Kamis, 16 November 2017

KERANGKA KERJA PENGEMBANGAN KURIKULUM



MATA KULIAH                                                        DOSEN PEMBIMBING
TELAAH KURIKULUM PAI SD/SMP/SMA         BAKHTIAR NASUTION, M.Pd.I



MAKALAH
Kerangka Kerja Pengembangan Kurikulum

Disusun oleh:

WIRDATUL FITRI
NIM : 1216.16.200.1634


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DINIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM PEKANBARU
1439 H/ 2017 M


KATA PENGANTAR


Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga tugas makalah   ini dapat terselesaikan dengan lancar dan tepat pada waktunya. Selanjutnya sholawat dan salam saya kirimkan kepada nabi besar Muhammad SAW sebagaimana beliau telah mengangkat derajat manusia dari alam kegelapan menuju alam yang terang benderang.
Ucapan terima kasih saya berikan kepada bapak dosen Bakhtiar Nasution, MPd.I. Selaku dosen pengampu mata kuliah Telaah Kurikulum PAI SD/SMP/SMA yang telah memberikan ilmu serta arahan pada tugas makalah ini.
Selanjutnya ucapan terima kasih saya berikan kepada teman-teman yang telah mau bekerja sama dan memberikan bantuannya terhadap tugas ini, tanpa mereka makalah ini juga tidak akan terselesaikan tepat pada waktunya. Harapan saya, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembacanya serta dapat menambah pengetahuan dan pemahaman pada pembahasan makalah ini. Aamiin.
Tentunya masih banyak kesalahan pada tugas makalah ini yang mungkin saya tidak sadari, oleh karena itu kritik dan saran bagi pembaca sangat saya harapkan guna perbaikan tugas makalah-makalah selanjutnya.



Pekanbaru, 12 Oktober2017

Penyusun

 


DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR.. ii
DAFTAR ISI. iii
BAB I. 4
PENDAHULUAN.. 4
A.   Latar belakang. 4
B.    Rumusan masalah. 4
C.    Tujuan. 4
BAB II. 5
PEMBAHASAN.. 5
A.   Pengertian kerangka kerja pengembangan kurikulum.. 5
B.    Karakteristik pengembangan kurikulum.. 5
C.    Kerangka kerja pengembangan kurikulum.. 7
BAB III. 10
PENUTUP.. 10
A.   Kesimpulan. 10
B.    Saran. 10
DAFTAR PUSTAKA.. 11






BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Pengembangan kurikulum sebenarnya merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Ia sebagai instrument yang membantu praktisi pendidikan untuk memenuhi kebutuhan peserta didik dan kebutuhan masyarakat. Pengembangan kurikulum merupakan alat untuk membantu guru melakukan tugasnya mengajar dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Pengembangan kurikulum tidak pernah berhenti, ia merupakan proses yang berkelanjutan dan terus menerus sejalan dengan perkembangan dan tuntutan zaman dan perubahan yang terjadi didalam masyarakat.
Tidak dipungkiri dengan silih bergantinya kurikulum yang diterapkan dalam pendidikan di Indonesia membuat anak menjadi bingung dan terbebani tanpa ada arah pengembangan yang betul-betul diimplementasikan sesuai dengan perubahan yang diinginkan pada kurikulum tersebut. Tidak bisa dipungkiri perubahan kurikulum selalu mengarah kepada usaha perbaikan sistem yang ada.
Oleh sebab itu pada kesempatan ini penulis akan menyusun bagaimana kerangka kerja perkembangan kurikulum tersebut sebenarnya. Semoga yang penulis sajikan ini dapat bermanfaat untuk para pembaca.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan kerangka kerja pengembangan kurikulum?
2.      Bagaimana karakteristik pengembangan kurikulum?
3.      Bagaimana kerangka kerja pengembangan kurikulum?
C.    Tujuan
1.      Mengetahui pengertian kerangka kerja pengembangan kurikulum.
2.      Mengetahui karakteristik pengembangan kurikulum.
3.      Mengetahui kerangka kerja pengembangan kurikulum.




BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Kerangka Kerja Pengembangan Kurikulum
Kerangka kerja merupakan rencana penulisan yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan yang akan digarap, dan merupakan rangkaian ide-ide yang disusun secara sistematis, logis, jelas, terstruktur, dan teratur.[1] Sedangkan kerangka kerjakurikulum adalah rencana, standar atau hasil pembelajaran yang menetapkan isi untuk dipelajari.[2]
Pengembangan kurikulum adalah proses perencanaan kurikulum agar menghasilkan rencana kurikulum yang luas dan spesifik.[3] Proses ini berhubungan dengan seleksi dan organisasian berbagai komponen situasi belajar mengajar, antara lain penetapan jadwal pengorganisasian kurikulum dan spesifikasi tujuan yang disarankan, mata pelajaran, kegiatan, sumber dan alat pengukur pengembangan kurikulum yang mengacu pada kreasi sumber-sumber unit, dan garis pelajaran kurikulum ganda lainnya, untuk memudahkan prosess belajar mengajar.
Jadi, penulis menyimpulkan bahwasannya kerangka kerja pengembangan kurikulum ialah proses perencanaan kurikulum yang disusun secara sistematis, logis, jelas, dan terstruktur sehingga menghasilkan rencana kurikulum yang luas dan spesifik.
B.     Karakteristik Pengembangan Kurikulum
Berikut ini adalah beberapa karakteristik dalam pengembangan kurikulum:
1.      Rencana kurikulum harus dikembangkan dengan tujuan yang jelas. Salah satu maksud utama rencana kurikulum adalah mengidentifikasi cara untuk mencapai tujuan.
2.      Suatu program atau kegiatan yang dilaksanakan di sekolah merupakan bagian dari kurikulum yang dirancang selaras dengan prosedur pengembangan kurikulum.
3.      Rencana kurikulm yang baik dapat menghasilkan terjadinya prose belajar yang baik, karena berdasarkan kebutuhan dan minat siswa.
4.      Rencana kurikulum harus mengenalkan dan mendorong diversitas diantara para pelajar. Proses belajar akan menyenangkan jika rencana kurikulum menyediakan berbagai kesempatan yang memungkinkan mereka mengembangkan potensi pribadi, melakukan berbagai kegiatan, dan memanfaatkan berbagai sumber di sekolah.
5.      Rencana kurikulum harus menyiapkan semua aspek situasi belajar-mengajar, seperti tujuan, konten, aktivitas, sumber, alat pengukur, penjadwalan, dan fasilitass yang menunjang.
6.      Rencana kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan karekteristik siswa pengguna. Oleh karena itu, pengembangan kurikulum harus mengandung gagasan yang jelas tentang tahapan kognitif, kebutuhan perkembangan, gaya belajar, prestasi awal, konsep diri sebagai pelajar, dan lain-lain.
7.      The subject arm approach adalah pendekatan kurikulum yang banyak digunakan di sekolah. Pengguna pendekatan lain pada semua program juga diperlukan, untuk menjaga keseimbangan dan memenuhi tujuan pendidikan yang luas serta diversitas kebutuhan di kalangan siswa.
8.      Rencana kurikulum harus memberikan fleksibilitas untuk memungkinkan terjadinya perencanaan guru-siswa. Perencanaan guru-siswa memberi kesempatan bagi siswa untuk mempelajari keterampilan perencanaan.
9.      Rencana kurikulum harus memberikan fleksibilitas yang memungkinkan masuknya ide-ide spontan selama terjadinya interaksi antara guru dan siswa dalam situasi belajar yang khusus.
10.  Rencana kurikulum sebaiknya merefleksikan keseimbangan antara kognitif, afektif dan psikomotorik.[4]
Beauchamp mengemukakan lima prinsip dalam pengembangan teori kurikulum, yaitu (Ibrahim,2006):
1.      Setiap teori kurikulum harus dimulaidengan perumusan (defenisi) tentang rangkaian kejadian yang dicakupnya.
2.      Setiap teori kurikulum harus mempunyai kejelasan tentang nilai-nilai dan sumber-sumber yang menjadi titik tolaknya.
3.      Setiap teori kurikulum perlu menjelaskan karakteristik desain kurikulumnya.
4.      Setiap teori kurikulum harus menggambarkan proses-proses penentuan kurikulum serta interaksi di antara proses tersebut.
5.      Setiap teori kurikulum hendaknya mempersiapkan ruang untuk dilakukannya proses penyempurnaan.

C.    Kerangka Kerja Pengembangan Kurikulum
1.      Asumsi
Asumsi yang digunakan dalam pengembangan kurikulum menekankan kepada keharusan pengembangan kurikulum yang telah terkonsep dan diinterpretasikan dengan cermat, sehingga upaya-upaya yang terbatas dalam reformasi pendidikan, kurikulum yang tidak berimbang, dan inovasi jangka pendek dapat dihindarkan.
Dalam konteks ini, kurikulum didefenisikan sebagai suatu rencana untuk mencapai hasil-hasil yang diharapkan, atau dengan kata lain suatu rencana mengenai tujuan, hal yang dipelajari, dan hasil pembelajaran. Pembelajaran merupakan proses mengajar,  yaitu menyiapkan lingkungan mengajar agar siswa dapat berinteraksi dengan orang, benda, tempat, dan ide melalui penyampaian kurikulum. Berkaitan dengan hal tersebut, pengembangan kurikulum merupakan suatu proses perencanaan yang kompleks, mulai dari penilaian kebutuhan, identifikasi hasil-hasil belajar yang diharapkan, serta persiapan pembelajaran untuk mencapai tujuan dan pemenuhan kebutuhan budaya, sosial, dan personal.
2.      Tujuan pengembangan kurikulum
Istilah yang digunakan untuk menyatakan tujuan pengembangan kurikulum adalah goals dan objectives. Tujuan sebagai goals dinyatakan dalam rumusan yang lebih abstrak dan bersifat umum, dan pencapaiannya relative dalam jangka panjang. Adapun tujuan sebagai objectives lebih bersifat khusus, operasional, dan pencapaiannya dalam jangka pendek.
Tujuan merupakan aspek yang sangat penting dalam pengembangan kurikulu. Tujuan berfungsi untuk menentukan arah seluruh upaya kependidikan sekolah atau unit organisasi lainnya, sekaligus menstimulasi kualitas yang diharapkan. Berbagai kegiatan lain dalam pengembangan kurikulum, seperti penentuan ruang lingkup, sekuensi dan kriteria seleksi konten, tidak akan efektif jika tidak berdasarkan tujuan yang signifikan. Tujuan pendidikan pada umumnya berdasarkan pada filsafat yang dianut atau yang mendasari pendidikan tersebut.
3.      Penilaian kebutuhan
Kebutuhan merupakan suatu hal yang pokok dalam perencanaan(Unruh dan Unruh, 1984). Dalam pengembangan kurikulum dan pembelajaran, kebutuhan didefenisikan sebagai perbedaan antara keadaan actual dan keadaan ideal yang dicita-citakan.
Penilaian kebutuhan adalah prosedur, baik secara terstruktur maupun informal, untuk mengidentifikasi kesenjangan antara situasi “di sini dan sekarang” dan tujuan yang diharapkan. Penilaian kebutuhan dapat mendahului maupun mengikuti penentuan tujuan. Kebutuhan juga dapat dimanfaatkan oleh pengembang kurikulum untuk melakuakn revisi dan modifikasi kurikulum.
4.      Konten kurikulum
Pada umumnya, konten kurikulum dipandang sebagai informasi yang terkandung dalam bahan-bahan yang dicetak, rekaman audio dan visual, computer dan alat-alat elektronik lainny, atau yang ditransmisikan secara lisan. Konten kurikulum yang seperti ini sebenarnya sangat potensial bagi siswa. Informasi menjadi konten bagi siswa jika dapat memberi pengertian terhadap aktivitas yang berguna. Karean itu, seleksi konten untuk kurikulum dan pembelajaran hanya merupakan salah satu bagian dari tugas-tugas pengembangan kurikulum yang berhbungan dengan konten tersebut.  
5.      Sumber materi kurikulum
Materi kurikulum yang diperlukan oleh para pengembang kurikulum dapat diperoleh di buku-buku teks dan petunjuk bagi guru. materi tersebut juga dapat diperoleh di beberapa tempat seperti perpustakaan kurikulum di berbagai universitas, khususnya pada bagian pendidikan. Selain itu pusat-pusat sistem sekolah umum, pusat pendidikan guru, kantor konsultan kurikulum, departemen pendidikan dan agen-agen pelayanan pendidikan regional lainnya, juga merupakan tempat untuk memperolehmateri kurikulum.
Deskripsi dan analisi suatu pandangan komprehensif tentang lapangan kurikulum tidak mungkin tersaji hanya dalam satu literature. Oleh karena itu, diperlukan sumber-sumber yang mendukung dalam memperoleh informasi dan ide-ide lebih jauh tentang lapangan kurikulum yang dikaji. Sumber-sumber yang dimaksud meliputi karya-karya yang diterbitkan oleh asosiasi professional, penerbit berkala, dan buku-buku teks yang relevan.
6.      Implementasi kurikulum
Sebuah kuriulum yang telah dikembangkan tidak akan berarti (menjadi kenyataan) jika tidak diimplementasikan, dalam artian digunakan secara actual di sekolah dan di kelas. Dalam implementasi ini, tentu saja harus diupayakan penanganan terhadap pengaruh,factor-faktor tertentu, misalnya kesiapan sumber daya, factor budaya masyarakat, dan lain-lain.
Berbagai dimensi implementasi kurikulum yang penting untuk dicermati adalah materi kurikulum, struktur organisasi kurikulum, peranan atau perilaku, pengetahuan, dan internalisasi nilai. Keberhasilan implementasiditentukan oleh aspek perencanaan dan strategi implementasinya. Pada perinsipnya, implementasi ini mengintegrasikan aspek-aspek filosofis, tujuan, subject matter, strategi mengajar dan kegiatan belajar, serta evaluaasi dan feedback.  
7.      Evaluasi kurikulum
Evaluasi adalah proses interaksi, deskripsi, dan pertimbangan untuk menemukan hakikat dan nilai dari suatu hal yang dievaluasi, dalam hal ini kurikulum. Evaluasi kurikulum sebenarnya untuk memperbaiki substansi kurikulum, prosedur implementasi, metode instruksional, serta pengaruhnya pada belajar dan perilaku siswa.
Pertimbangan lainnya bagi evaluator kurikulum adalah evaluasi formatif (untuk perbaikan program) dan evaluasi sumatif, untuk memutuskan melanjutkan program yang dievaluasi atau menghentikannya dengan program lain. Model-model yang dapat dipilih dan diaplikasikan adalah model pencapaian tujuan, model pertimbangan, model pengambilan keputusan, dan model deskriptif. 
8.      Keadaan di masa mendatang
Karena mansia memiliki visi terhadap masa yang akan datang, maka manusia selalu menghadapi tantangan yang semakin berat. Dalam pengembangan kurikulum dan pembelajaran, pandangan dan kecendrungan pada kehidupan masa datang sudah menjadi kepentingan pokok.
Prediksi keadaan penduduk, persediaan makanan, polusi, sumber-sumber yang tidak dapat diperbaharui, ancaman nuklir, serta gejolak politik dan ekonomi, harus direspon sejak sekarang, tidak terkecuali respon dari pengembangan pendidikan. Dengan kata lain, setiap rencana pengembangan kurikulum harus memasukkan pertimbangan kehidupan di masa depan, serta implikasinya pada perencanaan kurikulum.[5]



BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Kerangka kerja pengembangan kurikulum ialah proses perencanaan kurikulum yang disusun secara sistematis, logis, jelas, dan terstruktur sehingga menghasilkan rencana kurikulum yang luas dan spesifik.
Beberapa karakteristik dalam pengembangan kurikulum:
1.      Rencana kurikulum harus dikembangkan dengan tujuan yang jelas.
2.      Suatu program atau kegiatan yang dilaksanakan di sekolah merupakan bagian dari kurikulum yang dirancang selaras dengan prosedur pengembangan kurikulum.
3.      Rencana kurikulum yang baik dapat menghasilkan terjadinya proses belajar yang baik.
4.      Rencana kurikulum harus mengenalkan dan mendorong diversitas diantara para pelajar.
5.      Rencana kurikulum harus menyiapkan semua aspek situasi belajar-mengajar.
6.      Rencana kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan karekteristik siswa pengguna.
7.      The subject arm approach adalah pendekatan kurikulum yang banyak digunakan di sekolah
8.      Memberikan fleksibilitas untuk memungkinkan terjadinya perencanaan guru-siswa.
9.      Memberikan fleksibilitas yang memungkinkan masuknya ide-ide spontan.
10.   Merefleksikan keseimbangan antara kognitif, afektif dan psikomotorik.
Diantara kerangka kerja perkembangan kurikulum adalah:
1.      Asumsi
2.      Tujuan pengembangan kurikulum
3.      Penilaian kebutuhan
4.      Konten kurikulum
5.      Sumber materi kurikulum
6.      Implementasi kurikulum
7.      Evaluasi kurikulum
8.      Keadaan di masa mendatang
B.     Saran
Penulis menyadari jika dalam tulisan ini masih banyak kekurangan. Karena itu penulis berharap masukan dan saran yang membangun agar sempurnanya makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Prof. Dr. H. Oemar Hamalik,2007, Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum, Bandung:PT Remaja Rosdakarya
http://edytono.blogspot.co.id/2010/04/kerangka-kerja-outline.html https://id.wikipedia.org/wiki/Kerangka_kerja



[1]http://edytono.blogspot.co.id/2010/04/kerangka-kerja-outline.html
[2]https://id.wikipedia.org/wiki/Kerangka_kerja
[3]Prof. Dr. H. Oemar Hamalik,2007, Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum, Bandung:PT Remaja Rosdakarya,hlm  183
[4] Ibid, hlm.184-185
[5] Ibid, hlm.185-191

Tidak ada komentar: