Senin, 28 Mei 2012

“Impian dan Kematian”



Oleh : Hayatun Sakinah (2013)

                Umur 2 tahun kematian hampir menjemputnya, tapi Allah masih mengizinkan ia untuk merasakan bagaimana kehidupan.
Ada seorang gadis yang berkelahiran tahun 1990 .Dia memiliki impian yang sangat mulia, dia ingin menjadi dokter, dokter yang ramah yang slalu menolong orang yang lemah darinya, yang slalu bersedekah untuk anak-anak yatim piatu dan orang-orang miskin. Impiannya untuk  menjadi dokter bukan karna ingin memiliki gaji yang tinggi,  impiannya untuk  menjadi dokter hanya ingin membantu  orang semasa hidupnya .  Dia ingin pekerjaannya itu bermanfaat untuk orang lain terutama keluarganya.
          Di perjalanan kehidupannya dalam meraih impian itu , banyak sekali tantangan , cobaan dan goodaan yang harus dilewatinya. Dia orang yang sangat cerdas, bahkan bisa dibilang jenius. Allah memberikannya IQ yang tinggi,sangat luar biasa . semasa ia berusia 12 tahun, orang-orang banyak yang menyayanginya . Guru-guru di sekolahnya  juga banyak yang membanggakan dirinya,karna selain dia orang yang jenius di ilmu pengetahuan, dia  juga orang yang sangat ramah, jujur,penurut, dan sering menyenangkan hati semua orang. Di usia itu, dia pindah sekolah . di sekolah barunya,ia sangat cepat dikenal oleh guru-gurunya karna kepintarannya, sehingga itu semua membuat teman-teman di sekolah  barunya iri terhadapnya dan tidak mau mendekatinya. Teman-teman di sekolah barunya itu slalu menghina dan mengejeknya. Ada sebagian dari temannya yang slalu memberi dia semangat untuk bersikap sabar menghadapi itu semua. Setelah setengah tahun di sekolah barunya, akhirnya kesabaran yang ditanamkannya terhadap teman-teman yang iri padanya menghasilkan hal yang lebih baik . teman-teman banyak yang menyukainya , bahkan dia dijuluki sebagai  sahabat yang baik untuk semua. Ia pandai menyimpan rahasia, banyak teman yang mempercayainya sebagai tempat  mengungkapkan segala masalah , di saat teman-temannya tidak memiliki jajan di sekolah, dia slalu memberinya walaupun uang yang dimilikinya itu hanya sedikit. Disaat temannya memiliki masalah dirumah,orangtua broken home, dia slalu memberi support yang positif untuk temannya,sehingga teman-temannya  sering datang kerumahnya disaat pulang sekolah. Selama 2 tahun  ia di sekolah itu, prestasinya terus meningkat. Ia slalu mendapat rangking pertama di kelasnya , bahkan juara umum di sekolahnya. Dia sangat bersyukur  atas anugrah yang diberikan itu, hal itu membuatnya lebih dekat dengan Allah SWT.
          Beberapa tahun telah dilewatinya, semasa ia masih sekolah , dia sering merasa pusing  ,bahkan matanya serasa kedap-kedip,terkadang matanya serasa gelap . disaat jam-jam blajarnya jam 08.00-10.00 pagi gejala pusing itu kambuh,ketika ia tidak kuat menahan rasa pusing itu, matanya terasa gelap, saat itu juga dia tertidur dikelas secara tidak sadar. Dia menyangka kalau gejala yang dirasakannya selama ini mengalami gangguan pada  matanya. Dia slalu menanyakan  hal-hal tentang penyakit kepada guru IPA nya, di dalam pertanyaan itu ,ia menyelipkan beberapa pertanyaan  tentang gejala penyakit yang dirasakannya .ia ingin periksa mata, tapi ia takut mengatakan kepada orangtuanya. Akhirnya, perkataan hatinya memutuskan ia akan menabung dulu , sampai tabungannya itu cukup untuk periksa mata. Beberapa bulan, tabungannya terisi penuh, sebentar lagi saatnya ia akan periksa mata. Teman-teman dan guru-guru di sekolahnya banyak yang heran dengannya ,kenapa akhir-akhir  ini ia sering tertidur dikelas. Ketika ditanya oleh guru,ia hanya menjawab “ maaf pak guru, saya sendiri tidak tau kenapa saya bisa tertidur dikelas, saya sendiri tidak pernah menginginkan hal itu, rasanya saat itu saya tertidur dengan tidak sadar, maafkan saya pak guru, saya mengganggu konsentrasi belajar teman-teman.” 
Hari-hari terlewati, teman-temannya semakin heran, apa yang terjadi dengannya.hari ke hari badannya terlihat lemah, dia sendiri tidak tau apa yang terjadi pada dirinya, dia hanya menyangka mungkin kondisi badannya seperti itu karna kurang istirahat saja.
Sekarang saat nya ia periksa mata, tapi sayangnya gejala yang ia rasakan malah semakin parah, badannya terasa lemah,  bahkan ia terasa tak sanggup berdiri. Apa yang terjadi dengannya, tak ada satupun yang tau termasuk kedua orangtuanya. Banyak yang mencemasinya, ia dikenal dengan orang yang sangat peduli dan sangat baik. Semua orang kuatir terhadap keadaannya,
Perkataan hatinya saat ia sakit “Ya Allah, kenapa seperti ini, tubuhku terasa kaku dan tak berdaya.impian ku belum terpenuhi ya Alllah, jangan ambil nyawaku sebelum aku mewujudkan impian itu, aku belum bisa menolong orang yang lemah dariku, ya Allah ... jangan ambil nyawaku sekarang. Aku ingin mewujudkan impianku dulu ya Allah, aku ingin menolong mereka.....!”
 Orangtuanya sangat mencemasinya, akhirnya ia dibawa kerumah sakit,sampai dirumah sakit . dokter memfonis ada batu didalam kerangka punggungnya, ia harus di operasi. Orangtuanya bingung, batu apa yang ada didalam tubuh anaknya. Akhirnya, tanpa basa-basi lagi ia segera di operasi, setelah operasi , yang terjadi malah sebaliknya. Badannya malah membengkak dan tak berdaya. Ia hanya bisa menangis akan semua itu, “ ya Allah, apa yang terjadi pada ku, jika ini memang sudah takdir untukku,izinkan aku untuk menerimanya dengan ikhlas, ya Allah, sebelum ajal menjemputku,izinkan aku untuk berbuat baik terhadap anak-anak yatim dan fakir miskin, meski impianku menjadi dokter untuk mereka  belum bisa terwujudkan. Akhirnya, ia menuliskan sebuah surat untuk ibu dan ayahnya.
Setelah beberapa hari di rumah sakit dalam keadaan tubuh yang membengkak. Saat itu, barulah ada kepastian dari dokter.Ternyata setelah diteliti kembali, dokter salah memfonis. Penyakit yang diderita gadis itu bukanlah disebabkan karna ada batu di kerangka punggungnya melainkan karna ada darah yang membeku di sekujur rangka itu, darah yang membeku itu tidak mengalir,  bekunya darah-darah itu dipunggung menyyebabkan badan semakin lemas dan tertidur bahkan sesak nafas, ada penyakit lain yang dideritanya yaitu leukimia atau kekurangan darah, sel-sel darah putih yang berlebihan akan memakan sel-sel darah merah, sehingga sel-sel darah merah yang dibutuhkan oleh tubuh tidak mengalir dengan sempurna. Hal itu lah yang membuat gadis itu tertidur di kelas dengan tidak sadar dan badannya lemah tak berdaya. Mendengar penjelasan itu, orangtuanya sangat sedih dan sangat marah dengan dokter yang salah memfonis penyakit anaknya itu. Tapi, walaupun sudah eperti itu, orangtua gadis itu sadar bahwa itu memang sudah takdir Allah.mereka hanya bisa berdo’a, karna Allahlah yang maha menyembuhkan. Beberapa menit mendengar penjelasan itu, akhirnya gadis yang baik hati itu menghembuskan nafas yang terakhir dengan lafaz syahadat. Betapa sedihnya orang disekelilingnya. Seketika itu, ayahnya melihat sebuah kertas dan pena yang masih berada disela-sela jari gadis itu. Ayahnyapun segera mengambil surat itu dengan lembut. Dan membacanya ,
“ya Allah, aku ingin sekali menjadi dokter untuk keluargaku dan mereka......aku ingin menolong orang-orang.............tapi,jika ini memang takdir yang terbaik untukku , jangan biarkan air mata orang disekelilingku menetes karna kepergianku,terutama ayah dan ibuku. Ya Allah, ridhoi aku untuk mewasiatkan apa yang masih ku punya saat ini,”
“Ayah, ibu,maafkan aku telah menyusahkan mu,  maafkan aku, aku belum bisa menggapai impian itu, Alllah berkehendak lain. ma’afkan aku ayah,ma’afkan aku ibu. Ayah , ibu izinkan aku untuk mewasiatkan barang-barang dan tabunganku yang tak begitu banyak untuk anak-anak yatim piatu , berikanlah  semua itu untuk mereka. Dan untuk ibu, ambillah sebagian dari jilbab ku yang  panjang untuk ibu pakai,karna aku tak ingin ibu memakai jilbab yang pendek-pendek lagi. Ibu pasti kelihatan cantik memakai jilbab yang panjang seperti bidadari”
Itulah pesan dan wasiat terakhir yang di berikannya, walaupun impiaanya yang mulia itu  belum bisa terwujudkan karna kematian yang menjemputnya. Ia masih tetap berusaha melakukan hal yang baik dan memberikan apa yang ia miliki untuk orang-orang sepeninggalnya .
Hal itu membuahkan cerita disekolahnya dan menjadi motivasi untuk teman-temannya , jangan pernah berhenti berbuat kebaikan.

Sekian dan terimakasih telah membaca....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar