MAKALAH
ETIKA DAN PROFESI GURU
PENGERTIAN
DAN ASPEK-ASPEK PROFESIONALISME GURU

DOSEN
PEMBIMBING :
RINAH,
M.Pd
DISUSUN
OLEH:
HAYATUN
SAKINAH
KHAIRUL
UMAM
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) DINIYAH
PEKANBARU
1439
H/2018 M
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. MANFAAT PENULISAN
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PROFESIONALISME GURU
B. ASPEK-ASPEK PROFESIONALISME GURU
C. KEMAMPUAN DASAR GURU PROFESIONAL
D. INDIKATOR GURU
PROFESIONAL
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah Kita
panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang mana dengan Taufiq dan Hidayah
serta Inayah-Nya,saya dapat menyelesaikan
makalah sederhana ini.
Semoga shalawat dan
salam senantiasa dilimpahkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad Saw dan seluruh
keluarganya, para sahabat,tabi’in,dan tabi’it-tabi’in, serta para pengikut
setia Beliau hingga akhir zaman.
Makalah ini membahas
tentang “Pengertian profesionalisme guru dan aspek-aspek profesionalisme
guru” yang dirangkum dari beberapa sumber, dengan maksud agar memudahkan
Mahasiswa dalam mempelajari materi perkuliahan.
Semoga dengan
tersusunnya makalah ini, bisa dijadikan sebagai pelajaran dan bermanfaat untuk
kita semua, amin.
Pekanbaru , 16 September 2018
Penulis
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Guru memang bukanlah satu-satunya sumber belajar,
walaupun tugas,peranan dan fungsinya dalam proses ngajar mengajar sangat
penting. kalau di tilik dalam sejarah perkembangan profesi guru, tugas mengajar
sebenarnya adalah pelimpahan dari tugas dari urang tua karena tidak mampu lagi
memberikan pengetahuan, keterampilan dan sikap-sikap tertentu sesuai dengan
perkembangan zaman. Sejatinya guru telah menjadi pendidik profesional, karenanya
secara impilisit ia telah merelakan dirinya menerima dan memikul sebagai
tanggung jawab pendidikan yang terpikul di pundak orang tua.
Para orang tua tatkala menyerahkan anaknya kepada
guru, sekaligus berarti pelimpahan sebagai tanggung jawab pendidikan anaknya
kepada guru tersebut.hal ini pun menunjukkan pula bahwa orang tua tidak mungkin
menyerahkan anaknya kepada sembarang guru karna tidak sembarang dapat menjadi guru. Namun semenjak
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dan perkembangan masyarakat serta
budaya dan umumnya, berkembang pulalah tugas dan peran guru,seiring dengan
berkembanganya jumlah anak yang memerlukan pendidikan.
Namun pada makalah ini perlu diperhatikan secara tentang
pengertian profesionalisme guru itu sebenarnya menurut para tokoh serta apa
sajakah aspek-aspek profesionalisme guru itu.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apa pengertian
profesionalisme guru menurut para tokoh ?
2.
apa sajakah
aspek-aspek profesionalisme guru itu?
C.
MANFAAT
PENULISAN
1.
Untuk
mengetahui pengertian profesionalisme
guru menurut para tokoh .
2.
Untuk
mengetahui aspek-aspek profesionalisme
guru .
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN PROFESIONALISME
GURU
Secara harfiyah guru fropesional terdiri dari dua
kata yang mengandung makna sangat menarik untuk di kaji. Kedua makna tersebut
akan terwujud manakala saling melengkapi dalam penggunaannya. Sebagaimana dalam
UU Guru dan dosen, guru sendiri merupakan
tenaga pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,melatih,menilai
dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal ,pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Sedangkan profesional adalah
pekerjaan atau kegiatan yang di lakukan oleh seseorang dan sumber penghasilan
kehidupan yang memerlukan keahlian,kemahiran,atau kecakapan yang memenuhi
setandar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.
Perihal teori guru profesional telah banyak di
kemukakan oleh pakar manajemen pendidikan, seperti Rice & Bishoprick
mendepinisikan guru profesional adalah
guru yang mampu mengelola dirinya sendiri dalam melaksanakan tugas-tugasnya
sehari-hari. Pendapatnya ini menekankan pada maksud peroses yang bergerak dari
ketidak tahuan menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi bisa. Demikian dalam
pengertian ini mengisyaratkan bahwa guru hendak memiliki pengetahuan yang luas,
kematangan dan mampu menggerakkan dirinya sendiri dalam upaya peningkatan mutu
pendidikan. Sedangkan menurut Glicman menegaskan bahwa seseorang akan bekerja
secara profesional bila mana memiliki kemampuan dan motivasi kerja yang tinggi
yang di barengi dengan kesungguhan hati. Hal ini mengindikasikan bahwa
sekalipun seseorang memiliki kemampuan tinggi tapi motovasinya lemah, maka
tidak dapat di katakan profesional.dan sebaliknya jika hanya mengandalkan motivasi
saja tanpa dibarengi kemampuan yang cukup, maka selamanya pula tidak dapat di
katakan sebagai seorang yang profesional.[1]
Profesionalisme
berasal dari kata profession dalam bahasa Inggris demikian menurut Jalal dan Baharuddin yang sudah dikutib oleh Abu Bakar
dkk. Profesionalisme guru adalah bagaimana seorang guru sedapat mungkin
memenuhi tugas dan tanggung jawab sebagai seorang pendidik sesuai dengan standard
operational prosedur(SOP) yang telah dditetapkan oleh Kemendikbud republik
indonesia.
Ciri-ciri profesionalisme guru
1. Seorang
guru yang profesional harus menguasai bidang ilmu pengetahuan yang akan
diajarkanya dengan optimal dan meningkatkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan
yang diajarkanya sehingga selalu update.
2. Seorang
guru yang berpegang pada profesionalisme harus memiliki kemampuan mengajarkan
atau menyampaikan ilmu yang dimilikinya kepada murid-muridnya secara optimal.
3. Seorang
guru yang profesional selalu berpegang teguh kepada kode etik profesional. [2]
B.
ASPEK-ASPEK
PROFESIONALISME GURU
Kamal Muhammas Isa berpendapat
bahwa seorang guru harus mempunyai berbagai sifat dan sikap sebagai berikut
antara lain :
1. Seorang
guru haruslah seorang yang siap memikul tanggung jawab dan menunaikan amanah
dalam pendidikan generasi muda.
2. Seorang
guru harus mempersiapkan dirinya agar dapat melaksanakan tugasnya sebagai
pendidik yang dapat dipertanggung jawabkan baik kepada pemerintah selaku
operator pendidikan maupun tanggung jawab secara moral kepada masyarakat.
3. Seorang
guru semata mata hanya mengharapkan ganjaran dari Allah SWT, dan janganlah
seorang guru mempunyai rasa tamak,sebagaimana dinyatakan oleh Nabi Hud as dalam
Q.S. Huud ayat 51 yang artinya ‘Hai kaumku, Aku tidak meminta upah kepadamu
bagi seruanku ini. upahku tidak lain hanyalah dari Allah yang Telah
menciptakanku. Maka Tidakkah kamu memikirkan(nya)?”
4. Seorang
guru harus memilki sikap yang terpuji, berhati welas asih , berjiwa mulia,
niatnya ikhlas, taqwanya hanya pada Allah, ilmunya banyak dan pandai
menyampaikan berbagai buah pikirannya sehingga penjelasannya mudah ditangkap
dengan atau tanpa alat peraga.
5. Seorang
guru harus mencintai muridnya. Tidak boleh sombong dan tidak boleh menjauh,
sebaliknya ia harus mendekati anak didiknya . [3]
C. KEMAMPUAN DASAR GURU PROFESIONAL
10
Kemampuan Dasar Guru yang harus dimiliki:
- Mengembangkan
Kepribadian
Kepribadian
Guru sering dituru atau bahkan akan “pasti” ditiru oleh peserta didik sehingga
guru harus memiliki kepribadian yang baik : Bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha
Esa. Berperan Dalam Masyarakat Sebagai Warga Yang Berjiwa Pancasila. Mengembangkan
Sifat-Sifat Terpuji Yang Dipersyaratkan Bagi Jabatan Guru
- Menguasai
Landasan PendidikanLandasan pendidikan akan mempengaruhi proses
pembelajaran sehingga guru harus : Mengenal Tujuan Pendidikan Untuk
Pencapaian Tujuan Pendidikan Nasional. Mengenal Sekolah Dalam Masyarakat. Mengenal
Prinsip-Prinsip Psikologi Yang Dapat Dimanfaatkan Dalam Pembelajaran
- Menguasai
Bahan Pengajaran
Bahan
pembelajaran sangat penting dalam kelangsungan proses belajar mengajar, oleh
karena itu guru harus : Menguasai Bahan Pengajaran Kurikulum. Menguasai Bahan
Pengayaan.
- Menyusun
Program PengajaraN
Dalam
menyusun program pengajaran, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara
lain : Menetapkan Tujuan Pengajaran. Memilih Dan Menetapkan Bahan Pengajaran. Memilih
Dan Mengembangkan Strategi Pengajaran. Memilih Dan Mengembangkan Media
Pengajaran Yang Sesuai. Memilih Dan Memanfaatkan Sumber Belajar.
- Melaksanakan
Program Pengajaran
Melaksanakan
program pembelajaran akan bermanfaat seperti : Menciptakan Iklim Belajar
Mengajar Yang Sehat. Mengatur Ruang Belajar.Mengelola Interaksi Belajar
Mengajar.
- Menilai
Hasil Dan Proses Belajar Mengajar Yang Telah Dilaksanakan
Dalam
menilai, yang harus dilakukan adalah : Menilai Prestasi Murid Untuk Kepentingan
Pengajaran.Menilai Proses Belajar Mengajar Yang Telah Dilaksanakan.
- Menyelenggarakan
Program Bimbingan
Program
bimbingan akan membantu untuk : Membimbing Siswa Yang Mengalami Kesulitan
Belajar. Membimbing Siswa Yang Berkelainan Dan Berbakat Khusus.Membimbing Siswa
Untuk Menghargai Pekerjaan Di Masyarakat.
- Menyelenggarakan
Administrasi Sekolah
Mengenal
Pengadministrasian Kegiatan Madrasah. Melaksanakan Kegiatan Administrasi
Madrasah.
- Menjalin
Hubungan Kerja Sama Yang Baik Dengan Sejawat Dan Masyarakat. Berinteraksi
Dengan Sejawat Untuk Meningkatkan Kemampuan Profesional. Berinteraksi
Dengan Masyarakat Untuk Penuaian Misi Pendidikan.
- Menyelenggarakan
Penelitian Sederhana Untuk Keperluan Pengajaran
Mengkaji
Konsep Dasar Penelitian Ilmiah. Melaksanakan Penelitian Sederhana. [4]
D.
INDIKATOR GURU PROFESIONAL
1. Memiliki
Ketrampilan mengajar yang baik
Guru yang mempunyai
kompetensi pedagogik tinggi adalah guru yang senantiasa mempunyai ketrampilan
mengajar yang sangat baik, yaitu dengan berbagai cara dalam memilih model,
strategi dan metode pembelajaran yang tepat sesuai dengan karakteristik
Kompetensi Dasar dan karakteristik peserta didiknya.
2. Memiliki Wawasan
yang luas
Seorang Guru hendaknya secara terus menerus
mengembangkan dirinya dengan meningkatkan penguasaan pengetahuan secara terus
menerus sehingga pengetahuan yang dimilikinya senantiasa berkembang mengikuti
perkembangan jaman.
3. Menguasai Kurikulum
Kurikulum dapat
berubah sesuai dengan kebutuhan pengguna lulusan dan masukan para pakar. Saat
ini di semua satuan tingkat pendidikan menerapkan KBK/KTSP, sehingga dalam
implementasi KBK guru memposisikan sebagai fasilisator dalam proses
pembelajaran.
4. Menguasai media pembelajaran
Guru profesional
harus mampu menguasai media pembelajaran, Pengembangan alat/media pembeljaran
dapat berbasis kompetensi lokal maupun modern dan berbasi ICT. Saat ini Dinas
Pendidikan Kota / Kabupaten telah mewajibkan guru tersertifikasi memiliki
laptop guna meningkatkan kuaitas pembelajaran.
5. Penguasaan
teknologi
Penguasaan
teknologi mutlak diperlukan oleh guru. Guru hendaknya menguasai materi dan
sekaligus metode penelitiannya sesuai dengan kedalaman materi yang diajarkan.
jaringan dengan Perguruan Tinggi, Lembaga Penelitian dan Instansi yang terkait
lainnya.
6. Memiliki
kepribadian yang baik
Jika seorang
pendidik mempunyai karakter seperti diatas, akan disenangi oleh peserta didik,
dengan sendirinya akan disenangi ilmu yang diajarkannya juga. Banyak siswa yang
membenci suatu ilmu atau materi pembelajaran karena watak gurunya yang keras,
kasar dan cara mengajar guru yang sulit. Nah dan disisi lain pula siswa
menyukai dan terarik untuk mempelajari suatu ilmu atau mata pelajaran, karena
cara perlakuan yang baik, kelembutan, keteladanannya yang indah dari gurunya.
7. Menjadi teladan
yang baik
Guru hendaknya menjadi teladan yang baik bagi peserta
didiknya. Untuk memperoleh jawaban tentang ciri-ciri ideal seorang guru yang
dapat dijadikan teladan oleh peserta didik, peling tidak harus melakukan
pendekatan terhadap peserta didiknya.
[5]
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
1. Profesionalisme
guru adalah tingkat atau derajat penampilan seseorang dalam melaksanakan
pekerjaan sebagai guru yang di dukung dengan keterampilan dan kode
etik.
2. Seorang
pendidik yang menjunjung tinggi nilai professionalisme harus memiliki beberapa
aspekantara lain:
a. Siap
mengemban tanggung jawab dan amanah sebagai pendidik
b. Selalu mempersiapkan diri sebagai
pendidik, pengajar, pelatih, dan pendamping
c. Tidak
tamak dan batil sehingga hanya mengharap balasan dari Allah SWT
d. Seorang
pendidik harus mempunyai sifat terpuji, lemah lembut, berjiwa mulia
dan niat yang ikhlas
e. Berpenampilan
selalu sopan dan rapi
f. Pendidik
harus menyukai dan mencintai muridnya,tidak boleh angkuh
3.
Professionalisme
seorang pendidik adalah segala tindak tanduk atau sikap dan perbuatan guru baik
di sekolah maupun dilingkungan masyarakat yang mengimplementasikan nilai luhur
dan mulia.
B.
SARAN
Akhirnya selesailah makalah kami yang
membahas tentang pengertian profesionalisme duru beserta aspek-aspeknya.
Sungguh, masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki dalam penyusunan makalah
ini. Apabila terdapat kesalahan penulisan kami mohon maaf, kritik dan saran
dari pembaca akan saya tunggu. Terimakasih.
DAFTAR
PUSTAKA
Abu Bakar Dkk. 2009 . Profesi Keguruan Paket 1.
Surabaya: AprintA
Abu Bakar Dkk. 2009. Profesi
Keguruan Paket 3. Surabaya: AprintA
Abuddin Nata. 2003. Manajemen
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Manpan Drajat dan M.Ridwan Effendi. 2014. Etika Profesi Guru. Bandung: Alfabeta.
Aspek-aspek yang
perlu diperhatikan dalam mengembangkan profesionalisme guru. http://www.pendidikanutama.xyz/2017/12/aspek-aspek-yang-perlu-diperhatikan.html. Diakses tanggal 16 September 2018.
7 Indikator Guru
Profesional. http://rohmiganksal.blogspot.com/2013/03/7-indikator-guru-profesional.htmll.
Diakses tanggal 23 September 2018.
10 Kemampuan Dasar
Guru Profesional. http://educatfox.blogspot. com/2015/04/10-kemampuan-dasar-guru.html.
Diakses tanggal 21 September 2018.
[1]
Manpan
Drajat dan M.Ridwan Effendi. 2014. Etika
Profesi Guru.Bandung: Alfabeta. Hlm.56-57.
[2]
Aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam
mengembangkan profesionalisme guru. http://www.pendidikanutama.xyz/2017/12/aspek-aspek-yang-perlu-diperhatikan.html. Diakses tanggal 16 September 2018.
[3]
Ibid.
[4]
10 Kemampuan Dasar Guru Profesional. http://educatfox.blogspot.com/2015/04/10-kemampuan-dasar-guru.html.
Diakses tanggal 21 September 2018.
[5]
7 Indikator Guru Profesional. http://rohmiganksal.blogspot.com/2013/03/7-indikator-guru-profesional.htmll.
Diakses tanggal 23 September 2018.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar