Kamis, 11 Oktober 2018

MAKALAH PENGELOLAAN PEMBELAJARAN DAN BAHAN AJAR DESAIN PEMBELAJARAN PAI


MAKALAH  DESAIN PEMBELAJARAN PAI
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN
DAN BAHAN AJAR


DOSEN PEMBIMBING
MURSAL M,Pd I

   Disusun oleh:

       HAYATUN SAKINAH
     NIMKO : 1216.15.1369





SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DINIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PEKANBARU
2016

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.. 3
BAB I. 4
PENDAHULUAN.. 4
A. Latar Belakang. 4
B. Rumusan masalah. 4
C. Tujuan. 4
BAB II  PEMBAHASAN.. 5
A. Pengertian Pengelolaan Pembelajaran dan Bahan Ajar 5
B. Pengelolaan Pembelajaran. 7
C. Prinsip-prinsip pengelolaan pembelajaran. 7
D. Macam-Macam Metode pembelajaran : 9
E. Pengembangan Sumber dan Bahan Pelajaran. 13
BAB III. 15
KESIMPULAN DAN SARAN.. 15
A. Kesimpulan. 15
B. Saran. 15
DAFTAR PUSTAKA.. 16




KATA PENGANTAR
Alhamdulillah Kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang mana dengan Taufiq dan Hidayah serta Inayah-Nya,saya  dapat menyelesaikan makalah  sederhana  ini.
Semoga shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad Saw dan seluruh keluarganya, para sahabat,tabi’in,dan tabi’it-tabi’in, serta para pengikut setia Beliau hingga akhir zaman.
Makalah ini membahas tentang “pengelolaan pembelajaran dan bahan ajar”yang dirangkum dari beberapa sumber, dengan maksud agar memudahkan Mahasiswa dalam mempelajari materi perkuliahan.
Semoga dengan tersusunnya makalah ini, bisa dijadikan sebagai pelajaran dan bermanfaat untuk kita semua, amin.


       Pekanbaru,18 September 2016

 Hayatun Sakinah





BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran adalah suatu aktivitas belajar-mengajar. Di dalamnya ada dua subjek yaitu guru dan peserta didik. Tugas dan tanggung jawab utama seorang guru adalah mengelola pembelajaran dengan lebih efektif, dinamis, efisien, dan positif yang ditandai dengan adanya kesadaran dan keterlibatan aktif diantara dua subjek pembelajaran yaitu guru sebagai penginisiatif awal dan pengarah serta pembimbing, sedangkan peserta didik sebagai yang mengalami dan terlibat aktif untuk memperoleh perubahan diri dalam pengajaran.
Dalam kegiatan belajar mengajar sangat diperlukannya interaksi antara guru dan murid yang memiliki tujuan. Agar tujuan ini dapat tercapai sesuai dengan target dari guru itu sendiri, maka sangatlah perlu terjadi interaksi positif yang terjadi antara guru dan murid. Untuk lebih lanjut, mari kita simak materi yang akan saya bahas dalam makalah pengelolaan pembelajaran dan bahan ajar ini .

B. Rumusan masalah

1.    Apa pengertian pengelolaan pembelajaran dan bahan ajar?
2.    Bagaimana pengelolaan pembelajaran?
3.    Bagaimana pengembangan sumber dan bahan pelajaran ?
4.    Apa-apa saja metode pembelajaran ?

C. Tujuan

1.    Untuk mengetahui pengertian pengelolaan pembelajaran dan bahan ajar.
2.    Untuk mengetahui bagaimana pengelolaan pembelajaran.
3.    Untuk mengetahui bagaimana pengembangan sumber dan bahan pelajaran.
4.    Untuk mengetahui  metode pembelajaran.

 

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengelolaan Pembelajaran dan Bahan Ajar

Pengelolaan itu berakar dari kata “kelola” dan istilah lainnya yaitu “manajemen” yang artinya ketatalaksanaan, tata pimpinan. Maka disimpulkan pengelolaan itu adalah pengadministrasian, pengaturan atau penataan suatu kegiatan[1]. Atau proses yang memberikan pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan kebijaksanaan dan pencapaian tujuan.
Pembelajaran berasal dari kata “belajar” yang artinya ialah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mencari suatu informasi atau lebih. Jadi pembelajaran ialah proses kegiatan mencari informasi (dalam mencari ilmu).
Dari pengertian diatas dapatlah disimpulkan bahwa pengelolaan pembelajaran merupakan suatu penataan atau pengaturan kegiatan dalam proses menuntut ilmu. Atau suatu usaha yang dengan sengaja dilakukan guna mencapai tujuan pengajaran atau upaya mendayagunakan potensi kelas.
Menurut Sudjana (1988) pengelolaan pembelajaran merupakan kegiatan memproyeksikan tindakan apa yang akan dilaksanakan dalam suatu pembelajaran (PBM) yaitu dengan mengkoordinasikan (mengatur dan merespons) komponen-komponen pembelajaran, sehingga arah kegiatan (tujuan), isi kegiatan (materi), cara penyampaian kegiatan (metode dan teknik, serta bagaimana mengukurnya (evaluasi) menjadi jelas dan sistematis[2].Hal ini berarti pembelajaran pada dasarnya adalah mengatur dan menetapkan komponen-komponen tujuan, bahan, metode atau teknik, serta evaluasi atau penilaian.
Dengan demikian, pengelolaan pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu rangkaian yang saling berhubungan dan saling menunjang antara berbagai unsur atau komponen yang ada di dalam pembelajaran. Dengan kata lain, pengelolaan pembelajaran merupakan suatu proses mengatur, mengkoordinasikan, dan menetapkan unsur-unsur atau komponen-komponen pembelajaran.
Pengelolaan pengajaran pada hakikatnya mengacu pada suatu upaya untuk mengatur/mengendalikan/memanajemeni aktivitas pengajaran berdasarkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip pengajaran untuk menyukseskan tujuan pengajaraan sehingga tercapai lebih efektif, efisien, dan produktif yang diawali dengan penentuan strategi, dan perencanaan, diakhiri dengan penilaian. Penilaian tersebut pada akhirnya dapat dimanfaatkan sebagai umpan balik.
Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) secara garis besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai.
Bahan belajar dapat berwujud benda dan isi pendidikan. Isi pendidikan tersebut dapat berupa pengetahuan , perilaku, nilai, sikap, dan metode pemerolehan.[3]
Sebagai ilustrasi buku biografi Panglima Sudirman adalah bahan belajar sejarah . Wujud buku biografi tersebut dapat dibuat menarik perhatian siswa,misalnya dengan  gambar yang bagus, foto-foto berwarna dan bentuk huruf yang indah. Isinya tentang cerita kepahlawanan, sebagai peristiwa yang mengemukakan  perilaku dan sikap Panglima Sudirman.  Cerita kepahlawanannya sendiri dikemukakan dengan kalimat-kalimat yang benar dan indah. Buku biografi tersebut paling laris dipinjam oleh siswa SMP dan SMA.  Banyaknya siswa yang meminjam dan membaca  buku biografi tersebut merupakan pertanda bahwa siswa mempelajari tokoh sejarah Indonesia. Dalam hal ini, guru sejarah tinggal mendiskusikan tokoh Sudirman sebagai pahlawan Indonesia. Dalam pelajaran dikelas, guru tidak perlu berceramah tentang Sudirman, sebab siswa telah membacanya sendiri.
Dari kasus buku biografi tersebut dapat diketahui bahwa  bahan belajar dapat dijadikan sarana mempergiat belajar.  Bahan belajar dapat menarik perhatian siswa . Wujud fisik seperti bentuk buku. , ukuran buku, gambar sampul, bentuk huruf dapat dibuat oleh penyusun buku sehingga dapat menarik perhatian pembaca. Isi buku yang terdiri dari informasi pengetahuan dapat dibuat mudah dibaca oleh pengarang buku. Gambar atau foto dapat dibuat berwarna seperti aslinya agar menarik perhatian siswa. Dari segi guru, bila bahan belajar telah menarik perhatian siswa, maka akan mempermudah upaya pembelajaran siswa.

B.Pengelolaan Pembelajaran

Dalam struktur berbasis kompetensi tingkat satuan pendidikan, kegiatan merupakan salah satu komponen yang harus ada, selain kurikulum dan hasil belajar penilaian ber basis kelas dan pengelolaan kurikulum berbasis madrasah, kegiatan pengeolaan pembelajaran merupakan gagasan-gagasan pokok tentang kegiatan pembelajaran yang akan dijadikan sebagai pedoman untuk tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ditetapkan serta memuat gagasan-gagasan pedagogis dan andra gogis untukmengelola pembelajaran agar berjalan secara efektif dan efisien .

C. Prinsip-prinsip pengelolaan pembelajaran.

Belajar merupakan aktivitas yang dilakukan oleh siswa dalam rangka membangun makna atau pemahaman karenanya dalam pembelajaran guru perlu memberikan motivasi kepada siswa untuk menggunakan potensi dan otoritas yang dimiliknya, untuk membangun suatu gugusan, pencapaian keberhasilan belajar tidak hanya menjadi tanggungjawab siswa, tetapi guru ikut bertanggungjawab untuk menciptakan motivasi yang mendorong prakarsa motivasi siswa untuk melakukan kegiatan-kegiatan sepanjang hayat, oleh karena itu, dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran, guru harus memperhatikan beberapa prinsip kegiatan pembelajaran sebagai berikut:
1.    Berpusat pada siswa
Setiap siswa pada dasarnya berbeda, dan telah ada dalam dirinya minat (Interest) kemampuan (Ability), kesenagan (Preference), pengalaman (Experience), dan cara belajar (Learning Style) yang beda antara siswa yang satu dengan yang lainnya.
2.    Pembalikan makna belajar
Dalam konsep tradisional belajar hanyalah diartikan penerimaan informasi oleh peserta didik dan sumber belajar dalam hal ini guru, dalam kurikulum berbasis kompetensi makna belajar tersebut harus dibalik dimana belajar diartikan merupakan proses aktivasi dan kegiatan siswa dalam membangun pengetsahuan dan pemahaman terhadap informasi atau pengalaman.
3.    Belajar dengan melakukan
Pada hakikatnya dalam kegiatan belajar siswa melakukan aktivitas-aktivitas. Aktivitas siswa akan sangat ideal bila dilakukan dalam kegiatan nyata yang melibatkan dirinya, terutama untuk mencari dan menemukan, serta mempraktekannya sendiri.
4.    Mengembngakan kemampuan sosilal kognitip dan emosional
Dalam kegaiatan pemelajar siswa siswa harus dikondisikan dalam suasana interaksi dengan orang lain seperti antara siswa dengan guru.
5.    Mengembangkan keingintahuan dan fitrah bertahun
Manusia terlahir memiliki rasa ingin tahu dan imajinasi yang dimiliki siswa merupakan modal dasar untuk bersikap peka, kritis, mandiri, dan kreatif.
6.    Mengembangkan pemecahan masalah
Dalam kehidupan sehari-hari setiap orang akan dihadapkan kepada berbagai permasalahan yang harus dipecahkan.
7.    Mengembangkan kreatifitas siswa
Siswa memiliki potensi yang ber berbeda perbedaan itu terlihat dalam pola pikir daya imajinasi fantasi dan hasil karyanya karena itu, kegiatan pembelajaran perlu dipilih dan dirancang agar memberikan kesempatan dan kegiatan kreasi secara berkesinambungan dalam rangka mengembngakan kreatifitas siswa.
8.    Mengembangkan kemampuan menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi
Ilmu pengetahuan dan teknologi mengalami perkembangan dan penyempurnaan. Agar ilmu pengetahuan dan teknologi yang diproduksi manusia dapat dimanfaatkan oleh manusia pada umumnya serta siswa pada khususnya. Siswa perlu mengenal dan mampu menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi sejak dini serta tidak gagap terhadap perkembangan ilmu dan teknologi.
9.    Menumbuhkan kesadaran sebagai warga Negara yang baik
Dalam kegiatan pembelajaran siswa perlu diberikan wawasan nilai-nilai sosial kemasyarakatan, patriotisme dan semangat cinta tanah air yang dapat membekali siswa agar menjadi warga Negara yang bertanggung jawab serta memiliki semangat nasionalisme dan kebangsaan.
10.     Belajar sepanjang hayat
Belajar sepanjang hayat sangat diperlukan karena dunia pada dasarnya terus mengalami perkembangan dan penyempurnaan terutama dunia ilmu pengetahuan dan teknologi yang menuntut manusia untuk belajar dan terus belajar agar dapat mengerti dan memahami serta menguasainya.
11.     Perpaduan kemandirian dan kerjasama
Kompetisi yang sehat, kerjasama dan solidaritas perlu dikembangkan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran dengan pemberian tugas-tugas individu untuk menumbuhkan kemandirian dan semangat kompetensi maupun tugas kelompok untuk menumbuhkan kerjasama dan solidaritas.

D. Macam-Macam Metode pembelajaran[4] :

1.    Metode Ceramah
Metode pembelajaran ceramah adalah penerangan secara lisan atas bahan pembelajaran kepada sekelompok pendengar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam jumlah yang relatif besar. Seperti ditunjukkan oleh Mc Leish (1976), melalui ceramah, dapat dicapai beberapa tujuan. Dengan metode ceramah, guru dapat mendorong timbulnya inspirasi bagi pendengarnya.Gage dan Berliner (1981:457), menyatakan metode ceramah cocok untuk digunakan dalam pembelajaran dengan ciri-ciri tertentu. Ceramah cocok untuk penyampaian bahan belajar yang berupa informasi dan jika bahan belajar tersebut sukar didapatkan.
2.    Metode Diskusi
Metode pembelajaran diskusi adalah proses pelibatan dua orang peserta atau lebih untuk berinteraksi saling bertukar pendapat, dan atau saling mempertahankan pendapat dalam pemecahan masalah sehingga didapatkan kesepakatan diantara mereka. Pembelajaran yang menggunakan metode diskusi merupakan pembelajaran yang bersifat interaktif (Gagne & Briggs. 1979: 251).Menurut Mc. Keachie-Kulik dari hasil penelitiannya, dibanding metode ceramah, metode diskusi dapat meningkatkan anak dalam pemahaman konsep dan keterampilan memecahkan masalah. Tetapi dalam transformasi pengetahuan, penggunaan metode diskusi hasilnya lambat dibanding penggunaan ceramah. Sehingga metode ceramah lebih efektif untuk meningkatkan kuantitas pengetahuan anak dari pada metode diskusi.
3.    Metode Demonstrasi
Metode pembelajaran demontrasi merupakan metode pembelajaran yang sangat efektif untuk menolong siswa mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan seperti: Bagaimana cara mengaturnya? Bagaimana proses bekerjanya? Bagaimana proses mengerjakannya. Demonstrasi sebagai metode pembelajaran adalah bilamana seorang guru atau seorang demonstrator (orang luar yang sengaja diminta) atau seorang siswa memperlihatkan kepada seluruh kelas sesuatau proses. Misalnya bekerjanya suatu alat pencuci otomatis, cara membuat kue, dan sebagainya.
Kelebihan Metode Demonstrasi :
a.    Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan.
b.    Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari.
c.    Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa.
Kelemahan metode Demonstrasi :
a.    Siswa kadang kala sukar melihat dengan jelas benda yang diperagakan.
b.    Tidak semua benda dapat didemonstrasikan.
c.    Sukar dimengerti jika didemonstrasikan oleh pengajar yang kurang menguasai apa yang didemonstrasikan.
4. Metode Ceramah Plus
Metode Pembelajaran Ceramah Plus adalah metode pengajaran yang menggunakan lebih dari satu metode, yakni metode ceramah yang dikombinasikan dengan metode lainnya. Ada tiga macam metode ceramah plus, diantaranya yaitu:
a.    Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas
b.    Metode ceramah plus diskusi dan tugas
c.    Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan (CPDL)
5.    Metode Resitasi
Metode Pembelajaran Resitasi adalah suatu metode pengajaran dengan mengharuskan siswa membuat resume dengan kalimat sendiri.
Kelebihan Metode Resitasi adalah :
a.    Pengetahuan yang diperoleh peserta didik dari hasil belajar sendiri akan dapat diingat lebih lama.
b.    Peserta didik memiliki peluang untuk meningkatkan keberanian, inisiatif, bertanggung jawab dan mandiri.
Kelemahan Metode Resitasi adalah :
a.    Kadang kala peserta didik melakukan penipuan yakni peserta didik hanya meniru hasil pekerjaan orang lain tanpa mau bersusah payah mengerjakan sendiri.
b.    Kadang kala tugas dikerjakan oleh orang lain tanpa pengawasan.
c.    Sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan individual.



6.    Metode Eksperimental
Metode pembelajaran eksperimental adalah suatu cara pengelolaan pembelajaran di mana siswa melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri suatu yang dipelajarinya. Dalam metode ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri dengan mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang obyek yang dipelajarinya.
7.    Metode Study Tour (Karya wisata)
Metode study tour Study tour (karya wisata) adalah metode mengajar dengan mengajak peserta didik mengunjungi suatu objek guna memperluas pengetahuan dan selanjutnya peserta didik membuat laporan dan mendiskusikan serta membukukan hasil kunjungan tersebut dengan didampingi oleh pendidik.
8.    Metode Latihan Keterampilan
Metode latihan keterampilan (drill method) adalah suatu metode mengajar dengan memberikan pelatihan keterampilan secara berulang kepada peserta didik, dan mengajaknya langsung ketempat latihan keterampilan untuk melihat proses tujuan, fungsi, kegunaan dan manfaat sesuatu (misal: membuat tas dari mute). Metode latihan keterampilan ini bertujuan membentuk kebiasaan atau pola yang otomatis pada peserta didik.
9.    Metode Pengajaran Beregu
Metode pembelajaran beregu adalah suatu metode mengajar dimana pendidiknya lebih dari satu orang yang masing-masing mempunyai tugas.Biasanya salah seorang pendidik ditunjuk sebagai kordinator. Cara pengujiannya,setiap pendidik membuat soal, kemudian digabung. Jika ujian lisan maka setiapsiswa yang diuji harus langsung berhadapan dengan team pendidik tersebut.
10.     Peer Theaching Method
Metode Peer Theaching sama juga dengan mengajar sesama teman, yaitu suatu metode mengajar yang dibantu oleh temannya sendiri.
11.     Metode Pemecahan Masalah (problem solving method)
Metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanyasekadar metode mengajar, tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, sebabdalam problem solving dapat menggunakan metode-metode lainnya yang dimulaidengan mencari data sampai pada menarik kesimpulan.Metode problem solving merupakan metode yang merangsang berfikir danmenggunakan wawasan tanpa melihat kualitas pendapat yang disampaikan olehsiswa. Seorang guru harus pandai-pandai merangsang siswanya untuk mencobamengeluarkan pendapatnya.
12.     Project Method
Project Method adalah metode perancangan adalah suatu metode mengajar dengan meminta peserta didik merancang suatu proyek yang akan diteliti sebagai obyek kajian.
13.     Taileren Method
Teileren Method yaitu suatu metode mengajar dengan menggunakan sebagian-sebagian,misalnya ayat per ayat kemudian disambung lagi dengan ayat lainnya yang tentusaja berkaitan dengan masalahnya
14.     Metode Global (ganze method)
Metode Global yaitu suatu metode mengajar dimana siswa disuruh membaca keseluruhan materi, kemudian siswa meresume apa yang dapat mereka serap atau ambil intisaridari materi tersebut.
15.     Metode SAS
Menurut Supriyadi (1996) pengertian metode SAS adalah suatu pendekatan cerita yang disertai dengan gambar, yang didalamnya terkandung unsur struktur analitik sintetik. Metode SAS menurut Djauzak (1996) adalah suatu metode pembelajaran menulis permulaan yang didasarkan atas pendekatan cerita yakni cara memulai mengajar menulis dengan menampilkan cerita yang diambil dari dialog siswa dan guru atau siswa dengan siswa.

E.Pengembangan Sumber dan Bahan Pelajaran

Sumber belajar ditetapkan sebagai informasi yang disajikan dan disimpan dalam berbagai bentuk media, yang bertujuan dapat membantu siswa dalam belajar sebagai perwujudan dari kurikulum. Bentuknya tidak terbatas apakah dalam bentuk cetakan, video, format perangkat lunak atau kombinasi dari berbagai format yang dapat digunakan oleh siswa ataupun guru. Dengan demikian maka sumber belajar juga diartikan sebagai segala tempat atau lingkungan sekitar, benda, dan orang yang mengandung informasi dapat digunakan sebagai wahana bagi peserta didik untuk melakukan proses perubahan tingkah laku.
Sumber belajar adalah tempat atau lingkungan sekitar, benda, dan orang yang mengandung informasi yamg dapat digunakan sebagai wahana bagi peserta didik untuk melakukan proses perubahan tingkah laku.
Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) secara garis besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang bertujuan harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai.
Termasuk jenis materi fakta adalah nama-nama obyek, peristiwa sejarah, lambang, nama tempat, nama orang, dsb. (Ibu kota Negara RI adalah Jakarta; Negara RI merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945). Termasuk materi konsep adalah pengertian, definisi, ciri khusus, komponen atau bagian suatu obyek (Contoh kursi adalah tempat duduk berkaki empat, ada sandaran dan lengan-lengannya).
Termasuk materi prinsip adalah dalil, rumus, adagium, postulat, teorema, atau hubungan antar konsep yang menggambarkan “jika..maka….”, misalnya “Jika logam dipanasi maka akan memuai”, rumus menghitung luas bujur sangkar adalah sisi kali sisi.
Ditinjau dari pihak guru, materi pembelajaran itu harus diajarkan atau disampaikan dalam kegiatan pembelajaran. Ditinjau dari pihak siswa bahan ajar itu harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan dinilai dengan menggunakan instrumen penilaian yang disusun berdasar indikator pencapaian belajar.

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Pengelolaan pembelajaran merupakan suatu penataan atau pengaturan kegiatan dalam proses menuntut ilmu. Atau suatu usaha yang dengan sengaja dilakukan guna mencapai tujuan pengajaran atau upaya mendayagunakan potensi kelas.
Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) secara garis besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai.
Adapun metode-metode pembelajaran diantaranya adalah  metode ceramah, metode diskusi,metode demonstrasi metode ceramah plus dan lain-lain.

B. Saran

Akhirnya selesailah makalah saya yang membahas tentangpengelolaan pembelajaran dan bahan ajar. Sungguh, masih banyak kekurangan yang harus saya perbaiki dalam penyusunan makalah ini. Apabila terdapat kesalahan penulisan saya mohon maaf, kritik dan saran dari pembaca akan saya tunggu. Terimakasih.



DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Rohani. 1997. Pengolahan Pengajaran. Jakarta : Rieneka Cipta.
Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta. Rineka Cipta.
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. 1996. Strategi Belajar Mengajar.Jakarta: Rineka Cipta.
Amdaykind.2014. Pengelolaan Pembelajaran Pengertian dan Hakikat Pengelolaan Pembelajaran Serta Pendekatan Belajar Mengajar. http://amdayhary.blogspot.co.id/2014/06/pengelolaan-pembelajaran-pengertian-dan.html.
Hariyanto.2011.Macam-Macam Metode Pembelajaran. http://belajarpsikologi.com/ macam-macam-metode-pembelajaran/.





1Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain.1996.Strategi Belajar Mengajar.Jakarta.Rineka Cipta. Hlm 196
2Ahmad Rohani. 1997. Pengolahan Pengajaran. Jakarta : Rieneka Cipta. Hlm 26

[3]Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta. Rineka Cipta. Hlm 33
[4]Hariyanto.2011.Macam-Macam Metode Pembelajaran. http://belajarpsikologi.com/macam-macam-metode-pembelajaran/.

Tidak ada komentar: