MAKALAH DESAIN PEMBELAJARAN
PAI
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN
DAN BAHAN AJAR
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN
DAN BAHAN AJAR

DOSEN PEMBIMBING
MURSAL M,Pd I
MURSAL M,Pd I
Disusun
oleh:
HAYATUN SAKINAH
NIMKO : 1216.15.1369
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DINIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PEKANBARU
2016
DAFTAR ISI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PEKANBARU
2016
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengelolaan Pembelajaran dan Bahan Ajar
B. Pengelolaan Pembelajaran
C. Prinsip-prinsip
pengelolaan pembelajaran.
D. Macam-Macam Metode
pembelajaran :
E. Pengembangan Sumber dan
Bahan Pelajaran
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah
Kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang mana dengan Taufiq dan
Hidayah serta Inayah-Nya,saya dapat
menyelesaikan makalah sederhana ini.
Semoga
shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad Saw
dan seluruh keluarganya, para sahabat,tabi’in,dan tabi’it-tabi’in, serta para
pengikut setia Beliau hingga akhir zaman.
Makalah
ini membahas tentang “pengelolaan pembelajaran dan bahan ajar”yang
dirangkum dari beberapa sumber, dengan maksud agar memudahkan Mahasiswa dalam
mempelajari materi perkuliahan.
Semoga
dengan tersusunnya makalah ini, bisa dijadikan sebagai pelajaran dan bermanfaat
untuk kita semua, amin.
Pekanbaru,18 September 2016
Hayatun Sakinah
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran adalah suatu aktivitas
belajar-mengajar. Di dalamnya ada dua subjek yaitu guru dan peserta didik.
Tugas dan tanggung jawab utama seorang guru adalah mengelola pembelajaran
dengan lebih efektif, dinamis, efisien, dan positif yang ditandai dengan adanya
kesadaran dan keterlibatan aktif diantara dua subjek pembelajaran yaitu guru
sebagai penginisiatif awal dan pengarah serta pembimbing, sedangkan peserta
didik sebagai yang mengalami dan terlibat aktif untuk memperoleh perubahan diri
dalam pengajaran.
Dalam kegiatan belajar
mengajar sangat diperlukannya interaksi antara guru dan murid yang memiliki
tujuan. Agar tujuan ini dapat tercapai sesuai dengan target dari guru itu
sendiri, maka sangatlah perlu terjadi interaksi positif yang terjadi antara guru
dan murid. Untuk lebih lanjut, mari kita simak materi yang akan saya bahas
dalam makalah pengelolaan pembelajaran dan bahan ajar ini .
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian pengelolaan
pembelajaran dan bahan ajar?
2. Bagaimana pengelolaan
pembelajaran?
3.
Bagaimana pengembangan sumber dan bahan pelajaran ?
4. Apa-apa saja metode pembelajaran ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian
pengelolaan pembelajaran dan bahan ajar.
2. Untuk mengetahui bagaimana
pengelolaan pembelajaran.
3.
Untuk mengetahui bagaimana pengembangan
sumber dan bahan pelajaran.
4. Untuk mengetahui metode pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengelolaan
Pembelajaran dan Bahan Ajar
Pengelolaan itu berakar
dari kata “kelola” dan istilah lainnya yaitu “manajemen” yang artinya ketatalaksanaan,
tata pimpinan. Maka disimpulkan pengelolaan itu adalah pengadministrasian,
pengaturan atau penataan suatu kegiatan[1]. Atau proses yang memberikan pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam
pelaksanaan kebijaksanaan dan pencapaian tujuan.
Pembelajaran berasal
dari kata “belajar” yang artinya ialah suatu kegiatan yang dilakukan untuk
mencari suatu informasi atau lebih. Jadi pembelajaran ialah proses kegiatan
mencari informasi (dalam mencari ilmu).
Dari pengertian diatas
dapatlah disimpulkan bahwa pengelolaan pembelajaran merupakan suatu penataan
atau pengaturan kegiatan dalam proses menuntut ilmu. Atau suatu usaha yang
dengan sengaja dilakukan guna mencapai tujuan pengajaran atau upaya
mendayagunakan potensi kelas.
Menurut Sudjana (1988) pengelolaan pembelajaran
merupakan kegiatan memproyeksikan tindakan apa yang akan dilaksanakan dalam
suatu pembelajaran (PBM) yaitu dengan mengkoordinasikan (mengatur dan
merespons) komponen-komponen pembelajaran, sehingga arah kegiatan (tujuan), isi
kegiatan (materi), cara penyampaian kegiatan (metode dan teknik, serta
bagaimana mengukurnya (evaluasi) menjadi jelas dan sistematis[2].Hal ini berarti pembelajaran pada dasarnya adalah mengatur dan menetapkan
komponen-komponen tujuan, bahan, metode atau teknik, serta evaluasi atau
penilaian.
Dengan demikian,
pengelolaan pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu rangkaian yang saling
berhubungan dan saling menunjang antara berbagai unsur atau komponen yang ada
di dalam pembelajaran. Dengan kata lain, pengelolaan pembelajaran merupakan
suatu proses mengatur, mengkoordinasikan, dan menetapkan unsur-unsur atau
komponen-komponen pembelajaran.
Pengelolaan pengajaran
pada hakikatnya mengacu pada suatu upaya untuk
mengatur/mengendalikan/memanajemeni aktivitas pengajaran berdasarkan
konsep-konsep dan prinsip-prinsip pengajaran untuk menyukseskan tujuan
pengajaraan sehingga tercapai lebih efektif, efisien, dan produktif yang
diawali dengan penentuan strategi, dan perencanaan, diakhiri dengan penilaian.
Penilaian tersebut pada akhirnya dapat dimanfaatkan sebagai umpan balik.
Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) secara garis
besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari
siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara
terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta,
konsep, prinsip, prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai.
Bahan belajar dapat
berwujud benda dan isi pendidikan. Isi pendidikan tersebut dapat berupa
pengetahuan , perilaku, nilai, sikap, dan metode pemerolehan.[3]
Sebagai ilustrasi buku
biografi Panglima Sudirman adalah bahan belajar sejarah . Wujud buku biografi
tersebut dapat dibuat menarik perhatian siswa,misalnya dengan gambar yang bagus, foto-foto berwarna dan
bentuk huruf yang indah. Isinya tentang cerita kepahlawanan, sebagai peristiwa
yang mengemukakan perilaku dan sikap
Panglima Sudirman. Cerita
kepahlawanannya sendiri dikemukakan dengan kalimat-kalimat yang benar dan
indah. Buku biografi tersebut paling laris dipinjam oleh siswa SMP dan
SMA. Banyaknya siswa yang meminjam dan
membaca buku biografi tersebut merupakan
pertanda bahwa siswa mempelajari tokoh sejarah Indonesia. Dalam hal ini, guru
sejarah tinggal mendiskusikan tokoh Sudirman sebagai pahlawan Indonesia. Dalam
pelajaran dikelas, guru tidak perlu berceramah tentang Sudirman, sebab siswa
telah membacanya sendiri.
Dari kasus buku
biografi tersebut dapat diketahui bahwa
bahan belajar dapat dijadikan sarana mempergiat belajar. Bahan belajar dapat menarik perhatian siswa .
Wujud fisik seperti bentuk buku. , ukuran buku, gambar sampul, bentuk huruf
dapat dibuat oleh penyusun buku sehingga dapat menarik perhatian pembaca. Isi
buku yang terdiri dari informasi pengetahuan dapat dibuat mudah dibaca oleh
pengarang buku. Gambar atau foto dapat dibuat berwarna seperti aslinya agar
menarik perhatian siswa. Dari segi guru, bila bahan belajar telah menarik
perhatian siswa, maka akan mempermudah upaya pembelajaran siswa.
B.Pengelolaan Pembelajaran
Dalam struktur berbasis kompetensi tingkat
satuan pendidikan, kegiatan merupakan salah satu komponen yang harus ada,
selain kurikulum dan hasil belajar penilaian ber basis kelas dan pengelolaan
kurikulum berbasis madrasah, kegiatan pengeolaan pembelajaran merupakan
gagasan-gagasan pokok tentang kegiatan pembelajaran yang akan dijadikan sebagai
pedoman untuk tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar yang
ditetapkan serta memuat gagasan-gagasan pedagogis dan andra gogis
untukmengelola pembelajaran agar berjalan secara efektif dan efisien .
C. Prinsip-prinsip
pengelolaan pembelajaran.
Belajar merupakan aktivitas yang dilakukan oleh
siswa dalam rangka membangun makna atau pemahaman karenanya dalam pembelajaran
guru perlu memberikan motivasi kepada siswa untuk menggunakan potensi dan
otoritas yang dimiliknya, untuk membangun suatu gugusan, pencapaian
keberhasilan belajar tidak hanya menjadi tanggungjawab siswa, tetapi guru ikut
bertanggungjawab untuk menciptakan motivasi yang mendorong prakarsa motivasi
siswa untuk melakukan kegiatan-kegiatan sepanjang hayat, oleh karena itu, dalam
mengembangkan kegiatan pembelajaran, guru harus memperhatikan beberapa prinsip
kegiatan pembelajaran sebagai berikut:
1.
Berpusat pada siswa
Setiap siswa pada
dasarnya berbeda, dan telah ada dalam dirinya minat (Interest) kemampuan
(Ability), kesenagan (Preference), pengalaman (Experience), dan cara belajar
(Learning Style) yang beda antara siswa yang satu dengan yang lainnya.
2. Pembalikan makna belajar
Dalam konsep tradisional
belajar hanyalah diartikan penerimaan informasi oleh peserta didik dan sumber
belajar dalam hal ini guru, dalam kurikulum berbasis kompetensi makna belajar
tersebut harus dibalik dimana belajar diartikan merupakan proses aktivasi dan
kegiatan siswa dalam membangun pengetsahuan dan pemahaman terhadap informasi
atau pengalaman.
3. Belajar dengan melakukan
Pada hakikatnya dalam
kegiatan belajar siswa melakukan aktivitas-aktivitas. Aktivitas siswa akan
sangat ideal bila dilakukan dalam kegiatan nyata yang melibatkan dirinya,
terutama untuk mencari dan menemukan, serta mempraktekannya sendiri.
4. Mengembngakan kemampuan sosilal kognitip dan emosional
Dalam kegaiatan
pemelajar siswa siswa harus dikondisikan dalam suasana interaksi dengan orang
lain seperti antara siswa dengan guru.
5. Mengembangkan keingintahuan dan fitrah bertahun
Manusia terlahir
memiliki rasa ingin tahu dan imajinasi yang dimiliki siswa merupakan modal
dasar untuk bersikap peka, kritis, mandiri, dan kreatif.
6. Mengembangkan pemecahan masalah
Dalam kehidupan
sehari-hari setiap orang akan dihadapkan kepada berbagai permasalahan yang
harus dipecahkan.
7. Mengembangkan kreatifitas siswa
Siswa memiliki
potensi yang ber berbeda perbedaan itu terlihat dalam pola pikir daya imajinasi
fantasi dan hasil karyanya karena itu, kegiatan pembelajaran perlu dipilih dan
dirancang agar memberikan kesempatan dan kegiatan kreasi secara
berkesinambungan dalam rangka mengembngakan kreatifitas siswa.
8. Mengembangkan kemampuan menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi
Ilmu pengetahuan dan
teknologi mengalami perkembangan dan penyempurnaan. Agar ilmu pengetahuan dan
teknologi yang diproduksi manusia dapat dimanfaatkan oleh manusia pada umumnya
serta siswa pada khususnya. Siswa perlu mengenal dan mampu menggunakan ilmu pengetahuan
dan teknologi sejak dini serta tidak gagap terhadap perkembangan ilmu dan
teknologi.
9. Menumbuhkan kesadaran sebagai warga Negara yang baik
Dalam kegiatan
pembelajaran siswa perlu diberikan wawasan nilai-nilai sosial kemasyarakatan,
patriotisme dan semangat cinta tanah air yang dapat membekali siswa agar
menjadi warga Negara yang bertanggung jawab serta memiliki semangat
nasionalisme dan kebangsaan.
10. Belajar sepanjang hayat
Belajar sepanjang
hayat sangat diperlukan karena dunia pada dasarnya terus mengalami perkembangan
dan penyempurnaan terutama dunia ilmu pengetahuan dan teknologi yang menuntut
manusia untuk belajar dan terus belajar agar dapat mengerti dan memahami serta
menguasainya.
11. Perpaduan kemandirian dan kerjasama
Kompetisi yang sehat,
kerjasama dan solidaritas perlu dikembangkan oleh guru dalam kegiatan
pembelajaran dengan pemberian tugas-tugas individu untuk menumbuhkan
kemandirian dan semangat kompetensi maupun tugas kelompok untuk menumbuhkan
kerjasama dan solidaritas.
D. Macam-Macam Metode pembelajaran[4] :
1.
Metode Ceramah
Metode pembelajaran ceramah adalah penerangan secara lisan atas bahan
pembelajaran kepada sekelompok pendengar untuk mencapai tujuan pembelajaran
tertentu dalam jumlah yang relatif besar. Seperti ditunjukkan oleh Mc Leish (1976),
melalui ceramah, dapat dicapai beberapa tujuan. Dengan metode ceramah, guru
dapat mendorong timbulnya inspirasi bagi pendengarnya.Gage dan Berliner
(1981:457), menyatakan metode ceramah cocok untuk digunakan dalam pembelajaran
dengan ciri-ciri tertentu. Ceramah cocok untuk penyampaian bahan belajar yang
berupa informasi dan jika bahan belajar tersebut sukar didapatkan.
2.
Metode Diskusi
Metode pembelajaran diskusi adalah proses pelibatan dua orang peserta atau
lebih untuk berinteraksi saling bertukar pendapat, dan atau saling
mempertahankan pendapat dalam pemecahan masalah sehingga didapatkan kesepakatan
diantara mereka. Pembelajaran yang menggunakan metode diskusi merupakan
pembelajaran yang bersifat interaktif (Gagne & Briggs. 1979: 251).Menurut
Mc. Keachie-Kulik dari hasil penelitiannya, dibanding metode ceramah, metode
diskusi dapat meningkatkan anak dalam pemahaman konsep dan keterampilan
memecahkan masalah. Tetapi dalam transformasi pengetahuan, penggunaan metode
diskusi hasilnya lambat dibanding penggunaan ceramah. Sehingga metode ceramah
lebih efektif untuk meningkatkan kuantitas pengetahuan anak dari pada metode
diskusi.
3.
Metode Demonstrasi
Metode pembelajaran demontrasi merupakan metode pembelajaran yang sangat
efektif untuk menolong siswa mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
seperti: Bagaimana cara mengaturnya? Bagaimana proses bekerjanya? Bagaimana
proses mengerjakannya. Demonstrasi sebagai metode pembelajaran adalah bilamana
seorang guru atau seorang demonstrator (orang luar yang sengaja diminta) atau
seorang siswa memperlihatkan kepada seluruh kelas sesuatau proses. Misalnya
bekerjanya suatu alat pencuci otomatis, cara membuat kue, dan sebagainya.
Kelebihan Metode Demonstrasi :
a.
Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan.
b.
Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari.
c.
Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri
siswa.
Kelemahan metode Demonstrasi :
a.
Siswa kadang kala sukar melihat dengan jelas benda yang diperagakan.
b.
Tidak semua benda dapat didemonstrasikan.
c.
Sukar dimengerti jika didemonstrasikan oleh pengajar yang kurang menguasai
apa yang didemonstrasikan.
4. Metode Ceramah Plus
Metode Pembelajaran Ceramah Plus adalah metode pengajaran yang menggunakan
lebih dari satu metode, yakni metode ceramah yang dikombinasikan dengan metode
lainnya. Ada tiga macam metode ceramah plus, diantaranya yaitu:
a.
Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas
b.
Metode ceramah plus diskusi dan tugas
c.
Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL)
5.
Metode Resitasi
Metode Pembelajaran Resitasi adalah suatu metode pengajaran dengan
mengharuskan siswa membuat resume dengan kalimat sendiri.
Kelebihan Metode Resitasi adalah :
a.
Pengetahuan yang diperoleh peserta didik dari hasil belajar sendiri akan
dapat diingat lebih lama.
b.
Peserta didik memiliki peluang untuk meningkatkan keberanian, inisiatif,
bertanggung jawab dan mandiri.
Kelemahan Metode Resitasi adalah :
a.
Kadang kala peserta didik melakukan penipuan yakni peserta didik hanya
meniru hasil pekerjaan orang lain tanpa mau bersusah payah mengerjakan sendiri.
b.
Kadang kala tugas dikerjakan oleh orang lain tanpa pengawasan.
c. Sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan
individual.
6.
Metode Eksperimental
Metode pembelajaran eksperimental adalah suatu
cara pengelolaan pembelajaran di mana siswa melakukan aktivitas percobaan
dengan mengalami dan membuktikan sendiri suatu yang dipelajarinya. Dalam metode
ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri
dengan mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, menganalisis, membuktikan
dan menarik kesimpulan sendiri tentang obyek yang dipelajarinya.
7.
Metode Study Tour (Karya wisata)
Metode study tour Study tour (karya wisata)
adalah metode mengajar dengan mengajak peserta didik mengunjungi suatu objek
guna memperluas pengetahuan dan selanjutnya peserta didik membuat laporan dan
mendiskusikan serta membukukan hasil kunjungan tersebut dengan didampingi oleh
pendidik.
8.
Metode Latihan Keterampilan
Metode latihan keterampilan (drill method)
adalah suatu metode mengajar dengan memberikan pelatihan keterampilan secara
berulang kepada peserta didik, dan mengajaknya langsung ketempat latihan
keterampilan untuk melihat proses tujuan, fungsi, kegunaan dan manfaat sesuatu
(misal: membuat tas dari mute). Metode latihan keterampilan ini bertujuan
membentuk kebiasaan atau pola yang otomatis pada peserta didik.
9.
Metode Pengajaran Beregu
Metode pembelajaran beregu adalah suatu metode
mengajar dimana pendidiknya lebih dari satu orang yang masing-masing mempunyai
tugas.Biasanya salah seorang pendidik ditunjuk sebagai kordinator. Cara
pengujiannya,setiap pendidik membuat soal, kemudian digabung. Jika ujian lisan
maka setiapsiswa yang diuji harus langsung berhadapan dengan team pendidik
tersebut.
10.
Peer Theaching Method
Metode Peer Theaching sama juga dengan
mengajar sesama teman, yaitu suatu metode mengajar yang dibantu oleh temannya
sendiri.
11.
Metode Pemecahan Masalah (problem solving method)
Metode problem solving (metode pemecahan
masalah) bukan hanyasekadar metode mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode
berpikir, sebabdalam problem solving dapat menggunakan metode-metode lainnya
yang dimulaidengan mencari data sampai pada menarik kesimpulan.Metode problem
solving merupakan metode yang merangsang berfikir danmenggunakan wawasan tanpa
melihat kualitas pendapat yang disampaikan olehsiswa. Seorang guru harus
pandai-pandai merangsang siswanya untuk mencobamengeluarkan pendapatnya.
12.
Project Method
Project Method adalah metode perancangan adalah suatu metode mengajar
dengan meminta peserta didik merancang suatu proyek yang akan diteliti sebagai
obyek kajian.
13.
Taileren Method
Teileren Method yaitu suatu metode mengajar
dengan menggunakan sebagian-sebagian,misalnya ayat per ayat kemudian disambung
lagi dengan ayat lainnya yang tentusaja berkaitan dengan masalahnya
14.
Metode Global (ganze method)
Metode Global yaitu suatu metode mengajar
dimana siswa disuruh membaca keseluruhan materi, kemudian siswa meresume apa
yang dapat mereka serap atau ambil intisaridari materi tersebut.
15.
Metode SAS
Menurut Supriyadi (1996) pengertian metode SAS adalah suatu pendekatan
cerita yang disertai dengan gambar, yang didalamnya terkandung unsur struktur
analitik sintetik. Metode SAS menurut Djauzak (1996) adalah suatu metode
pembelajaran menulis permulaan yang didasarkan atas pendekatan cerita yakni
cara memulai mengajar menulis dengan menampilkan cerita yang diambil dari
dialog siswa dan guru atau siswa dengan siswa.
E.Pengembangan Sumber dan
Bahan Pelajaran
Sumber belajar ditetapkan sebagai informasi
yang disajikan dan disimpan dalam berbagai bentuk media, yang bertujuan dapat
membantu siswa dalam belajar sebagai perwujudan dari kurikulum. Bentuknya tidak
terbatas apakah dalam bentuk cetakan, video, format perangkat lunak atau
kombinasi dari berbagai format yang dapat digunakan oleh siswa ataupun
guru. Dengan demikian maka sumber belajar juga diartikan sebagai segala
tempat atau lingkungan sekitar, benda, dan orang yang mengandung informasi
dapat digunakan sebagai wahana bagi peserta didik untuk melakukan proses
perubahan tingkah laku.
Sumber belajar adalah tempat atau lingkungan
sekitar, benda, dan orang yang mengandung informasi yamg dapat digunakan
sebagai wahana bagi peserta didik untuk melakukan proses perubahan tingkah laku.
Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional
materials) secara garis besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan
sikap yang bertujuan harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar
kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis materi
pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur),
keterampilan, dan sikap atau nilai.
Termasuk jenis materi fakta adalah nama-nama
obyek, peristiwa sejarah, lambang, nama tempat, nama orang, dsb. (Ibu kota
Negara RI adalah Jakarta; Negara RI merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945).
Termasuk materi konsep adalah pengertian, definisi, ciri khusus, komponen atau
bagian suatu obyek (Contoh kursi adalah tempat duduk berkaki empat, ada
sandaran dan lengan-lengannya).
Termasuk materi prinsip adalah dalil, rumus,
adagium, postulat, teorema, atau hubungan antar konsep yang menggambarkan
“jika..maka….”, misalnya “Jika logam dipanasi maka akan memuai”, rumus
menghitung luas bujur sangkar adalah sisi kali sisi.
Ditinjau dari pihak guru, materi pembelajaran
itu harus diajarkan atau disampaikan dalam kegiatan pembelajaran. Ditinjau dari
pihak siswa bahan ajar itu harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar
kompetensi dan kompetensi dasar yang akan dinilai dengan menggunakan instrumen
penilaian yang disusun berdasar indikator pencapaian belajar.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Pengelolaan
pembelajaran merupakan suatu penataan atau pengaturan kegiatan dalam proses
menuntut ilmu. Atau suatu usaha yang dengan sengaja dilakukan guna mencapai
tujuan pengajaran atau upaya mendayagunakan potensi kelas.
Bahan ajar atau
materi pembelajaran (instructional materials) secara garis besar terdiri dari
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka
mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci,
jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep,
prinsip, prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai.
Adapun
metode-metode pembelajaran diantaranya adalah metode ceramah, metode diskusi,metode demonstrasi metode ceramah plus dan lain-lain.
B. Saran
Akhirnya
selesailah makalah saya yang membahas tentangpengelolaan
pembelajaran dan bahan ajar. Sungguh, masih banyak kekurangan yang harus saya
perbaiki dalam penyusunan makalah ini. Apabila terdapat kesalahan penulisan
saya mohon maaf, kritik dan saran dari pembaca akan saya tunggu. Terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Rohani. 1997. Pengolahan Pengajaran.
Jakarta : Rieneka Cipta.
Dimyati dan
Mudjiono. 2009. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta. Rineka Cipta.
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. 1996. Strategi
Belajar Mengajar.Jakarta: Rineka Cipta.
Amdaykind.2014.
Pengelolaan Pembelajaran Pengertian dan Hakikat Pengelolaan Pembelajaran
Serta Pendekatan Belajar Mengajar. http://amdayhary.blogspot.co.id/2014/06/pengelolaan-pembelajaran-pengertian-dan.html.
Hariyanto.2011.Macam-Macam
Metode Pembelajaran. http://belajarpsikologi.com/
macam-macam-metode-pembelajaran/.
1Syaiful Bahri
Djamarah dan Aswan Zain.1996.Strategi Belajar Mengajar.Jakarta.Rineka
Cipta. Hlm 196
2Ahmad Rohani.
1997. Pengolahan Pengajaran. Jakarta : Rieneka Cipta. Hlm 26
[3]Dimyati
dan Mudjiono. 2009. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta. Rineka Cipta. Hlm
33
[4]Hariyanto.2011.Macam-Macam
Metode Pembelajaran. http://belajarpsikologi.com/macam-macam-metode-pembelajaran/.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar