Kamis, 11 Oktober 2018

MAKALAH KURIKULUM PAI, HAKEKAT KURIKULUM


MAKALAH  KURIKULUM PAI
HAKEKAT KURIKULUM


DOSEN PEMBIMBING
BAKTIAR NASUTION,M.Pd.I

DISUSUN OLEH :
HAYATUN SAKINAH
NIRM: 1216.15.1369

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DINIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PEKANBARU
2016

DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR.. 3
BAB I. 4
PENDAHULUAN.. 4
A. Latar Belakang. 4
B. Rumusan masalah. 5
C. Tujuan. 5
BAB II. 6
PEMBAHASAN.. 6
A. Pengertian Kurikulum.. 6
B. Fungsi Kurikulum.. 7
C. Peranan Kurikulum.. 8
D. Kurikulum Ideal ,Aktual dan Tersembunyi 10
BAB III. 13
KESIMPULAN DAN SARAN.. 13
A. Kesimpulan. 13
B. Saran. 13
DAFTAR PUSTAKA.. 14



KATA PENGANTAR
Alhamdulillah Kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang mana dengan Taufiq dan Hidayah serta Inayah-Nya,saya  dapat menyelesaikan makalah  sederhana  ini.
Semoga shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad Saw dan seluruh keluarganya, para sahabat,tabi’in,dan tabi’it-tabi’in, serta para pengikut setia Beliau hingga akhir zaman.
Makalah ini membahas tentang “Hakekat Kurikulum”yang dirangkum dari beberapa sumber, dengan maksud agar memudahkan Mahasiswa dalam mempelajari materi perkuliahan.
Semoga dengan tersusunnya makalah ini, bisa dijadikan sebagai pelajaran dan bermanfaat untuk kita semua, amin.


         Pekanbaru, 20 September 2016

 Hayatun Sakinah





BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Istilah kurikulum berasal dari bahasa latin, yakni “Curriculae”, artinya jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari. Suatu kurikulum dianggap sebagai jembatan yang sangat penting untuk mencapai titik akhir dari suatu perjalanan. Dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional sebagaimana dapat dilihat dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 dinyatakan bahwa: “Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”.
Isi kurikulum hakikatnya terdiri atas bahan-bahan pengajaran dan berbagai pengalaman yang diperlukan dalam tercapainya tujuan pendidikan. Dengan adanya tuntutan untuk memenuhi hal tersebut, para perencana kurikulum sering kali mengalami berbagai kesulitan dalam menyusun dan merencanakan isi kurikulum yang relevan dengan tujuan yang hendak dicapai. Kesulitan tersebut adalah terjadinya perubahan-perubahan dalam segala bidang, yang semakin berkembang setiap waktunya, yaitu perubahan dalam bidang sosial, ekonomi, budaya, politik, dan yang lainnya yang terus berkembang dari tahun ke tahun dan tidak dapat diimbangi dengan arif dan bijaksana. Oleh karena itu lembaga sekolah dituntut untuk selalu mengembangkan segala bidang yang ada, tidak lain kurikulum itu sendiri. Pembentukan kurikulum yang ideal dan aktual sangat dibutuhkan para siswa dalam menghadapi tantangan yang telah disebutkan di atas, tidak lain agar mereka semua bisa mengimbangi kemajuan zaman dengan kemajuan intelektual.
Dalam makalah ini penulis mencoba menjelaskan tentang hakekat kurikulum yang berisi pengertian,peran dan fungsi kurikulum, kurikulum ideal, aktual dan tersembunyi .

B. Rumusan masalah

1.    Apa pengertian dari  kurikulum?
2.    Apa fungsi kurikulum?
3.    Apa peranan kurikulum ?
4.    Apa itu kurikulum ideal, kurikulum aktual dan kurikulum tersembunyi?

C. Tujuan

1.    Untuk mengetahui pengertian dari kurikulum
2.    Untuk mengetahuifungsi kurikulum
3.    Untuk mengetahuiperanan kurikulum
4.    Untuk mengetahui yang dimaksud dari kurikulum ideal, kurikulum aktual dan kurikulum tersembunyi



BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kurikulum

Kurikulum bukan berasal dari bahasa Indonesia ,tetapi berasal dari bahasa Latin yang kata dasarnya adalah currere, secara harfiah berarti lapangan perlombaan lari. Lapangan tersebut ada batas start dan batas finish. Dalam lapangan pendidikan pengertian tersebut dijabarkan bahwa bahan belajar sudah ditentukan secara pasti dari mana mulai diajarkannya dan kapan diakhiri,dan bagaimana cara untuk menguasai bahan agar dapat mencapai gelar.[1]
Definisi kurikulum menurut UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional tertuang dalam pasal 1 butir 19 sebagai berikut:
“Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”
Dulu kurikulum pernah diartikan sebagai Rencana Pelajaran, yang terbagi menjadi rencana pelajaran minimum dan rencana pelajaran terurai. Dalam kenyataannya di sekolah rencana pelajaran tersebut tidak semata-mata hanya membicarakan proses pengajaran saja, bahkan yang dibahas lebih luas lagi yaitu, mengenai masalah pendidikan.
Akibat dari berbagai perkembangan, terutama perkembangan masyarakat dan kemajuan teknologi, konsep kurikulum selanjutnya juga menerobos pada dimensi waktu dan tempat. Artinya mengambil bahan ajar dan berbagai pengalaman belajartidak hanya terbatas pada waktu sekarang saja, tetapi juga memperhatikan bahan ajar dan berbagai pengalaman belajar pada waktu lampau dan yang akan datang.
Dengan demikian kurikulum itu merupakan program pendidikan bukan program pengajaran, yaitu program yang direncanakan diprogramkan dan dirancangkan yang berisi berbagai bahan ajar dan pengalaman belajar baik yang berasal dari waktu yang lalu, sekarang maupun yang akan datang. Berbagai bahan ajar tersebut direncanakan secara sistematik, artinya direncanakan dengan memperhatikan keterlibatan berbagai faktor pendidikan secara harmonis. Berbagai bahan ajar yang dirancang tersebut harus sesuai dengan norma-norma yang berlaku sekarang, diantaranya harus sesuai dengan Pancasila, UUD 1945, GBHN, UU SISDIKNAS, PP No. 27 dan 30, adat istiadat dan sebagainya. Program tersebut akan dijadikan pedoman bagi tenaga pendidik maupun peserta didik dalam pelaksanaan proses pembelajaran agar dapat mencapai cita-cita yang diharapkan sesuai dengan yang tertera pada tujuan pendidikan.
Jadi kurikulum  ialah suatu program pendidikan yang berisikan berbagai bahan ajar dan pengalaman belajar yang diprogramkan, direncanakan dan dirancangkan secara sistematik atas norma-norma yang berlaku yang dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran bagi tenaga kependidikan dan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan.

B. Fungsi Kurikulum

Pada dasarnya kurikulum berfungsi sebagai pedoman atau acuan. Bagi guru, kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran. Bagi kepala sekolah dan pengawas, kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan supervise atau pengawasan. Bagi orang tua, kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam membimbing anaknya belajar di rumah. Bagi masyarakat, kurikulum berfungsi sebagai pedoman untuk memberikan bantuan bagi terselenggaranya proses pendidikan di sekolah. Sedangkan bagi siswa, kurikulum berfungsi sebagai suatu pedoman belajar.
Berkaitan dengan fungsi kurikulum bagi siswa sebagai subjek didik, terdapat enam fungsi kurikulum, yaitu:
1.    Fungsi Penyesuaian,mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu mengarahkan siswa agar memiliki sifat well adjusted yaitu mampu menyesuaikan dirinya dengan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Lingkungan itu sendiri senantiasa mengalami perubahan dan bersifat dinamis. Oleh karena itu, siswa pun harus memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di lingkungannya.
2.    Fungsi Integrasi, mengandung makna bahwa kurikulum sebagi alat pendidikan harus mampu menghasilkan pribadi-pribadi yang utuh. Siswa pada dasarnya merupakan anggota dan bagian integral dari masyarakat. Oleh karena itu, siswa harus memiliki kepribadian yang dibutuhkan untuk dapat hidup dan berintegrasi dengan masyarakatnya.
3.    Fungsi Diferensiasi, mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu memberikan pelayanan terhadap perbedaan individu siswa. Setiap siswa memiliki perbedaan, baik dari aspek fisik maupun psikis yang harus dihargai dan dilayani dengan baik.
4.    Fungsi Persiapan, mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu mempersiapkan siswa untuk melanjutkan studi ke jenjang pendidikan berikutnya. Selain itu, kurikulum juga diharapkan dapat mempersiapkan siswa untuk dapat hidup dalam masyarakat seandainya karena sesuatu hal, tidak dapat melanjutkan pendidikannya.
5.    Fungsi Pemilihan, mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih program-program belajar yang sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
6.    Fungsi Diagnostik, mengandung makna bahwa kurikulum sebagi alat pendidikan harus mampu membantu dan mengarahkan siswa untuk dapat memahami dan menerima kekuatan (potensi) dan kelemahan yang dimilikinya. [2]

C. Peranan Kurikulum

Kurikulum dalam pendidikan formal di sekolah atau madrasah memiliki peranan yang sangat strategis dan menentukan pencapaian tujuan pendidikan. Apabila di rinci secara lebih mendetail terdapat tiga peranan yang dinilai sangat penting, yaitu peranan konservatif, peranan kreatif dan peranan kritis atau evaluatif.[3]
1.    Peranan Konservatif. Peranan Konservatif menekankan bahwa kurikulum dapat dijadikan sebagai sarana untuk mentransmisikan nilai-nilai warisan budaya masa lalu yang dianggap masih relevan dengan masa kini kepada generasi muda, dalam hal ini para siswa. Peranan konservatif ini pada hakikatnya menempatkan kurikulum yang berorientasi ke masa lampau. peranan ini sifatnya menjadi sangat mendasar, disesuaikan dengan kenyataan bahwa pendidikan pada hakikatnya merupakan proses sosial. Salah satu tugas pendidikan yaitu memengaruhi dan membina siswa sesuai dengan nilai-nilai sosial yang hidup di lingkungan masyarakatnya.
2.    Peranan Kreatif. Pengembangan ilmu pengetahuan dan aspek-aspek lainnya senantiasa terjadi seriap saat. peranan kreatif menekankan bahwa kurikulum harus mampu mengembangkan sesuatu yang baru sesuai dengan perkembangan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan masyarakat pada masa sekarang dan masa mendatang. Kurikulum harus mengandung hal-hal yang dapat membantu setiap siswa mengembangkan semua potesi yang ada pada dirinya untuk memperoleh pengetahuan-pengetahuan baru, kmampuan-kemampuan baru, serta cara berpikir baru yang dibutuhkan dalam kehidupannya.
3.    Peranan Kritis dan Evaluatif. Peranan ini dilatarbelakangi oleh adanya kenyataan bahwa nilai-nilai dan budaya yang hidup dalam masyarakat senantiasa mengalami perubahan, sehingga pewarisan nilai-nilai dan budaya masa lalu kepada siswa perlu disesuaikan dengan kondisi yang terjadi pada masa sekarang. Selain itu, perkembangan yang terjadi pada masa sekarang dan masa mendatang belum tentu sesuai dengan apa yang dibutuhkan . Oleh karena itu, peranan kurikulum tidak hanya mewariskan nilai dan budaya yang ada atau menerapkan hasil perkembangan baru yang terjadi, melainkan juga memiliki peranan untuk menilai dan memilih nilai dan budaya serta pengetahuan baru yang akan diwariskan tersebut. Dalam hal ini, kurikulum harus turut aktif berpartisipasi dalam control atau filter sosial. Nilai-nilai sosial yang tidak sesuai lagi dengan keadaan dan tuntutan masa kini dihilangkan dan diadakan modifikasi atau penyempurnaan-penyempurnaan.

D. Kurikulum Ideal ,Aktual dan Tersembunyi                       

Kurikulum ideal, yaitu kurikulum yang berisi sesuatu yang ideal, sesuatu yang dicita-citakan sebagaimana yang tertuang di dalam dokumen kurikulum.
Kurikulum aktual, yaitu kurikulum yang dilaksanakan dalam proses pengajaran dan pembelajaran. Kenyataan pada umumnya memang jauh berbeda dengan harapan. Namun demikian, kurikulum aktual seharusnya mendekati dengan kurikulum ideal. Kurikulum dan pengajaran merupakan dua istilah yang tidak dapat dipisahkan. Kurikulum merujuk kepada bahan ajar yang telah direncanakan yang akan dilaksanakan dalam jangka panjang. Sedang pengajaran merujuk kepada pelaksanaan kurikulum tersebut secara bertahap dalam belajar mengajar.   
Jadi, Kurikulum ideal adalah kurikulum yang diharapkan dapat dilaksanakan dan berfungsi sebagai acuan atau program guru dalam proses belajar mengajar. Karena kurikulum ini menjadi pedoman bagi guru maka kurikulum ini juga disebut kurikulum formal atau kurikulum tertulis (written curriculum). Namun dalam prakteknya pelaksanaan kurikulum ideal mengalami beberapa hambatan dalam pelaksanaanya. Diantaranya adalah sarana dan prasarana, kemampuan guru serta kebijaksanaan sekolah/kepala sekolah. Karena hal tersebut maka guru hanya bisa melakukan kurikulum sesuai dengan keadaan yang ada. Inilah yang disebut kurikulum Aktual. Semakin jauh jarak antara kurikulum ideal dengan aktual maka dapat diperkirakan makin buruklah kualitas pendidikan di sekolah tersebut demikian juga sebaliknya.
Kurikulum tersembunyi adalah kejadian yang tak di duga yang terjadi pada saat pelaksanaan kurikulum ideal ke dalam kurikulum aktual. Kejadian yang tak terduga ini bisa berasal dari pengaruh guru, kepala sekolah, tenaga administrasi, atau bahkan dari peserta didik itu sendiri. Misalkan pada pelajaran biologi, siswa diberi referensi buku biologi lain yang berbahasa Inggris. Dengan begitu siswa secara tidak langsung juga mengasah kemampuan Bahasa Inggrisnya selain kemampuan Biologi.
Implemnetasi kurikulum adalah penerapan atau pelaksanaan program kurikulum yang telah dikembangkan dalam tahap sebelumnya, kemudian diuji coba dengan pelaksanaan dan pengelolaan, dengan senantiasa dilakukan penyesuaian terhadap situasi lapangan dan karakteristik peserta didik, baik perkembangan intelektual, emosional, serta fisiknya.
Adapun tahapan implementasi kurikulum mencakup tiga kegiatan pokok, yaitu:
1.    Pengembangan program, mencakup program tahunan, semester, bulanan, mingguan, dan harian. Selain itu ada juga program bimbingan dan konseling atau program remedial.
2.    Pelaksanaan pembelajaran, pada hakikatnya pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Tugas guru yang paling utama adalah mengkondisikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan perilaku bagi peserta didik tersebut.
3.    Evaluasi, proses yang dilaksanakan sepanjang proses pelaksanaan kurikulum semester serta penilaian akhir formatif dan sumatif mencakup penilaian keseluruhan secara utuh untuk keperluan evaluasi pelaksaaan kurikulum.
Dengan tahap-tahap tersebut akan tercapai tujuan-tujuan kegiatan yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Hal itu secara otomatis akan meningkatkan pemanfaatan dan penerapan kurikulum baik yang ideal maupun aktual.
Istilah teknis
1.    Kurikulum ideal adalah kurikulum yang di harapkan dapat di capai dan dilaksanakan oleh guru da siswa, dinamakan juga sebagai kurikulum potensial.
2.    Kurikulum aktual adalah kurikulum yang hanya dapat dilaksanakan oleh guru dan siswa sesuai dengan kenyataan yang ada, dinamakan juga sebagai kurikulum yang nyata.
3.    Kurikulum tersembunyi, adalah segala sesuatu yang dapat mempengaruhi proses dan hasil pendidikan dinamakan juga hidden curriculum
Uraian
1.     Kurikulum ideal yaitu kurikulum yang diharapkan dapat dilaksanakan dan berfungsi sebagai acuan atau pedoman guru dalam proses belajar dan mengajar. oleh karena itu kurikulum ideal merupakan pedoman bagi guru, maka maka kurikulum ini juga dinamakan kurikulum formal atau kurikulum tertulis (written curriculum). contoh dari kurikulum ini adalah kurikulum sebagai suatu dokumen seperti kurikulum SMU 1989,kurikulum SD 1975 yang berlaku pada tahun itu dan lain sebagainya.
2.     Kurikulum aktual yaitu kurikulum yang secara real dapat dilaksanakan oleh guru sesuai dengan keadaan dan kondisi yang ada.. kondisi-kondisi yang dapat mempengaruhi pelaksanaan kurikulum aktual diantaranya adalah sarana yang tersedia disekolah, kemampuan sumberdaya manusia khususnya guru dan kebijakan-kebijakan sekolah.
3.     Kurikulum tersembunyi yaitu segala sesuatu yang tidak direncanakan atau tidak diprogramkan yang dapat mempengaruhi perubahan prilaku siswa. segala segala sesuatu yang dapat mempengaruhi itu bisa adat istiadat,kebudayaan,kebiasaan dan sebagainya termasuk prilaku guru dan organisasi kelas.





BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kurikulum  ialah suatu program pendidikan yang berisikan berbagai bahan ajar dan pengalaman belajar yang diprogramkan, direncanakan dan dirancangkan secara sistematik atas norma-norma yang berlaku yang dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran bagi tenaga kependidikan dan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan.
Kurikulum ideal yaitu kurikulum yang diharapkan dapat dilaksanakan dan berfungsi sebagai acuan atau pedoman guru dalam proses belajar dan mengajar. oleh karena itu kurikulum ideal merupakan pedoman bagi guru, maka maka kurikulum ini juga dinamakan kurikulum formal atau kurikulum tertulis (written curriculum). contoh dari kurikulum ini adalah kurikulum sebagai suatu dokumen seperti kurikulum SMU 1989,kurikulum SD 1975 yang berlaku pada tahun itu dan lain sebagainya.
Kurikulum aktual yaitu kurikulum yang secara real dapat dilaksanakan oleh guru sesuai dengan keadaan dan kondisi yang ada.. kondisi-kondisi yang dapat mempengaruhi pelaksanaan kurikulum aktual diantaranya adalah sarana yang tersedia disekolah, kemampuan sumberdaya manusia khususnya guru dan kebijakan-kebijakan sekolah.
Kurikulum tersembunyi yaitu segala sesuatu yang tidak direncanakan atau tidak diprogramkan yang dapat mempengaruhi perubahan prilaku siswa. segala segala sesuatu yang dapat mempengaruhi itu bisa adat istiadat,kebudayaan,kebiasaan dan sebagainya termasuk prilaku guru dan organisasi kelas.

B. Saran

Akhirnya selesailah makalah saya yang membahas tentang Hakekat Kurikulum. Sungguh, masih banyak kekurangan yang harus saya perbaiki dalam penyusunan makalah ini. Apabila terdapat kesalahan penulisan saya mohon maaf, kritik dan saran dari pembaca akan saya tunggu. Terimakasih.


DAFTAR PUSTAKA


Dakir.2010. Perencanaan & Pengembangan Kurikulum. Jakarta. PT Rineka Cipta.
Tim pengembangan MKDP.2011. Kurikulum & pembelajaran . Jakarta .Rajawali pers.
Andra saputra. 2014.KurikulumIdeal, Aktual dan Tersembunyi.
http://andraputraa.blogspot.co.id/2014/03/kurikulum-ideal-aktual-dan-tersembunyi.html.
Blogger.2009.http://chabiq.blogspot.co.id/2009/12/kurikulum-ideal-aktual-dan-tersembunyi.html.







[1]Dakir.2010.Perencanaan & Pengembangan Kurikulum. Jakarta. PT Rineka Cipta.  Hlm 2
[2]Tim pengembangan MKDP.2011. Kurikulum & pembelajaran . Jakarta .Rajawali pers. Hlm 9-10
[3]Ibid. Hlm 10-12

Tidak ada komentar: