EVALUASI PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PRINSIP-PRINSIP DAN TEKNIK EVALUASI

Disusun oleh:
HAYATUN SAKINAH
NIM:1216.15.1369
Dosen Pembimbing :
Dra. YENI ANIS, MA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DINIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM PEKANBARU
1439 H/ 2018 M
1439 H/ 2018 M
DARTAR
ISI
KATA PENGANTAR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Prinsip-prinsip Evaluasi Pendidikan
B. Teknik Evaluasi Pendidikan
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
KATA
PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah
SWT, yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga tugas makalah ini dapat terselesaikan dengan lancar dan
tepat pada waktunya. Selanjutnya sholawat dan salam saya kirimkan
kepada nabi besar Muhammad SAW sebagaimana beliau telah mengangkat derajat
manusia dari alam kegelapan menuju alam yang terang benderang.
Ucapan terima kasih saya berikan kepada ibu dosen Dra. YENI ANIS ,MA . Selaku dosen pengampu mata kuliah yang telah memberikan ilmu serta arahan
pada tugas makalah ini.
Selanjutnya ucapan terima kasih saya berikan kepada teman-teman yang telah
mau bekerja sama dan memberikan bantuannya terhadap tugas ini, tanpa mereka
makalah ini juga tidak akan terselesaikan tepat pada waktunya. Harapan saya, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembacanya serta dapat menambah pengetahuan dan pemahaman pada
pembahasan makalah ini. Aamiin.
Tentunya masih banyak kesalahan pada tugas makalah ini yang mungkin saya
tidak sadari, oleh karena itu kritik dan saran bagi pembaca sangat saya
harapkan guna perbaikan tugas makalah-makalah selanjutnya.
Pekanbaru,7 Maret 2018
Hayatun Sakinah
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
masalah
Kegiatan evaluasi yang
dilakukan guru mencakup evaluasi hasil belajar dan evaluasi pembelajaran. Guru
harus dapat membedakan, mana kegiatan evaluasi hasil belajar dan mana yang
evaluasi pembelajaran. Evaluasi hasil belajar menekankan kepada diperoleh
informasi tentang seberapa perolehan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran
yang ditetapkan. Adapun evaluasi pembelajaran merupakan proses sistematis untuk
memperoleh informasi tentang keefektifan proses pembelajaran dalam membantu
siswa mencapai tujuan pengajaran secara optimal.
Dengan
demikian evaluasi hasil belajar menetapkan baik buruknya hasil dari kegiatan
pembelajaran, sedangkan evaluasi pembelajaran menetapkan baik buruknya proses
dari
kegiatan pembelajaran. Evaluasi terhadap proses pembelajaran dilakukan oleh
guru sebagai bagian integral dari pembelajaran itu sendiri. Artinya, evaluasi
harus tidak terpisahkan dalam penyusunan dan pelaksanaan pembelajaran.
Untuk dapat mencapai pembelajaran yang efektif, kita harus mengetahui
prinsip-prinsip dan teknik evaluasi. Berikut akan disajikan dalam makalah ini.
B. Rumusan masalah
1. Prinsip
apa saja yang digunakan dalam evaluasi
pendidikan?
2. Teknik apa saja yang digunakan dalam evaluasi
pendidikan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui prinsip apa saja yang
digunakan dalam evaluasi pendidikan.
2. Untuk mengetahui
teknik apa saja yang
digunakan dalam evaluasi pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Prinsip-prinsip Evaluasi Pendidikan
Pelaksanaan evaluasi agar akurat dan bermanfaat baik
bagi peserta didik, pendidik ataupun pihak yang berkepentingan, maka harus
memperhatikan prinsip-prisip sebagai berikut[1] :
1. Valid
Evaluasi mengukur apa yang seharusnya diukur
dengan menggunakan jenis tes yang terpercaya dan shahih. Artinya ada kesesuaian
alat ukur dengan fungsi pengukuran dan sasaran pengukuran.
2. Berorientasi kepada kompetensi
Dengan berpijak pada kompetensi, maka
ukuran-ukuran keberhasilan pembelajaran akan dapat diketahui secara jelas dan
terarah.
3. Berkelanjutan/Berkesinambungan (kontinuitas)
Evaluasi harus dilakukan secara terus menerus
dari waktu ke waktu untuk mengetahui secara menyeluruh perkembangan peserta
didik, sehingga kegiatan dan unjuk kerja peserta didik dapat dipantau melalui
penilaian. Dalam ajaran Islam sangatlah diperhatikan kontinuitas, karena dengan
berpegang prinsip ini, keputusan yang diambil oleh seseorang menjadi valid dan
stabil serta menghasilkan suatu tindakan yang menguntungkan.
4. Menyeluruh (Komprehensif)
Evaluasi harus dilakukan secara menyeluruh,
meliputi kepribadian, ketajaman hafalan, pemahaman, ketulusan, kerajinan, sikap
kerja sama, tanggung jawab, dan sebagainya, atau dalam taksonomi Benjamin S.
Bloom lebih dikenal dengan aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Kemudian
Anderson dan Cratwallmengembangkannya menjadi 6 aspek yaitu mengingat,
mengetahui, aplikasi, analisis, kreasi dan evaluasi.
5. Bermakna
Evaluasi diharapkan mempunyai makna yang
signifikan bagi semua pihak. Untuk itu evaluasi hendaknya mudah difahami dan
dapat ditindaklanjuti oleh pihak-pihak yang berkepentingan.
6. Adil dan objektif
Evaluasi harus mempertimbangkan rasa keadilan
bagi peserta didik dan objektif berdasarkan kenyataan yang sebenarnya, tidak
boleh dipengaruhi oleh hal-hal yang bersifat emosional dan irasional. Jangan
karena kebencian menjadikan ketidakobjektifan evaluasi.
7. Terbuka
Evaluasi hendaknya dilakukan secara terbuka
bagi berbagai kalangan sehingga keputusan tentang keberhasilan peserta didik
jelas bagi pihak-pihak yang berkepentingan, tanpa ada rekayasa atau
sembunyi-sembunyi yang dapat merugikan semua pihak.
8. Ikhlas
Evaluasi dilakukan dengan niat dan yang
bersih, dalam rangka efisiensi tercapainya tujuan pendidikan dan bai
kepentingan peserta didik.
9. Praktis
Evaluasi dilakukan dengan mudah dimengerti
dan dilaksanakan dengan beberapa indikator, yaitu: a) hemat waktu, biaya dan
tenaga; b) mudah diadministrasikan; c) mudah menskor dan mengolahnya; dan d)
mudah ditafsirkan
10. Dicatat dan akurat
Hasil dari setiap evaluasi prestasi peserta
didik harus secara sistematis dan komprehensif dicatat dan disimpan, sehingga
sewaktu-waktu dapat dipergunakan
B.
Teknik Evaluasi Pendidikan
Adapun teknik-teknik evaluasi diantaranya[2]
:
1. Teknik Tes
Tes merupakan alat atau prosedur yang dipergunakan.
Alat ini dapat berbentuk tugas atau suruhan yang harus dilaksanakan dan dapat
pula berupa pertanyaan-pertanyaan atau soal yang harus dijawab. Adapun pelaksanaannya,
dapat dilaksanakan secara lisan maupun secara tertulis. Tes adalah alat yang
direncanakan untuk mengukur kemampuan, keahlian atau pengetahuan. Dari
pengertian ini maka tes adalah:
1) Merupakan alat.
2) Harus direncanakan, dalam arti dilakukan persiapan, prinsip-prinsip dan
syarat-syarat tertentu.
3) Berfungsi sebagai pengukur kemampuan, kecakapan dan pengetahuan anak.
Adapun yang dimaksud teknik tes adalah suatu teknik
dalam evaluasi yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar murid dengan
mempergunakan alat tes.
Fungsi Tes
Secara umum, ada dua macam fungsi yang dimiliki oleh
tes, yaitu:
a)
Sebagai alat pengukur terhadap
peserta didik. Dalam hubungan ini tes berfungsi mengukur tingkat perkembangan
atau kemajuan yang telah dicapai oleh peserta didik setelah mereka menempuh
proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu.
b)
Sebagai alat pengukur
keberhasilan program pengajaran, sebab melalui tes tersebut akan dapat
diketahui sudah seberapa jauh program yang telah ditentukan.
Jenis Tes
1. Tes Verbal
Yaitu tes yang
menggunakan bahasa sebagai alat untuk melaksanakan tes. Tes verbal terdiri
dari:
a. Tes Lisan, yakni tes dimana seorang guru memberikan
pertanyaan secara lisan dan seorang murid harus menjawab dengan secara lisan
juga.
b. Tes Tertulis, yakni jenis tes yang dilakukan dengan
secara tertulis.
2. Tes Non Verbal
Yaitu
tes yang tidak menggunakan bahasa sebagai alat untuk melaksanakan tes, tetapi
menggunakan gambar, memberikan tugas dan sebagainya.
2.Teknik Non Tes
Teknik non tes adalah alat penilaian yang dilakukan tanpa melalui tes. Tes
ini digunakan untuk menilai karakteristik lain dari murid, misalnya komitmen
ibadah murid. Adapun telnik non tes antara lain:
1. Pengamatan (observation)
Observasi adalah tiknik pengumpulan data yang dilakukan
secara sistematis dan sengaja melalui proses pengamatan dan pendekatan terhadap
gejala-gejala yang diselidiki.
Observasi dapat mengukur atau menilai hasil dari
proses belajar, misalnya tingkah laku peserta didik pada waktu guru pendidikan
menyampaikan pelajaran dikelas, tingkah laku pesrta didik pada waktu jam-jam
istirahat atau pada saat terjadinya kekosongan pelajaran.
2.
Wawancara (interview)
Wawancara
adalah alat pengumpulan data
yang dilakukan secara bertatap muka bertujuan untuk menyaring data dan
informasi murid dengan jalan bertanya secara lisan kepada nara sumber (murid)
ataupun kepada orang lain.
Ada dua jenis wawancara yang dapat dipergunakan
sebagai alat evaluasi, yaitu:
a. Wawancara terpimpin yang juga sering dikenal dengan
istilah wawancara berstruktur atau wawancara sistematis.
b. Wawancara tidak terpimpin yang sering dikenal dengan
istilah wawancara sederhana atau wawancara bebas.
Dalam wawancara terpimpin, evaluator melakukan Tanya
jawab secara lisan dengan pihak-pihak yang diperlukan. Misalnya wawancara
dengan peserta didik, dengan orang tua atau wali murid. Dalam rangka menghimpun
bahan-bahan keterangan untuk penilaian terhadap peserta didik. Sedangkan dalam
wawancara bebas, evaluator mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada peserta didik
atau orang tuanya tanpa dikendalikan oleh pedoman tertentu.
3. Angket (Questionnaire)
Angket juga dapat digunakan sebagai alat bantu dalam
rangka penilaian hasil belajar. Angket dapat diberikan langsung kepada peserta
didik ataupun orang tuanya. Tujuan utama dalam menggunakan angket yaitu untuk
memperoleh data mengenai latar belakang peserta didik sebagai salah satu bahan
dalam menganalisis tingkah laku dan proses belajar mereka. Disamping itu juga,
untuk memperoleh data sebagai bahan dalam menyusun kurikulum dan program
pembelajaran.
4. Sosiometri
Sosiometri adalah suatu alat yang dipergunakan untuk
mengukur hubungan sosial di dalam kelompoknya. Dapat pula dikatakan bahwa
sosiometri dipergunakan untuk mengumpulkan data tentang dinamika kelompok.
Sosiometri dapat pula dipergunakan untuk mengetahui popularitas seseorang dalam
kelompoknya, serta meneliti kesukaran seseorang terhadap teman-temannya dalam
kelompok, baik dalam kegiatan belajar, bermain dan kegiatan kelompok lainnya.
BAB III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Pelaksanaan evaluasi agar akurat dan bermanfaat baik
bagi peserta didik, pendidik ataupun pihak yang berkepentingan, maka harus
memperhatikan prinsip-prinsip
yaitu : valid, berorientasi kepada kompetensi, berkelanjutan, menyeluruh, bermakna,adil dan objektif,terbuka,ikhlas, praktis, dicatat dan akurat.
Adapun teknik-teknik evaluasi diantaranya:
1. Teknik Tes
Tes merupakan alat atau prosedur yang dipergunakan.
Alat ini dapat berbentuk tugas atau suruhan yang harus dilaksanakan dan dapat
pula berupa pertanyaan-pertanyaan atau soal yang harus dijawab. Adapun
pelaksanaannya, dapat dilaksanakan secara lisan maupun secara tertulis. Tes
adalah alat yang direncanakan untuk mengukur kemampuan, keahlian atau
pengetahuan.
2.Teknik Non Tes
Teknik non tes adalah alat penilaian yang dilakukan tanpa melalui tes. Tes
ini digunakan untuk menilai karakteristik lain dari murid, misalnya komitmen
ibadah murid.
2.
Saran
Penulis
menyadari jika dalam tulisan ini masih banyak kekurangan.Karena itu penulis
berharap masukan dan saran yang membangun agar sempurnanya makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Mujib dan
Jusuf Mudzakkir. 2008. Ilmu
Pendidikan Islam. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Hafifah.2015. Pengertian
dan Teknik-teknik Evaluasi dalam Pendidikan Islam. http://hafifah-wulanwindari.blogspot.co.id/2015/04/pengertian-dan-teknik
-teknik-evaluasi.html.
[1]
Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakkir. 2008. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.Hlm 214.
[2]
Hafifah.2015. Pengertian dan Teknik-teknik Evaluasi dalam Pendidikan Islam. http://hafifah-wulanwindari.blogspot.co.id/2015/04/pengertian-dan-teknik-teknik-evaluasi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar