MAKALAH ILMU PENDIDIKAN
ISLAM
METODE PENDIDIKAN ISLAM
METODE PENDIDIKAN ISLAM

DOSEN PEMBIMBING
MULYADI, MA
MULYADI, MA
Disusun oleh:
EGA MULYANI
HAYATUN SAKINAH
MISRIYANI
WIRDATUL FITRI
EGA MULYANI
HAYATUN SAKINAH
MISRIYANI
WIRDATUL FITRI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DINIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PEKANBARU
2016
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Metode Pendidikan Islam
B. Sumber Metode Pendidikan Islam
C. Metode Dalam Pendidikan Islam
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah
Kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang mana dengan Taufiq dan
Hidayah serta Inayah-Nya, kami dapat
menyelesaikan makalah sederhana ini.
Semoga
shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad Saw
dan seluruh keluarganya, para sahabat,tabi’in,dan tabi’it-tabi’in, serta para
pengikut setia Beliau hingga akhir zaman.
Makalah
ini membahas tentang “Metode Pendidikan Islam”yang dirangkum dari beberapa
sumber, dengan maksud agar memudahkan Mahasiswa dalam mempelajari materi perkuliahan.
Semoga
dengan tersusunnya makalah ini, bisa dijadikan sebagai pelajaran dan bermanfaat
untuk kita semua, amin.
Pekanbaru ,3 Oktober 2016
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semakin
berkembangnya dunia dari tahun-ketahun mengakibatkan banyak perubahan dalam
diri dunia Islam. Baik dari segi agama, pendidikan, politik dan seterusnya.
Terutama dalam bidang pendidikan, akibat adanya sikap serba boleh dan pemenjaan
dari orang tua, banyak anak-anak terjerumus pada pergaulan yang mengabaikan
syari'at. Banyak kaum wanita melupakan fitrohnya sebagai seorang ibu yang
berkewajiban mendidik putra-putrinya.
Sehingga
mengakibatkan dunia anak sia-sia. Pemberian andel yang cukup banyak dalam
kesia-siaan trsebut adalah metode pendidikan barat yang tampaknya telah menjadi
kiblat pendidikan kita. Sebenarnya islam mempunyai metode pendidikan yang
sempurna kepada umat manusia, terutama dalam bidang pendidikan. Oleh karena itu
dalam makalah ini kami akan sedikit membahas tentang metode-metode pendidikan
dalam islam.
B. Rumusan masalah
1. Apakah pengertian metode pendidikan islam ?
2. Apakah sumber metode pendidikan islam ?
3. Bagaimanakah metode dalam pendidikan islam ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian metode
pendidikan islam ?
2. Untuk mengetahui sumber metode pendidikan
islam ?
3. Untuk mengetahuimetode dalam pendidikan
islam ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Metode Pendidikan
Islam
Metode berasal
dari dua perkataan yaitu meta yang
artinya melalui dan hodos yang
artinya jalan atau cara. Jadi metode artinya suatu jalan yang dilalui untuk
mencapai tujuan.[1]
Sementara itu ,
pendidikan merupakan usaha membimbing dan membina serta bertanggung jawab untuk
mengembangkan intelektual pribadi anak didik ke arah kedewasaan dan dapat
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Maka pendidikan Islam adalah sebuah
proses dalam membentuk manusia-manusia muslim yang mampu mengembangkan potensi yang
dimilikinya untuk mwujudkan dan merealisasikan tugas dan fungsinya sebagai
Khalifah Allah swt., baik kepada Tuhannya, sesama manusia, dan sesama makhluk
lainnya. Pendidikan yang dimksud selalu berdasarkan kepada ajaran Al Qur'an dan
Al Hadits. Oleh karena itu, yang dimaksud dengan metodologi pendidikan Islam
adalah cara yang dapat ditempuh dalam memudahkan pencapaian tujuan pendidikan
Islam.[2]
Dalam
penggunaan metode pendidikan islam yang perlu dipahami adalah bagaiman seseorag
pendidik dapat memahami hakikat metode dalam relevansinya denagn tujuan utama
pendidikan Islam yaitu terbentuknya pribadi yang beriman yang senantiasa siap
sedia mengabdi kepada Allah swt. Tujuan diadakan metode adalah menjadikan
proses dan hasil belajar mengajar ajaran Islam lebih berdaya guna dan berhasil
guna dan menimbulkan kesadaran peserta didik untuk mengamalkan ketentuan ajaran islam melalui
teknik motivasi yang menimbulkan gairah belajar peserta didik secara mantab.
Uraian itu menunjukkan bahwa fungsi metode pandidikan Islam adalah mengarahkan
keberhasilan belajar, memberi kemudahan kepada peserta didik untuk belajar
berdasarkan minat, serta mendorong usaha kerja sama dalam kegiatan belajar
mengajar antara pendidik dengan peserta didik. Di samping itu, dalam uaraian
tersebut ditunjukkan bahwa fungsi metode pendidikan adalah memberi inspirasi
pada peserta didik melalui proses hubungan yang serasi antara pendidik dan
peserta didik.
Tugas utama
metode pendidikan Islam adalah mengadakan aplikasi prinsip-prinsip psikologis
dan paedagogis sebagai kegiatan antar hubungan pendidikan yang terealisasi melalui penyampaian keterangan dan
pengetahuan agar siswa mengetahui, memahami, menghayati, dan meyakini materi
yang diberiakan, serta meningkatkan ketrampilan olah pikir.[3]
B.
Sumber Metode Pendidikan Islam
Metode
pendidikan Islam dalam penerapannya banyak menyangkut wawasan keilmuan
pendidikan yang sumbernya berada di dalam Al Qur’an dan Al Hadits. Oleh karena
itu untuk mendalaminya, kita perlu mengungkapkan implikasin-implikasi metode kependidikan
dalam kitab suci Al Qur’an dan Al Hadits tersebut antara lain sebagai berikut :
1.
Gaya bahasa dan ungkapan yang terdapat dalam
firman-firman Allah dalam al Qur’an menunjukkan fenomena bahwa firman Allah itu
mengandung nilai-nilai9 metode yang mempunyai corak dan ragam sesuai tempat dan
waktu serta sasaran yang dihadapi. Namun yang sangat esensial adalah bahwa
firman-firman-Nya itu senantiasa mengandung hikmah kebijaksanaan secara metode,
dan disesuaikan dengan kecenderuangan / kemampuan kejiwaan manusia yang hidup
dala situai dan kondisi tertentu yang berbeda-beda.
2.
Dalam memberiaka perintah dan larangan Allah
senantiasa memperhatikan kadar kemampuan masing-masing hamba-Nya, sehingga
taklif (beban)nya berbeda-beda meskipun dalam tugas yang sama. Perbedaan
kemampuan manusia dalam memikul beban tugas dan tanggung jawab mengharuskan
sikap mendidik dari tuhan itu sendiri sebagai Zat Maha Pendidik. Dengan
demikian perbedaan-perbedaan individual
anak didik, bila dilihat dari segi metode kandungan Al Qur’an diakui dan
dihormati, sehingga heteroginitas itu diwujudkan dalam pembidangan ilmu dan
ketrampilan serta kekaryaan/ jabatan/ pekerjaan, maka bagi dinamika
perkembangan umat manusia itu sendiri.
3.
Sistem pendekatan metode yang dinyatakan
Al-Qur’an adalah bersifat multi apprpach yang meliputi antara lain :
a.
Pendekatan religius yang menitik beratkan
kepada pandangan bahwa manusia adalah makhluk yang berjiwa religius dengan
bakat-bakat keagamaa.
b.
Pendekatan filosofis yang memandang bahwa
manusia adalah makhluk rasional atau homo rationale, sehingga segala
sesuatu yang menyangkut pengembangannya didasarkan pada sejauh mana kemampuan
berfikirnya dapat dikembangkan sampai pada titik maksimal perkembangannya.
c.
Pendekatan sosio kultural yang bertumpu pada
pandangan bahwa manusia adalah makhluk yang bermasyarakat dan berkebudayaan
sehingga dipandang sebagai homo sosius dan domo sapiens dalam kehidupan bermasyarakat dan
berkebudayaan.Dengan demikian pengaruh lingkungan masyarakat dan
perkembangannya sangat besar artinya bagi proses pendidikan individualnya.
d.
Pendekatan scientific yang titik
beratnya terletak pada pandangan bahwa manusia memiliki kemampuan menciptakan (kognitif),
berkemauan dan merasa (emosional atau effektif). Pendidikan harus
dapat mengembangkan kemampuan analitis-sintetis dan refleksi dalam berfikir.[4]
C.
Metode Dalam Pendidikan Islam
Pada dasarnya metode pandidikan Islam sangat efektif dalam membina
kepribadian anak didik dan memotivasi mereka sehingga aplikasi metode ini
memungkinkan puluhan ribu kaum mukminin dapat membuka hati manusia untuk
menerima petunjuk ilahi dan konsep-konsep pendepan Islam. Selain itu, metode
pendidikan islam akan mampu menempatkan manusia diatas luasnyapermukaan bumi
dan dalam masa yang tidak demikian kepada penghuni bumi lainnya.[5]
Metode yang dianggap penting dan paling menonjol adalah :
1.Metode dialog Qur’ani
dan Nabawi
Adalah pendidikan dengan cara berdiskusi sebagaimana yang digunakan
oleh Al Qur’an dan hadits-hadits nabi. Metode ini, disebut pula metode khiwar yang meliputi dialog khitabi dan ta’abudi
(bertanya dan lalu menjawab) dialog deskriftif dan dialog naratif
(menggmbarkan dan lalu mencermati), dialog argumentatif (berdiskusi lalu
mengemukakan alasan), dan dialog nabawi (menanamkan rasa percaya diri, lalu
beriman). untuk yang terkhir ini, dialog Nabawi sering dipraktekkan oleh
sahabat ketika mereka bertanya sesuatu kepada Rosulullah.
Dialog qur’ani merupakan jembatan yang dapat menghubungkan pemikiran
seseoarang dengan orang lain sehingga mempunyai dampak terhadap jiwa peserta
didik. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, yakni :
a.
Permasalahan
yang disajikan secara dinamis
b.
Peserta
dialog tertarik untuk terus mengikuti jalannya percakapan itu
c.
Dapat
membangkitkan perasaan dan menimbulkan kesan dalam jiwa
d.
Topik
pembicaraan yang disajikan secara realistis dan manusiawi.
Dapat dirumuskan bahwa dialog qur’ani-nabawi adalah metode
pendidikan Islam yang sangat efektif dalam upaya menanamkan iman pada diri seseorang, sehingga sikap dan
perilakunya senantiasa terkontrol dengan baik.
2.Metode Kisah Qur’ani
dan Nabawi
Metode kisah disebut juga metode cerita yakni cara mendidik dengan
mengandalkan bahsa, baik lisan maupun tertulis dengan menyampaikan pesan dari
sumber pokok sejarah islam, yakin Al-qur’an dan Hadits.
Dalam Al-qur’an dijumpai banyak kisah, terutama yang berkenaan
dengan misi kerasulan dan umat masa lampau.muhammad Qutb berpendapat bahwa
kisah-kisah yang ada dalam Al-qur’an dikategorikan kedalam tiga bagian :
pertama, kisah yang menunjukkan tempat, tokoh dan gambaran peristiwa. Kedua,
kisah yang menunjukkan peristiwa dan keadaan tertentu tanpa menyebut nama dan
tempat kejadian.ketiga, kisah dalam bentuk dialog yang terkadang taidak
disebutkan pelakunya dan diman tempat kejadiannya.
Pentingnya metode kisah diterapkan dalam dunia pendidikan karena
dengan metode ini, akan memberikan kekuatan psikologis kepada peserta didik,
dalam artian bahwa dengan mengemukakan kisah-kisah nabi kepada peserta didik,
mereka secara psikologis terdorong untuk menjadikan nabi-nabi tersebut sebagai uswah (suri tauladan).
Kisah-kisah dalam Al-qur’an dan Hadits, secra umum bertujuan untuk
memberikan pengajaran terutama kepada orang-orang ayang mau menggunakan
akalnnya. Relevansi antara cerita Qur’ani dengan metode penyampaian cerita
dalam lingkungan pendidikan ini sangat tinggi. Metode ini merupakan suatu
bentuk teknik penyampaian informasi dan instruksi yang amat bernilai, dan seoarang pendidik harus dapat
memanfaatkan potensi kisah bagi pembentukan sikap yang merupakan bagian
esensial pendidikan Qur’ani dan Nabawi.
3. Metode Perumpamaan
Metode ini, disebut pula metode “amsal”
yakni cara mendidik dengan memberikan perumpamaan, sehingga mudah memahami
suatu konsep.perumpamaan yang diungkapkan Al-qur’an memiliki tujuan psikologi
edukatif, yang ditunjukkan oleh kedalaman makna dan ketinggian maksudnya.
Dampak edukatif dari perumpamaan Al-quran dan Nabawi diantaranya :
a.
Memberikan
kemudahan dalam memahami suatu konsep yang abstrak, ini terjadi karena
perumpamaan itu mengambil benda sebagai contoh konkrit dalam Al-Quran.
b.
Mempengaruhi
emosi yang sejalan dengan konsep yang diumpamakan dan untuk mengembangkan aneka
perasaan ketuhanan.
c.
Membina
akal untuk terbiasa berfikir secara valid pada analogis melalui penyebutan
premis-premis.
d.
Mampu
mencipatan motivasi yang menggerakkan aspek emosi dan mental manusia.
4.Metode keteladanan
Metode ini, disebut juga metode meniru yakni suatu metode
pendidikan dan pengajaran dengan cara pendidik memberikan contoh teladan yang
baik kepada anak didik. Dalam Al-qur’an, kata teladan diproyeksikan dengan kata
uswah yang kemudian diberikan sifat
dibelakangnya seperti sifat hasanah
yang berarti teladan yang baik. Metode keteladanan adalah suatu metode pendidikan
dan pengajaran dengan cara pendidik memberikan contoh teladanan yang baik
kepada anak didik agar ditiru dan dilaksanakan. Dengan demikian metode
keteladanan ini bertujuan untuk menciptakan akhlak al-mahmudah kepada peserta didik.
Acuan dasar dalam berakhlak al-mahmudah
adalah Rosulullah dan para Nabi
lainnya yang merupakan suri tauladan bagi umatnya.seorang pendidik dalam
berinteraksi dengan anak didiknya akan menimbulkan respon tertentu baik positif
maupun negatif, seorang pendidik sama sekali tidak boleh bersikap otoriter,
terlebih memaksa anak didik dengan cara-cara yang merusak fitrohnya.
Nilai edukatif keteladanan daam dunia pendidikan adalah metode
influitif yang paling meyakinkan keberhasilannya dalammempersiapkan
danmembentuk moral spriritual dan sosial anak didik. Keteladanan itu ada dua
macam :
a.
Sengaja
berbuat untuk secara sadar ditiru oleh si terdidik.
b.
Berperilaku
sesuaidengan nilai dan norma yang akan ditanamkan pada terdidik,sehingga tanpa
sengaja menjadi teladan bagi terdidik.
5.Metode Ibrah dan Mau’izhah
Metode ini disebut juga metode “nasehat” yakni suatu metode
pendidikan dan pengajaran dengan cara pendidik memberi motivasi. Metode Ibrah
atau mau’zhah (nasehat) sangat efektif dalam pembentukan mana anak didik
terhadap hakekat sesuatu,serta memotivasinya untuk bersikap luhur, berakhlak
mulia dan membekalinya dengan prinsip-prinsip islam. Menurut Al-qur’an, metode
nasehat hanya diberikan kepada mereka yang melanggar peraturan dalam arti
ketika suatu kebenaran telah sampai kepadanya, mereka seolah-olah tidak mau tau
kebenaran tersebut terlebih melaksanakannnya. Pernyataan ini menunjukkan adanya
dasar psikologis yang kuat, karena orang pada umumnya kurang senang dinasehati,
terlebih jika ditunjukkan kepada pribadi tertentu.
6. Metode targhib dan tarhib
Metode ini,
disebut pula metode “ancaman” dan atau
“intimidasi” yagni suatu metode pendidikan dan pengajaran dengan cara pendidik
memberikan hukuman ats kesalahan yang dilakukan peserta didik. Istilah targhib
dan tarhib dalam al-qur’an dan as-sunnah berarti ancaman atau intimidasi
melalui hukuman yang disebabkan oleh suatu dosa kepada Allah dan Rosulnya.
jadi, iya juga dapat diartikan sebagai ancaman Allh melalui penonjo;an salah
satu sifat keagungan dan kekuatan illahiyah agar mereka(peserta didik)
teri9ngat untuk tidak melakukan kesalahan.
Ada beberapa kelebihan yang palinh berkenaan dengan metode targhib
dan tarhib inio antara lain :
a.
Taghib
dan tarhib bertumpu pada pemberian kepuasan dan argumentasi.
b.
Targhib
dan tarhip disertai gambaran keindahan surgaynag menakjubkan atau pembebasan
azab neraka.
c.
Targhib
dan tarhib islami bertumpu pada pengobatan emosa dan pembinaan efeksi
ketuhanan.
d.
Targhib
dan tarhib bertumpu pada pengontrolan emosi dan keseimbangan antara keduanya.[6]
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Metode berasal dari dua perkataan yaitu meta yang artinya melalui dan hodos
yang artinya jalan atau cara. Jadi metode artinya suatu jalan yang dilalui
untuk mencapai tujuan. Sedangkan pendidikan Islam adalah sebuah proses dalam
membentuk manusia-manusia muslim yang mampu mengembangkan potensi yang
dimilikinya untuk mwujudkan dan merealisasikan tugas dan fungsinya sebagai
Khalifah Allah swt., baik kepada Tuhannya, sesama manusia, dan sesama makhluk
lainnya. Pendidikan yang dimksud selalu berdasarkan kepada ajaran Al Qur'an dan
Al Hadits.
Metode pendidikan Islam dalam penerapannya banyak menyangkut
wawasan keilmuan pendidikan yang sumbernya berada di dalam Al Qur’an dan Al
Hadits.
Pada dasarnya metode pandidikan Islam sangat efektif dalam membina
kepribadian anak didik dan memotivasi mereka sehingga aplikasi metode ini
memungkinkan puluhan ribu kaum mukminin dapat membuka hati manusia untuk
menerima petunjuk ilahi dan konsep-konsep pendepan Islam.
a.
Metode
dialog Qur’ani dan Nabawi
b.
Metode
Kisah Qur’ani dan Nabawi
c.
Metode
Perumpamaan
d.
Metode
Ibrah dan Mau’izhah
e.
Metode
targhib dan tarhib.
B. Saran
Akhirnya
selesailah makalah kami yang membahas tentangmetode
pendidikan islam . Sungguh, masih banyak kekurangan yang harus saya perbaiki dalam
penyusunan makalah ini. Apabila terdapat kesalahan penulisan kami mohon maaf,
kritik dan saran dari pembaca akan kami tunggu. Terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA
An Nahlawi, Abdurrahman. 1995. Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah dan
Masyarakat. Jakarta :Gema Insani.
Armai, Arief. 2002.Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta : Ciputat
Press.
Mujib, Abdullah. 2008.Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta
: Fajar Inter Pratama Uffset.
Ubhiyati, Nur. 1997.Ilmu Pendidikan Islam II. Bandung : CV. Pustaka Setia.
Http:/www.tuanguru.net/2011/111metode-pembelajaran-dalam-perspektif.html.
diakses 20Maret 2012.
[1]Nur
Ubhiyati.1997.Ilmu Pendidikan Islam II .Bandung
: CV. Pustaka Setia.Hlm 99
[2]Arief
Armai.2002.Pengantar Ilmu dan Metodologi
Pendidikan Islam.Jakarta : Ciputat Press. Hlm 41
[3]Abdullah
Mujib.2008.Ilmu Pendidikan Islam .Jakarta : Fajar Inter
Pratama Uffset. Hlm 167
[4]Nur
Ubhiyati. 1997.Ilmu Pendidikan Islam II .Bandung
: CV. Pustaka Setia. Hlm 100
[5]Abdurrahman
An Nahlawi.1995.Pendidikan Islam di
Rumah, Sekolah dan Masyarakat . Jakarta : Gema Insani. Hlm 204
[6]Http:/www.tuanguru.net/2011/111metode-pembelajaran-dalam-perspektif.html.
diakses 20 Maret 2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar