Nama : Hayatun Sakinah
Nimko : 1216.15.1369
Makul : Strategi Pembelajaran Al-qur’an Hadis
RANGKUMAN
METODE PEMBELAJARAN
1.
Model Pembelajaran Kooperatif
Model
Pembelajaran Kooperatif adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada
penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi
belajar untuk mencapai tujuan belajar.
Diantara manfaat dari
penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif adalah :
a. Memungkinkan para siswa saling belajar
mengenai sikap, ketrampilan, informasi, perilaku sosial, dan
pandangan-pandangan.
b. Memudahkan siswa melakukan penyesuaian
sosial.
c. Memungkinkan terbentuk dan berkembangnya
nilai – nilai sosial dan komitmen.
d. Menghilangkan sifat mementingkan diri
sendiri atau egois.
e. Meningkatkan kemampuan memandang masalah
dan situasi dari berbagai perspektif.
f. Meningkatkan kegemaran berteman tanpa
memandang perbedaan kemampuan, jenis kelamin, normal atau cacat, etnis, kelas
sosial, agama dan orientasi tugas
2.
Model Pembelajaran Konstektual
Pembelajaran
kontekstual (contextual teaching and
learning) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara
materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa
membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam
kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Proses pembelajaran
berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa berkerja dan mengalami, bukan
mentransfer pengetahuan dari guru ke siswa.
Salah
satu metode yang bisa digunakan dalam model pembelajaran konstektual ini adalah
metode demonstrasi/peragaan.
3.
Model Pembelajaran Tanya Jawab
Metode
tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus
dijawab, terutama dari guru kepada siswa, namun dapat pula dari siswa kepada
guru. Hal ini sejalan dengan pendapat Sadirman (1987: 120) yang mengartikan
bahwa metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk
pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada murid, tetapi dapat
pula dari siswa kepada guru.
Lebih
lanjut dijelaskan pula oleh Sudirman (1987: 119) menyatakan bahwa metode tanya
jawab ini dapat dijadikan sebagai pendorong dan membuka jalan pikiran bagi
siswa untuk mengadakan penelusuran lebih lanjut (dalam rangka belajar) kepada
berbagai sumber belajar sepert buku, majalah, surat kabar, kamus, ensiklopedia,
laboratorium, alam, masyarakat, video dan lain sebagainya.
4.
Metode Demonstrasi
Metode pembelajaran demonstrasi adalah metode yang
efektif, karena membantu siswa dalam mencari tahu jawaban melalui usaha sendiri
berdasarkan data dan fakta yang ada. Model pembelajaran dengan demonstrasi
merupakan penyajian pelajaran lewat peragaan dan menunjukkan kepada siswa
mengenai suatu hal, proses, atau benda tertentu, baik benda yang sebenarnya
maupun hanya sekadar benda tiruan.
Walaupun demikian, dalam metode penyajiannya guru juga
memberikan penjelasan lewat lisan. Meski siswa hanya memperhatikan ketika
proses demonstrasi, namun demonstrasi bisa juga menyajikan materi pelajaran
lebih konkret. Metode demonstrasi bisa dipakai dalam mendukung keberhasilan
metode pembelajaran lainnya seperti inkuiri dan ekspositori.
5.
Metode Mengajar Beregu
Metode
mengajar beregu adalah suatu metode mengajar dimana pendidiknya lebih dari satu
orang yang masing-masing mempunyai tugas. Biasanya salah seorang pendidik
ditunjuk sebagai kordinator. Cara pengujiannya, setiap pendidik membuat soal,
kemudian digabung. Jika ujian lisan maka setiap siswa yang diuji harus langsung
berhadapan dengan team pendidik tersebut.
Sistem regu banyak macamnya, sebab
untuk satu regu tidak senantiasa guru secara formal saja, tetapi dapat
melibatkan orang luar yang dianggap perlu sesuai dengan keahlian yang
dibutuhkan.
Beberapa hal yang penting menjadi perhatian pada
pelaksanaan metode sistem regu (Team Teaching), yaitu.
a.
Program
pembelajaran harus disusun oleh tim tersebut, hal ini dimaksudkan agar tujuan
yang hendak dicapai benar-benar terarah dan jelas berdasarkan tugas
masing-masing guru pada team tersebut.
b.
Topik
pembahasan dibagi oleh setiap guru dalam penyampaiannya, hal ini dimaksudkan
agar penyampaian materi pelajaran yang disampaikan lebih terarah.
c.
Hindari
terjadinya jam bebas (kosong) karena ketidak hadiran salah seorang anggota
team.
6.
Model Pembelajaran Pemecahan Masalah
Model Pembelajaran Berbasis Masalah diartikan sebagai pembelajaran
yang menggunakan masalah nyata dalam kehidupan sehari-hari yang bersifat
terbuka untuk diselesaikan oleh peserta didik untuk mengembangkan keterampilan
berpikir, keterampilan menyelesaikan masalah, keterampilan sosial, keterampilan
untuk belajar mandiri, dan membangun atau memperoleh pengetahuan baru. .
Pemilihan masalah nyata tersebut dilakukan atas pertimbangan kesesuaiannya
dengan pencapaian kompetensi dasar.
a. Adanya masalah yang dipandang
penting;
b. Merumuskan masalah;
c. Analisa hipotesa;
d. Mengumpulkan data;
e. Analisa data;
f. Mengambil kesimpulan
g. Aplikasi (penerapan) dari
kesimpulan yang diperoleh; dan
h. Menilai kembali seluruh proses
pemecahan masalah
7.
Metode Imlak/Dikte
Metode
imla’ disebut juga metode dikte atau metode menulis. Dimana guru membacakan pelajaran,
dengan menyuruh siswa untuk mendikte/menulis di buku tulis.. Dan imla’ dapat
juga berlaku ,dimana guru menuliskan materi pelajaran imla’ dipapan tulis , dan
setelah selesai diperlihatkan kepada siswa . Maka materi imla’ tersebut kemudian dihapus , dan menyuruh siswa untuk
menuliskannya kembali dibuku tulisnya.
Adapun
macam-macam metode imla’ yaitu,
a. Al-imla’ al- manqul: peserta didik
menulis bagian dari buku atau apa yang tertulis dipapan tulis setelah
dibaca,dipahami,serta dieja kalimat-kalimatnya.
b. Al-imla’ al-mandzur : pemaparan beberapa
kalimat kepada peserta didik dengan cara membaca dan memahaminya kemudian
ditutup dan diejakan. Dalam imla’ ini
ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ,antara lain : bertahap dalam
memberikan tema dari segi uslub,panjang pendeknya serta ma’nanya ; memberikan
evaluasi terhadap peserta didik setiap saat dengan tema-tema yang terdiri dari
berbagai kalimat yang tercetak dalam pemikiran mereka., mengulang-ulang latihan
untuk kesempurnaan evaluasi.
c. Al-imla’ al-istima’i yaitu peserta didik
mendengarkan potongan kata setelah pembahasan kalimat.
d. Al-imla’ al-ikhtibari (latihan) yaitu
dengan tujuan sebagai neraca timbangan seberapa besar kemampuan peserta didik.
8.
Metode Simulasi
Sebagai
metode pembelajaran, simulasi bisa diartikan sebagai cara menyajikan pengalaman
belajar melalui penggunaan suasana dalam bentuk tiruan atau bukan sungguhan
dengan tujuan memberi pemahaman mengenai teori, prinsip, atau keahlian
tertentu. Simulasi bisa dipakai sebagai metode dalam mengajar namun dengan
asumsi bahwa tidak semua proses pembelajaran bisa dilaksanakan secara langsung
di objek yang sungguhan. Gladi resik adalah salah satu contoh bentuk simulasi.
Metode
simulasi memiliki tujuan, di antaranya yaitu; melatih suatu keterampilan baik
yang sifatnya profesional maupun untuk kegiatan sehari-hari, mendapatkan
pemahaman mengenai sebuah teori maupun prinsip, melatih mencari solusi, belajar
aktif lebih ditingkatkan, siswa diberi motivasi untuk belajar, siswa dilatih
menghadapi suatu masalah secara bersama-sama dalam suatu kelompok, kreatif
siswa ditumbuhkan, dan untuk menanamkan sikap toleransi terhadap sesama teman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar