuk melakukan
amalan-amalan tertentu seperti berkunjung ke arafah untuk wukuf dimulai setelah
tergelincir matahari tanggal 9 zulhijah sampai dengan terbit fajar pada tanggal
10 zulhijah.
Sedangkan umroh secara etimologis adalah ziarah.
Menurut istilah adalah sengaja mendatangi Ka’bah untuk melaksanakan amalam
tertentu yang terdiri dari tawaf, sa’i dan bercukur.
Hukum menunaikan ibadah haji adalah fardu’ain bagi
setiap muslim/muslimah. Adapun syarat-syarat wajib haji itu sebagai berikut:
1) Beragama
islam
2) Berakal
sehat
3) Baligh
4) Merdeka,
bukan hamba sahaya
5) Kuasa
atau mampu mengerjakan (istitaah)
C.
WAKAF
1.
pengertian wakaf dan rukunnya
Rasulullah
SAW bersabda : “bila seorang itu
meninggal dunia, maka putuslah amalnya kecuali tiga perkara : sedekah jariah,
ilmu yang bermanfaat, do’a anak yang soleh”. (H.R.Jamaah, kecuali Bukhari dan
ibnu majah)
Termasuk dalam sedekah jariah, yaitu
sedekah yang pahalanya terus mengalir kepada yang bersedekah selama yang
disedekahkan masih yang bermanfaat adalah wakaf.
Wakaf ialah menyerahkan suatu benda yang kekal
zatnya untuk diambil manfaatnya, baik oleh umum ataupun oleh perorangan. Wakaf
ini sangat dianjurkan oleh Allah sehingga para sahabat banyak yang
mengamalkannya. Adapun rukun wakaf adalah sebagai berikut:
1) Wakif
( yang berwakaf).
2) Mauquf
atau barang yang diwakafkan.
3) Mauquf
‘alaihi (tempat berwakaf).
4) Lafal
ataupun ucapan wakaf.
2.
Harta yang diwakafkan
Harta
yang diwakafkan syaratnya adalah:
1) Kekal
zatnya, walaupun manfaatnya diambil.
2) Kepunyaan
yang berwakaf dan hak miliknya dapat berpindah-pindah.
Manfaat wakaf bagi yang menerima wakaf
atau masyarakat, sangat banyak diantaranya:
1) Dapat
menghilangkan kebodohan.
2) Dapat
menghilangkan ( mengurangi) kemiskinan.
3) Dapat
menghilangkan ( mengurangi ) kesenjangan sosial.
4) Dapat
memajukan serta menyejahterakan umat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar